Serdadu Tridatu - Bali United 2019 Home Jersey

Akhirnya Liga 1 2019 resmi dimulai sejak 15 Mei lalu. 18 tim akan berkompetisi merebut mahkota dari juara bertahan Persija Jakarta. Bali United, dengan segala materi pemain dan resource yang mereka punya, menjadi salah satu kandidat juara musim 2019 ini. Setelah menjadi runner up di musim 2017 (di bawah Bhayangkara FC), musim 2018 lalu dilalui cukup buruk oleh Bali United dengan finish di peringkat 11 klasemen akhir. Pertandingan melawan Persebaya Surabaya di pekan pertama Liga 1 2019 akan menjadi awal perjuangan Irfan Bachdim cs untuk merengkuh gelar juara. Bicara soal Bali United, tentu tidak bisa lepas dari jersey home merah-hitamnya. Setelah musim lalu bermotif barong, seperti apa jersey musim 2019 ini? Apakah masih dipenuhi sponsor di bagian depannya? Yuk kita simak detailnya.
Paulo Sergio merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persebaya Surabaya di pekan pertama Liga 1 2019. Tampak bagaimana jersey home Bali United dikenakan para pemain. Meski dipenuhi sponsor, rasanya orang tetap mengenal Bali United yang identik dengan warna merah-hitam sebagai seragam utamanya. Photo by: @baliunitedfc
Jersey home Bali United ini diluncurkan pada event Bali United Festival (16 Maret 2019) bersama dengan jersey away, third, dan goal keeper. Tidak bekerja sama dengan apparel apapun alias self-apparel, tim berjuluk Serdadu Tridatu ini tetap mengusung warna dasar Tridatu (merah, putih, hitam) sebagai warna dasar jerseynya. Tentunya merah menjadi pilihan utama untuk jersey kandang. Setelah tahun lalu mengusung motif barong di bagian depan jersey, musim 2019 ini Bali United memakai motif kalung Kebo Iwa yang dilengkapi dengan ornamen ukiran Bali di dekat kerah jersey. Unsur lokal lainnya yaitu adanya motif Cepuk Rangrang di bagian belakang jersey. Secara garis besar, seperti dikutip dari website resminya, jersey Bali United untuk musim 2019 ini menggunakan berbagai kombinasi teknik dalam pengerjaannya, dari printing hingga sablon serta penggunaaan material baru untuk logo klub. Klub juga menjelaskan bahwa desain jersey lebih modern mengikuti perkembangan jersey klub-klub Eropa. Harapannya, jersey baru ini dapat memberikan energi baru ke klub untuk lebih berprestasi.
Adanya sponsor Indomie di belakang jersey harus diakui "agak mengganggu". Posisi nama pemain menjadi lebih ke bawah, tapi somehow tetap rapi dilihat. Sponsor, bagaimanapun, ikut berkontribusi dalam hidup klub. Cukup cerdik juga melihat Bali United dapat memanfaatkan space-space yang ada di jersey untuk dijual ke sponsor. Photo by: @baliunitedfc
Jersey Bali United dapat dibeli langsung di @baliunitedstore, baik via IG atau website. Selain media sosial, Bali United Store juga melayani via elevenia dan beberapa rekanan. Jersey dibandrol dengan harga 390ribu dan jika ditambah nameset akan dicharge biaya sebesar 120ribu. Pengemasan jersey ini cukup rapi: di dalam tas kresek official store, jersey masih dibalut dalam kertas kado yang berdesain tipografi Bali United.
Kerah jersey berupa model V-neck berwarna full hitam, tidak seperti tahun sebelumnya yang masih memiliki aksen putih di bagian ujung. Sejujurnya bagian ini cukup cantik karena di bawah kerah langsung bertemu dengan motif kalung Kebo Iwa. Di bagian dalam kerah hanya terdapat informasi mengenai size jersey dan keterangan bahwa jersey dibuat di Indonesia.
