Laskar Dalem Bandung - Persikab Kabupaten Bandung 2019 Home Jersey

Lama tak bersua, setelah rehat selama hampir dua minggu, akhirnya Cerita Jersey bisa mulai cerita lagi tentang jersey-jersey klub Liga Indonesia musim 2019 ini. Nah yang akan kita bahas di edisi kali ini adalah klub peserta Liga 3 Zona Jawa Barat dari Kabupaten Bandung, yang jerseynya sempat dibahas juga oleh situs bola kenamaan, Footy Headlines pada Agustus lalu.
Persikab (Persatuan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Bandung) berdiri pada tanggal 27 Juli 1963 dan saat ini bermain kompetisi Liga 3 Indonesia Zona Jawa Barat, atau lebih dikenal dengan sebutan Super Jalapa. Ada dua seri dari Super Jalapa ini, Seri 1 dimana Persikab bersama 20 tim lainnya bertanding, dan Seri 2 yang diikuti 30 klub. Format dua seri ini baru diterapkan di 2019, seiring dengan keinginan PSSI Jawa Barat melakukan reformasi kompetisi. Di 2020 nanti, Liga 3 Jawa Barat Seri 1 bahkan rencananya hanya diikuti oleh 18 klub. Tahun ini juga untuk pertama kalinya diberlakukan Club Licensing khas Jawa Barat. Tujuannya untuk seleksi 21 klub peserta Seri 1. Club Licensing terdiri dari 4 aspek,yakni aspek organisasi dan manajemen klub, aspek fasilitas, aspek keuangan, dan aspek supporting. Nah, Persikab Kabupaten Bandung menjadi salah satu klub yang lolos tahapan ini. Bahkan, dalam perjalanannya, runner up Super Jalapa 2018 ini pun lolos dari penyisihan grup dan saat ini sedang bertanding di babak 16 besar musim 2019. Persikab menempati posisi 3 grup C di bawah Patriot CB FC dan Benpica FC. Photo by: @persikab_id
Memiliki warna kebesaran hijau, pada musim 2019 ini Persikab menggunakan kombinasi warna hijau terang dan gelap di jersey homenya. Dua warna ini dibatasi dengan garis kuning yang melintang vertikal di bagian tengah jersey. Kesan pertama yang didapat dari jersey ini adalah klasik, mengingat peletakan nama klub “Persikab” yang berada di tengah-tengah jersey, menggantikan lokasi logo sponsor. Dan di luar itu, banyak detail yang sayang untuk dilewatkan, termasuk dimasukkannya unsur suporter dan homebase klub di jersey ini.
Boxset, plastic bag, hingga tabung cylinder, mungkin jadi bentuk packaging yang umum kita temukan saat ini di jersey-jersey klub Indonesia. Nah, Slemn24 ini mengemas produknya dengan barang yang lebih unik lagi: pouch bag, yang juga merupakan official merchandise dari klub Persikab. Ini salah satu terobosan baru dari apparel di Indonesia, yang mana kemasan jersey dapat dipergunakan lagi untuk tujuan lain, tidak sekedar untuk display saja.
Kerjasama Slemn24 dan Persikab Kabupaten Bandung telah diumumkan di akun IG resmi klub 11 Juli 2019. Setelah beberapa kali terdapat postingan jersey pra musim klub, di bulan Agustus 2019 barulah dirilis jersey resmi yang akan dikenakan Persikab untuk gelaran Super Jalapa 2019 ini.  Selain jersey dan pouch bag, Slemn24 juga menyediakan  kaos kaki, jersey latihan, polo shirt, dan shoe bag untuk klub. Apparel asal Cimahi, Jawa Barat, ini juga mensponsori klub Liga 3 lainnya, Persic Cilegon, yang berkompetisi di Liga 3 2019 Zona Banten. Di luar support klub Ligina, Slemn24 memproduksi jersey custom sesuai request pelanggan.
Di dalam pouch bag, selain jersey juga terdapat dua buah stiker: satu berlogo apparel dan satu bertuliskan hashtag #BangkitLaskarDalemBandung. Hashtag ini sejalan dengan keinginan klub untuk bangkit dan kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia di usianya yang ke-56 tahun ini.
Highlight berikutnya di jersey ini adalah material yang digunakan untuk logo klub, yang mana berbahan rubber.  Untuk desainnya sendiri tetap berpatokan ke logo pemdanya, yang terdiri dari 3 bagian: latar kuning emas dengan gambar Gunung Tangkuban Perahu, representasi bendungan berupa gerigi melintang, dan latar merah dengan gambar pohon kina berwarna hijau. Masing-masing bagian ini memiliki arti, yang mencerminkan Kabupaten Bandung termahsyur karena memiliki tanah subur, masyarakatnya yang memiliki pendirian kokoh dan kuat, serta Kabupaten Bandung yang kaya akan air. Tambahan tulisan Persikab di bagian atas menandakan identitas klub ini sebagai bagian dari Kabupaten Bandung.