Entah apa nama bahan logo klub untuk jersey Bali United musim 2019. Bagian perisai dan huruf BU-nya seperti rubber dan dipasang di atas material yang mengkilap (plastik?). "Material mengkilap" ini sendiri berupa motif kain poleng Bali yang memang menjadi unsur dalam logo Bali United sendiri. Dikutip dari budaya-indonesia.org, makna dari motif kotak-kotak persegi di kain poleng merupakan simbol keseimbagan alam, antara kanan-kiri, dan atas-bawah, jumlah kotak hitam sama dengan jumlah kotak putih. Kain ini dianggap sebagai kain penolak bala dan dianggap sebagai kain keberuntungan bagi masyarakat Bali.
Titik-titik di area dada hingga kerah ini membentuk motif kalung Kebo Iwa, yang mana merupakan seorang ksatria di Bali yang telah melegenda. Kebo Iwa juga merupakan panglima perang tertinggi di Bali yang berhasil menyatukan nusantara di jaman Kerajaan Majapahit. Fakta lainnya, terdapat patung Kebo Iwa di dekat stadion Kapten I Wayan Dipta yang merupakan homebase dari Bali United.
Sponsor di badan jersey Bali United berupa plastisol dan ada juga yang printing polyflex. Ada sekitar 15 (!) logo sponsor yang terpasang di jersey Bali United, belum termasuk celananya. Secara estetika jersey mungkin banyaknya sponsor ini cukup mengganggu, tapi kembali lagi ke konsep kemandirian finansial klub, Bali United termasuk sukses bertahan hidup dan bahkan berencana IPO di tahun 2019. Hal ini menjadi yang pertama kali untuk klub Liga Indonesia. Btw layouting dari sponsor di jerseynya cukup rapi lho. Pendapat pribadi @ceritajersey soal ini bahkan lambat laun kita akan mengenal Bali United sebagai klub yang memiliki banyak sponsor di jerseynya. Hal ini bisa menjadi kekhasan tersendiri dari suatu klub. Dan patut diingat, even logo sponsor memenuhi jersey, Bali United tetap konsisten dengan mengangkat tema budaya lokal di setiap jerseynya. Hal inilah yang patut diacungi jempol.
Di bagian bawah jersey terdapat list berupa tulisan dari julukan Bali United: Serdadu Tridatu. Tren list di bawah jersey sepertinya akan menjadi tren di 2019 setelah Persib Bandung melakukannya selama dua tahun terakhir.
Motif Cepuk Rangrang terdapat di belakang jersey.  Dikutip dari situs resmi klub, motif ini merupakan motif kain tenun hasil karya warga Nusa Penida, Klungkung yang sudah dikenal masyarakat luas. Sejarahnya Tenun Rangrang ini adalah jenis kain tenun leluhur warga Nusa Penida yang dahulunya hanya dijadikan perlengkapan upacara keagamaan.
Akhirnya NNS Bali United menggunakan font type yang jauh lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Motif Cepuk Rangrang kembali dimunculkan dalam nomor punggung beserta dengan logo Bali United di bagian ujung bawah.
List berwarna Tridatu di tengkuk ini sempat menimbulkan kehebohan di media sosial saat awal jersey dilaunching. Sempat dibilang mirip dengan vaporknit dari apparel terkenal asal US, Bali United sendiri memang mengakui bahwa klub mengikuti perkembangan jersey terbaru klub-klub di benua Biru. Warna tridatu (seperti dikutip dari Jawapos.com) secara etimologi, berasal dari dua kata yakni kata tri yang berarti tiga, dan datu yang berarti kekuatan, jadi Tri Datu berarti tiga kekuatan. Tiga kekuatan di sini adalah kekuatan dari tiga Dewa utama dalam agama Hindu: Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Tri Datu yang memiliki tiga warna yakni merah, putih dan hitam yang menjadi lambang tiga kekuatan.

Jersey Bali United 2019 menggunakan bahan kain yang disebutnya memiliki teknologi H-tech, dimana mampu menyerap keringat dan dapat kering lebih cepat dari kain pada umumnya. Jersey ini juga diklaim dapat melindungi pemain dari sinar matahari dan sinar UV.
Jersey ini merupakan salah satu official merchandise klub, yang mana Bali United memang menjadikan pernak-pernik klub sebagai salah satu sumber pemasukan. Adanya Bali United Megastore di Stadion I Wayan Dipta menjadi salah satu bukti bahwa klub sangat serius dalam menggarap sektor ini.
Tanda jersey Bali United versi player issue ini original terdapat di black tab di pojok kiri bawah jersey. Selain keterangan authentic, kode produksi jersey juga tertera di jersey ini.

Dengan harga 390ribu, bisa dibilang jersey Bali United ini cukup terjangkau untuk klub yang berlaga di Liga 1 2019. Harganya masih ada di kisaran menengah, dan jika nanti dirilis untuk versi supporter tentu harganya akan di bawah ini. Desain dan bahan baru yang digunakan (dari kain jersey hingga logo klub) membuat jersey ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Effort klub untuk develop sendiri jerseynya seakan terbayar dan mari kita harap jersey ini bisa memberikan sejarah baru bagi Bali United di pentas sepak bola Indonesia.
Share:

Lele Glagah - Persela Lamongan 2019 Pre Season Jersey

Persela Lamongan sempat membuat kehebohan di masa pra musim 2019 setelah mengumumkan kerja sama dengan apparel asal Thailand, Warrix. Hal ini menjadikan Persela Lamongan menjadi tim pertama di Indonesia yang disponsori Warrix. Walaupun kontraknya hanya berjalan selama masa pra musim (Forium tetap menjadi apparel utama Persela di Liga 1), jersey yang dikenakan selama gelaran Piala Presiden 2019 ini tetap saja menarik untuk dibahas. Mari kita cek detailnya.
Persela, dipimpin oleh Arif Satria sebagai kapten, mengikuti gelaran kompetisi pra musim Piala Presiden 2019. Hasil yang dicapai Persela Lamongan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya dimana mereka hanya bermain di babak grup. Tahun 2019, Persela berhasil lolos hingga perempat final sebelum dikandaskan Madura United 1-2. Photo by: @perselafc

Klub yang berdiri pada 18 April 1967 ini membuat kejutan pada acara perkenalan jersey sebelum Piala Presiden 2019 digelar. Persela Lamongan menjalin kerjasama dengan apparel asal Thailand, Warrix, selama masa pra musim. Untuk jersey yang digunakan di kompetisi resmi Liga 2019 nanti, Persela tetap menggunakan Forium sebagai apparelnya. Photo by: @perselafc 

Aksi Kei Hirose, salah satu punggawa Persela Lamongan, dalam salah satu pertandingan Piala Presiden 2019. Meski sederhana, jersey ini tetap eye catching dengan pilihan warnanya dan tampak pas digunakan oleh pemain. Photo by: @perselafc

Persela menjadi tim pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan @warrix_official dalam hal penyediaan perlengkapan tim, khususnya jersey. Warrix sendiri sudah dikenal sebagai apparel yang menjadi sponsor jersey timnas Thailand selama beberapa tahun ke belakang. Tidak hanya jersey bola, Warrix juga memproduksi polo, celana kasual, topi, scarf, sepatu, dan perlengkapan olahraga lain. Di jersey ini, logo apparel terpasang di posisi standar (dada kanan) menggunakan screen print. Material yang sama juga digunakan untuk tulisan "Warrix" di bawah kerah bagian belakang jersey. Btw jersey pra musim Persela 2019 ini bisa diperoleh di @warrixindonesia dengan harga 190ribu (jersey only).

Model jersey @perselafc untuk pra musim 2019 ini menggunakan team wear @warrix_official "Lonzo" yang memang bisa dicustom sesuai kebutuhan tim. Bisa jadi karena teamwear, warna yang dipilih menjadi jersey home di luar kebiasaan Persela selama ini: biru muda (selama ini jersey home Persela berwarna biru telur asin). Berbahan 100% polyester, jersey ini cukup nyaman digunakan.