Material tulisan Persikab di bagian depan jersey ini bukan sekedar polyflex atau sublimasi printing lho, melainkan menggunakan flock. Kesan klasiknya masuk karena model penulisan nama klub di tengah-tengah jersey banyak digunakan di klub-klub Ligina era 1990 hingga 2000an.
Dilihat lebih detail lagi, terdapat dot-dot pixel di dalam warna hijau terang dan gelap atas jersey ini. Dot-dot tersebut membentuk sketsa Stadion Jalak Harupat, yang mana merupakan homebase dari Persikab Kabupaten Bandung. Bahkan, penegasan nama stadion ini juga terdapat dalam sublimasi tulisan “Stadion Jalak Harupat Bandung” yang terletak di atas flock Persikab. Nama stadion yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bandung ini diambil dari julukan salah satu pahlawan yang berasal dari Kabupaten Bandung yaitu Otto Iskandardinata. Dikutip dari fandom.id, satu hal yang terus dikenang hingga hari ini dari Otto Iskandardinata adalah sifatnya yang pemberani, tidak suka berbasa-basi, dan tak ragu untuk menyampaiakan pendapat. Karakter inilah yang menjadi alasan dibalik pemberian istilah Si Jalak Harupat sebagai julukan bagi Otto Iskandardinata. Si Jalak Harupat adalah sebutan untuk ayam jantan yang kuat, pemberani, bersuara nyaring saat berkokok, dan sebagai ayam aduan ia adalah ayam jago yang sangat sulit dikalahkan.
Kerah jersey ini menggunakan V-neck model dengan kombinasi. Tidak hanya model kerah dan warna, material kerahnya juga dikombinasikan dengan rib supaya lebih nyaman digunakan. Di neck tape terdapat penegasan original product dari Slemn24.
Size label jersey terdapat di sisi kiri bagian dalam kerah, dengan tambahan text “Wantun Benten” dari apparel. Wantun Benten merupakan Bahasa Sunda dari “Sanggup Berbeda”
Nah di sisi kanan dalam kerah ini terdapat homage untuk Lulugu, pendukung setia Persikab Kabupaten Bandung. Screen print siluet serigala ini identik dengan Lulugu, yang mana logo mereka berupa kepala serigala dengan tulisan “Persikab Fans”. Sebelum “Persikab Fans”, logo Lulugu sendiri bertulisan “Green Wolf”. Lulugu sendiri baru terbentuk pada 9 Juli 2004.
Di bawah kerah, tepatnya di bagian belakang, terdapat bagian seperti jersey-jersey vaporknit dari apparel Nike. Warna kuning pada jersey ini yang berupa rib dapat ditarik ke kiri dan kanan persis seperti fungsi pada jersey apparel asal USA tersebut (it works!). Motif seperti ini juga digunakan oleh banyak klub Liga 1 & 2 seperti Bali United, Madura United, dan PSPS Riau, hanya saja fungsi dan warnanya berbeda.
Walaupun waktu Cerita Jersey order jersey ini menggunakan nameset layaknya para pemain di lapangan, pada kenyataannya jersey yang digunakan klub bertanding hanya menggunakan nomor punggung saja. Bagian nama pemain berisikan logo sponsor, dalam hal ini Slemn24. Font type NNS-nya sendiri nampak modern, dengan pemilihan warna kuning untuk jersey home. Btw NNS yang Cerita Jersey order adalah nama kapten Persikab di musim 2019 ini, Ganjar Latief.
Di bagian lengannya, tepatnya di ujung, terdapat tulisan “Sabilulungan” dengan bahan polyflex reflektif. Sabilulungan ini merupakan slogan Kabupaten Bandung dalam bahasa Sunda, yang artinya gotong royong atau saling bekerja sama.
Untuk material jerseynya sendiri, jersey ini menggunakan kombinasi dua bahan; drifit polymesh dan kain jalan erbin untuk bagian samping. Jadi jangan heran jika jersey ini cukup adem ketika dipakai, karena adanya “ventilasi” di sisi kiri dan kanannya.
Sebagai penegas keaslian product, tanda autentik disematkan di jersey ini dalam bentuk tab woven di bagian bawah. Dan seakan belum cukup, detail berupa siluet burung Jalak Harupat ditambahkan lagi di atas tab woven ini. Tagline “Bangkit Laskar Dalem Bandung” dituliskan juga di bawahnya, sebagai penegas tema 56 tahun Persikab Kabupaten Bandung.