Logo klub @perselafc di jersey menggunakan material printable polyflex. Fakta menarik terkait logo adalah adanya lambang ikan lele di dalamnya yang menjadi salah satu julukan Persela: Lele Glagah. Dikutip dari wikipedia, lele merupakan binatang yang dikeramatkan bagi masyarakat Lamongan, khususnya daerah kecamatan Glagah.  Leluhur Lamongan, Surajaya, bernazar bahwa dia dan keturunannya tidak akan makan lele karena lele telah menyelamatkannya. Lele juga memiliki filosofi sebagai ikan yang bisa hidup di manapun walaupun kualitas airnya kurang bagus. Persela diberi julukan Lele Glagah dengan harapan klub kebanggaan warga Lamongan ini tidak mudah kalah meskipun harus bertanding di kandang lawan.  

Patch Piala Presiden 2019 berbahan polyflex dan harganya cukup murah dalam paket pembelian jersey ini: sekitar 30ribu rupiah saja. 

Kerah jersey Lonzo ini bermodelkan v-neck dengan variasi, dimana sambungan bahan tengahnya memisahkan rib kiri dan kanan. Tidak ada yang istimewa di size labelnya, hanya informasi ukuran jersey, bahan, dan cara perawatan jersey.

Nameset yang dipilih untuk jersey adalah sang kapten: @arifsatria_28. Pemain kelahiran 17 September 1995 ini sempat memperkuat PSP, Semen Padang, dan Persis Gotong Royong sebelum bermain untuk Persela Lamongan. Btw, penambahan nameset ini hanya berbiaya 60ribu saja di @warrixindonesia. Font typenya yang menarik dan josss didesain oleh mas @malvinico

Teamwear Lonzo yang menjadi jersey pra musim Persela ini berpola raglan, yang mana memiliki potongan diagonal warna atau motif berbeda pada bagian lengannya.

Label Warrix di dalam jersey, menunjukkan bahwa jersey ini dibuat di Thailand, yang memang negara asal Warrix.

Label Warrix dari teamwear Lonzo juga terletak di bawah jersey, cukup mencolok dengan warna orange dan logo W dari Warrix.

Dengan full patch dan NNS, jersey ini menjadi sekitar 280ribu dan sepertinya di bulan Mei ini sudah mulai ada promo diskon dari @warrixindonesia. Overall jersey ini, even teamwear, tetap layak untuk dimiliki. Statusnya sebagai tim pertama di Indonesia yang diendorse Warrix mungkin akan menjadikan jersey ini rare di masa yang akan datang. But, who knows?
 
 
 
 
 
 
Share:

Laskar Joko Samudro - Persegres Gresik United 2019 Home Jersey

Klub berjuluk Laskar Joko Samudro ini bermain di Liga 1 dua tahun lalu (2017). Namun dalam kompetisi Liga 2 2018, Persegres kembali terdegradasi dan harus bermain di Liga 3 untuk musim 2019. Mengusung tema "Kebangkitan" di jersey homenya, Persegres Gresik United akan berusaha mencapai level tertingginya kembali. Yuk kita simak cerita jerseynya.


Jersey ini awal dilaunch pada 12 Februari 2019 lalu bersamaan dengan pengenalan Khusaeri sebagai pelatih kepala klub (swipe left, photo by: @persegresfc)

Persegres bekerja sama dengan @gendoel_digital, apparel asal Tuban, untuk support jersey klub di Liga 3 musim 2019. Logo apparel berupa sublimasi printing di permukaan jersey. Sebelumnya, Gendoel pernah juga menjadi apparel tim untuk Persik Kediri dan saat ini juga masih menyuplai jersey klub Persatu Tuban.

Persegres Gresik United merupakan gabungan dari dua tim asal Gresik: Petrokimia Putra dan Persegres, berdiri sejak 2 Desember 2005. Penggabungan dua tim ini dilatarbelakangi oleh krisis finansial yang membelit Petrokimia Putra pada waktu itu. Sempat bermain di level Liga 1, dua musim terakhir Persegres mengalami degradasi dan harus bermain di Liga 3 untuk musim 2019.

Jersey home @persegresfc di musim 2019 masih menggunakan warna kebesaran kuning, selayaknya jersey kebesaran Petrokimia Putra saat masih eksis di pesepakbolaan nasional. Warna biru di lengan merupakan sublimasi, sama halnya dengan warna kuning di jersey. Di badan jersey bagian depan terdapat watermark ilustrasi Joko Samudro yang merepresentasikan julukan Persegres GU. Tema besar yang diangkat dalam jersey 2019 adalah kebangkitan, sementara unsur-unsur di badan jersey (Joko Samudro dan Gapura Sunan Giri) menegaskan identitas kabupaten Gresik.


Logo klub di jersey yang direview ini berupa sublimasi printing, namun apparel juga menyediakan jersey dengan logo printing polyflex. Ada beberapa perdebatan mengenai logo Persegres. Logo di foto pertama merupakan logo dari manajemen sejak tahun 2011 dan bertuliskan Persegres Jaka Samudra Gresik. Logo ini berisi unsur Gapura Sunan Giri dan tulisan Joko Samudro yang merupakan nama kecil Sunan Giri. Awalnya, ada harapan logo baru ini bisa memberi inspirasi dan semangat khususnya olahraga sepak bola di Gresik. Namun di satu sisi, Ultras yang merupakan pendukung setia klub merasa Persegres lebih layak menggunakan nama Gresik United dan logo lama (tahun 2005) mengingat sebenarnya GU terbentuk untuk menyelamatkan Petrokimia Putra dari krisis finansial. Sementara nama Persegres merupakan nama dari klub yang sama di era perserikatan dan Ultras sendiri awalnya merupakan kelompok pendukung Petrokimia Putra.

Btw terkait konflik di atas, akhirnya jersey yang dijual juga ada dua versi, versi logo 2011 dan logo 2005 (photo by @scudetto_sport_gresik_)

Kerah jersey berbentuk V dengan tambahan aksen biru di ujung bawah. Size label dari klub dan apparel terletak di bagian dalam dengan bahan polyflex. Julukan klub, Laskar Joko Samudro, juga tersemat di dalam label ini.  

Julukan Persegres Gresik United tergambar jelas di jersey ini. Melalui sublimasi, diilustrasikan sosok pahlawan sedang berjuang mengangkat bendera di depan stadion Gelora Joko Samudro, kandang Persegres GU. Hal ini juga merepresentasikan tema yang diusung klub melalui jersey: Kebangkitan.

Bagian dalam kain jersey yang berwarna putih menunjukkan bahwa warna kuning yang dominan di jersey berupa sublimasi. Material jersey berasal dari bahan drifit.  

Nameset untuk jersey berwarna biru dan materialnya berupa polyflex. Font di jersey yang direview ini tampak berbeda dengan font type dari Khusaeri saat diperkenalkan sebagai pelatih klub. Nama David sebenarnya merujuk ke David Faristian, kapten Persegres GU beberapa musim terakhir. 

Font pada jersey dengan nameset Khusaeri nampak lebih "otentik" dan terdapat logo Persegres di dalamnya (photo by: @persegresfc
Selain Joko Samudro, motif lain di jersey ini adalah watermark Gapura Sunan Giri yang juga menjadi unsur di logo klub. Fyi, di Kabupaten Gresik terdapat komplek makam Sunan Giri dan menjadi salah satu destinasi dalam wisata ziarah makam wali. Sunan Giri, selain menyebarkan agama Islam, juga merupakan pendiri kerajaan Giri Kedaton di Gresik. Maka dari itu, Sunan Giri telah menjadi salah satu simbol bagi Kabupaten Gresik.