In summary, jersey Persikab Kabupaten Bandung ini merupakan salah satu yang terbaik di Liga 3 Indonesia, atau bahkan sampai level Liga 1. Dari pemilihan bahan jersey, desain, material logo, hingga packagingnya merupakan hal yang patut diapresiasi di kalangan suporter dan kolektor jersey. Secara detail, tentu hal ini sangat memanjakan model kolektor semacam Cerita Jersey, hehe. Banyak pelibatan unsur-unsur lokal dari Kabupaten Bandung, termasuk dari suporternya sendiri. Semoga apiknya jersey ini juga turut mengantar Persikab meraih prestasi yang lebih baik dari musim sebelumnya, promosi ke Liga 2, dan menjadi langkah awal kembalinya klub ke kasta tertinggi, seperti yang diharapkan klub di usianya yang ke-56 ini.  Satu lagi, semoga artikel ini dapat membantu menambah referensi rekan-rekan dalam hunting jersey Persikab  ya. Jangan lupa untuk selalu beli jersey original dari klub favoritmu.
Share:

Laskar Jenderal Soedirman - Persibangga Purbalingga 2019 Home Jersey

Persibangga sejatinya bukan klub baru di kancah pesepakbolaan Indonesia. Pada saat berdiri di tahun 1954, mereka menggunakan nama Persap Purbalingga, sampai akhirnya berganti menjadi Persibangga setelah menjuarai Divisi 2 Liga Indonesia tahun 2010. Menurut H. Tasdi, Ketua Persap Purbalingga pada waktu itu, dengan nama baru ini diharapkan persepakbolaan di Purbalingga nantinya akan lebih membanggakan. Persibangga Purbalingga saat ini berkiprah di Liga 3 2019 regional Jawa Tengah. Jersey pra musimnya yang dirilis pada pertengahan tahun ini membawa memori indah saat menjuarai Divisi 2 tahun 2010 lalu. Nah, bagaimana dengan jersey utamanya untuk Liga 3? Mari kita simak cerita jerseynya..
Persibangga yang tergabung dalam Grup 1, harus rela menjadi juru kunci setelah hanya menang sekali dalam 8 pertandingan yang dijalani. Klub kebanggaan warga Purbalingga ini meraih satu-satunya kemenangan pada pertandingan menghadapi PSD Demak di laga terakhir grup. Photo by: @persibangga.id
Jersey home Persibangga Purbalingga berwarna dasar merah dan untuk musim 2019 ini terdapat watermark besar gambar kelelawar di bagian dadanya. Secara perlahan ke arah bawah, jersey ini gradasi ke warna hitam sehingga sublimasi kelelawar-kelelawar kecil berwarna merah semakin jelas. Unsur-unsur kelelawar ini sudah mulai dimasukkan ke jersey Persibangga sejak musim 2018 lalu. Secara memang Purbalingga dikenal dengan Goa Lawa, salah satu obyek wisata andalannya. Sejak awal musim, Persibangga bekerja sama dengan Mcloth apparel dan produk pertamanya cukup menarik: jersey pra musim yang mengangkat kejayaan Persibangga saat menjuarai Divisi 2 Liga Indonesia 2010. Kesamaan jersey pre season dengan jersey utamanya ada di bagian kerah yang berbentuk V-neck dengan variasi. Cukup simpel, hanya terdapat size tag dan hanging tag apparel. 
Dengan harga 175ribu dan spesifikasi yang sama dengan yang dipakai pemain, jersey ini dikemas di kotak hitam bertuliskan nama apparel: Mcloth dengan warna silver. Proses penjualan jersey ini dilakukan dengan sistem pre order di awalnya.
Logo apparel dalam jersey ini berupa cutting polyflex, terletak di sayap kanan dari watermark kelelawar di jersey.
Sementara itu, logo klub yang berupa printing polyflex terletak di sisi kiri jersey. Logo Persibangga ini baru digunakan di 2011 karena perubahan nama dari Persap ke Persibangga. Pada saat itu (2011), klub mengadakan sayembara desain logo baru dan pengurus menegaskan keharusan adanya identitas daerah Purbalingga serta ekspresi kekompakan, kebersamaan, dan semangat tim yang menjunjung tinggi sportifitas. Lomba desainnya sendiri dinilai oleh para komite yang terdiri dari unsur pengurus Persibangga, Dewan Kesenian Daerah, pemerintah, DPRD, dan tokoh masyarakat Purbalingga.
Satu hal menarik lain di jersey ini tentu adalah adanya gambar kelelawar, yang notabene mirip dengan logo The Dark Knight, salah satu film adaptasi dari komik Batman superhero DC Comics. Kelelawar merupakan maskot wisata dari daerah Purbalingga dan sudah dua musim ini unsur kelelawar masuk di jersey home Persibangga. Pemerintah setempat, melalui Bupatinya, berusaha mengenalkan destinasi wisata Goa Lawa Purbalingga (GOLAGA) ke masyarakat seluas mungkin. Jersey Persibangga ini merupakan salah satu medianya. Sublimasi kelelawar ini ada di hampir seluruh bagian jersey, dengan yang paling mencolok tentu di bagian depan.
Ada dua sponsor di bagian depan jersey: CV Karya Jiesum dan HNI (Halal Network International). CV Karya Jiesum ini merupakan sponsor kategori 1 bagi klub dan merupakan perusahaan yang berdomisili di Purbalingga. Seluruh sponsor di jersey ini berupa sublimasi printing.
Store resmi klub, Persibangga Store, ikut terpampang di jersey klub. Logonya tercetak di bahu kanan dan kiri jersey. Sejauh ini sih, baru Persibangga Store, official merchandise store milik klub yang logonya ada di jersey. Coba tebak, kira-kira ada klub lain lagi yang mengenalkan storenya di jersey atau tidak ya? :))
Patch Liga 3 Indonesia terpasang di lengan kanan, berupa sublimasi printing langsung pada kain. Cukup banyak klub Liga 3 yang seperti ini. Apakah distribusi patch dari federasi kurang ya? Kembali ke bagian lengan, di ujung terdapat sublimasi motif keliling yang menyerupai logo apparel.
Hashtag #BanggaPurbalingga berada bagian belakang, tepatnya di bawah kerah. Kampanye ini merupakan ajakan untuk masyarakat Purbalingga mendukung dan bangga akan klub Persibangga. Di jersey pre season, logo hashtag ini bahkan terpampang besar-besar di bagian depan jersey.
Di bagian belakang, di bawah NNS, terdapat sublimasi sponsor klub yang lain: Alin Futsal dan Graha Surya. Keduanya juga berupa sublimasi printing.
Jenis kain yang digunakan adalah drifit wave, dimana jenis kain ini dilengkapi dengan anti UV dan anti bakteri supaya tidak bau saat basah. Di bagian ujung bawah jersey yang dilipat ke dalam terdapat identitas dari apparel Mcloth.
Tab authentic dari apparel terdapat di pojok kiri bawah jersey, berupa sublimasi printing. Apparel asal Bandung ini menegaskan bahwa produk mereka didesain dengan spesifikasi tertentu sesuai atlet.