 
Label authentic dari klub dan apparel berupa printing polyflex dan terletak di pojok kiri bawah jersey. Jersey ini bisa diperoleh di @scudetto_sport_gresik_. Awal rilis di harga 199rb (versi player) dan berubah-ubah saat itu 😢. Namun saat ini sepertinya fix dilepas di harga 175ribu untuk logo dengan printing polyflex dan 125ribu untuk logo dengan sublimasi printing. Harga yang cukup terjangkau untuk klub yang berkompetisi di Liga 3. Yang penting beli ori ya. Support your club!
Share:

Laskar Samber Nyawa - Persis Solo 2011/2012 Away Jersey

Sambil menunggu jersey-jersey tim Liga 2 rilis untuk musim 2019, mari kita tengok kembali jersey yang cukup memorable untuk salah satu kontestannya, Persis Solo, saat mengarungi Divisi Utama musim 2011-2012.
Jersey ini dikenakan dalam pertandingan away di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012, salah satunya saat berhadapan dengan PSIM pada 16 Maret 2012 (photo by: antaranews). Musim ini cukup dikenang karena adanya musibah yang menimpa salah satu penyerang Persis Solo, Diego Mendieta, menjelang akhir tahun 2012.

Jersey away Persis Solo musim 2011/2012 bisa diperoleh di @xtremeradiance yang merupakan partner resmi dari Persis Solo. Jersey ini dibandrol dengan harga cukup murah, sekitar 150ribu dan dapat diorder secara online ataupun datang langsung ke outletnya di Solo.

Di musim 2012, Persis versi PT. Liga Indonesia bekerja sama dengan Bolamania, apparel lokal dari Solo. Jersey away ini berbahan serena dan menggunakan warna putih dengan corak garis merah menyerupai batik di samping kiri dan kanannya. Di dalam corak tersebut juga terdapat tulisan "Solo". Tulisan nama klub terpampang besar-besar di depan jersey, semakin menegaskan identitas Persis Solo.

Logo klub berupa patch bordir dijahit di bagian dada kiri. Jika diperhatikan, warna bola di dalam logo masih hitam, berbeda dengan logo Persis saat ini. Btw walaupun Persis adalah klub era perserikatan, Persis tidak menggunakan lambang pemda sebagai logo klubnya. Gambar lilin yang berdiri tegak memiliki arti bahwa Persis akan selalu menerangi dengan semangat yang menyala. Bingkai berupa bangunan segi empat panjang dan lengkung ke bawah memiliki arti kesatuan. Sementara unsur 15 bintang yang melingkari lilin mempunyai arti bahwa Persis Solo terbentuk dari 15 klub internal di kota Solo.

Di bagian belakang jersey, tepatnya di bawah kerah terdapat sablon nama klub "Persis Solo".

Size tag di jersey yang masih sangat sederhana terletak di dalam kerah. Kerah sendiri menggunakan dua warna: putih dan merah, serta berbahan mesh.  

Tag apparel, @bolamaniasolo (Bola Mania), berada di bagian kiri bawah jersey. Tidak hanya jersey bola, Bolamania juga menyediakan bermacam-macam kaos olah raga sejak berdiri tahun 1996 seperti kaos bulu tangkis, futsal, basket dan lainnya. Selain Persis, Bolamania pernah menjadi sponsor untuk Persiba Bantul dan PSIM Jogja. Desainnya yang menurut @ceritajersey cukup ikonik adalah desain jersey home PSIM musim 2012, yang mana ada motif batik di bahu hingga kedua lengannya.  
Share:

Serigala Margonda - Persikad 1999 2019 Home Jersey


Persikad 1999 merupakan tim baru di kota Depok setelah manajemen mengakuisisi klub asal Purwakarta untuk dapat bermain di Liga 3 Regional Jawa Barat. Jauh sebelum itu, klub bernama Persikad memang berhomebase di Depok sebelum lisensinya dilepas ke Bogor FC yang akhirnya promosi ke Liga 2 di akhir musim 2018. Di tahun 2019, Persikad mencoba bangkit dan bekerja sama dengan apparel lokal, Genesa Sports, mereka meluncurkan jersey yang ciamik hasil kolaborasi dengan desainer Fajar Ramadhan. Mari kita simak cerita dan detail jersey home Persikad 1999 yang akan dikenakan dalam kompetisi Liga 3 nanti.

Jersey Persikad 1999 dikemas dalam kemasan yang disebut oleh apparel sebagai "authentic pack". Cukup unik dan dapat menjadi referensi tambahan sebagai packaging jersey original, di samping exclusive box dan tabung. Jersey yang dijual memiliki spesifikasi sama dengan yang digunakan pemain nantinya, hanya saja tanpa sponsor (polos). Jersey bisa diperoleh di @genesasports dengan bandrol 249ribu (tanpa NNS). 

Bekerjasama dengan apparel @genesasports, jersey home @persikad1999 untuk Liga 3 2019 didesain oleh @fajarrusalem. Kombinasi warna biru-kuning khas Persikad diaplikasikan dengan cukup apik di jersey ini. Warna biru yang lebih gelap dimasukkan menjadi garis-garis vertikal di bagian depan jersey. Peletakan logo apparel & logo klub di tengah juga anti mainstream dan memberikan kesan klasik.  Aksen kuning ada di bahu dan menjadi pembatas untuk garis vertikal "level up".

Genesa menjadi apparel partner Persikad dengan kontrak selama 2 tahun dan dikutip dari official IG-nya, mereka berkomitmen untuk maju dan berkembang bersama sebagai klub dan apparel asal Depok yang bisa dibanggakan. Logo Persikad 1999 merupakan logo baru mengingat lisensi Persikad yang sebelumnya telah dibeli oleh tim asal Bogor. Logo baru ini juga lebih menggambarkan julukan klub asal Depok ini, Serigala Margonda. Btw material logo apparel & klub di jersey ini berbeda. Untuk apparel menggunakan high density, sementara logo Persikad menggunakan silicone TPU (thermoplastic polyurethane).

Detail garis kuning di bahu jersey. Jersey ini menggunakan bahan erbin (berpori) sehingga ringan dan "breathable". 

Di bagian lengan, kembali ada detail yang cukup ciamik berupa tambahan kain putih di ujung, semacam dobel layer. 

Kerah berwarna putih dan model V-nya cukup cantik kalau tidak dibilang klasik. Di bagian dalam, selain size label juga terdapat kalimat "Depok Punya Kebanggaan". Hal ini sebagai pengingat kepada pemain bahwa mereka adalah kebanggaan Depok, sehingga harus bermain dengan rasa bangga dan membuat warga Depok bangga. Di samping itu juga ada nilai dari Genesa "Level Up the Game" di bagian neck tapenya. 

Detail kecil lain yang tidak boleh dilewatkan adalah tulisan "Persikad 1999" yang tersamar dengan garis vertikal biru gelap di bagian belakang jersey. Garis vertikal ini berbeda-beda ukurannya yang melambangkan bahwa Persikad ditopang oleh berbagai kalangan, mulai dari sponsor, manajemen, suporter, dan apparel. Jika satu hilang, maka akan berpengaruh pada keseimbangan tim. Desain garis vertikal pun tidak tegas biru gelap lurus, melainkan berupa tanda panah ke atas. Hal ini mengakomodir nilai "Level Up the Game" dari apparel yang ingin selalu berkembang setiap harinya dan diharapkan ikut menular ke Persikad sehingga menjadi tujuan bersama.

Name & number set menggunakan font type khas Genesa, yang disebutnya "Genesa Original 2019". Di detail background numbernya terdapat banyak simbol petir dengan warna kuning lebih gelap. Sementara di ujung bawah nomor, simbol petir berwarna putih.  

Tab authentic jersey dari apparel terdapat di bagian kiri bawah jersey. Persikad 1999 adalah salah satu tim yang disupport oleh Genesa di tahun 2019 ini. Sebelumnya ada tim junior Persija dan PSJS yang berlaga di Piala Soeratin. Tentang jersey home @persikad1999 sendiri, overall dengan harga 249ribu cukup layak. Banyak detail menarik di jersey ini dan bahan yang digunakan, baik kain untuk jersey maupun logo-logonya cukup nyaman dan bisa dibilang premium untuk tim Liga 3.

Btw dengan membeli jersey yang original, maka kita juga akan membantu perkembangan sepakbola Depok, karena seperti dikutip dari akun tokped apparel @genesasports sebagian hasil penjualan jersey akan disisihkan untuk perkembangan klub Persikad 1999. Jadi jangan ragu untuk #tukujerseyori ya.    
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Jersey Archive

Labels