Overall, Persibangga Purbalingga memiliki jersey yang menggebrak namun simpel. Desainnya sedikit kontroversi dengan pemasangan logo kelelawar yang menyerupai The Dark Knight, namun di sinilah uniknya. Walaupun full print (kecuali logo apparel dan klub), jersey ini tetap layak dimiliki, terutama oleh para Bralingmania. Semoga artikel ini dapat membantu menambah referensi rekan-rekan dalam hunting jersey Persibangga ya. Jangan lupa untuk selalu beli jersey original dari klub favoritmu.
Share:

Pendekar Bukit Menoreh - Persikup Kulonprogo 2019 Home Jersey

Liga 3 2019 Regional Daerah Istimewa Yogyakarta memang telah berakhir sejak 7 September lalu dan melahirkan Sleman United sebagai juaranya. PSSI DIY sendiri baru tahun ini menyelenggarakan kembali kompetisi Liga 3 Regional setelah tahun lalu gagal terlaksana. Dan tentu, Cerita Jersey akan membahas salah satu jersey klub tradisional dari Yogyakarta, yang daerahnya baru saja memiliki bandara internasional: Persikup Kulonprogo.
Persikup Kulonprogo merupakan kesebelasan yang di musim 2019 ini bermain di Liga 3 Regional DIY. Karena dokumentasi yang sulit didapatkan, sejauh ini informasi yang didapat tahun pendirian Persikup sama dengan PSS Sleman: tahun 1976. Dalam posisi akhir klasemen Grup B Liga 3 DIY lalu, Persikup menempati posisi 3 setelah mengemas 1 kali kemenangan, 2 kali seri, dan sisanya kalah. Selain kompetisi level senior, Persikup juga mengirimkan tim U-17nya untuk mengikuti Soeratin Cup U-17. Photo by: @persikup_kp
Jersey home Persikup Kulonprogo di musim 2019 berwarna dasar putih dengan motif batik Geblek Renteng di lengan kiri dan kanannya. Reds, apparel asal Bantul, menjadi partner Persikup untuk penyediaan jerseynya. Ada 3 varian jersey yang dirilis Reds waktu itu, putih untuk home, dongker untuk awaynya, dan ungu untuk kiper. Masing-masing memiliki filosofinya. Pemilihan warna dan motif ini sendiri juga berdasarkan saran dari manajemen serta sesepuh klub Persikup Kulonprogo. Selain oleh klub, jersey ini juga dipakai untuk tim Kulonprogo dalam kompetisi Porda DIY 2019.
Sepertinya sudah menjadi kebiasaan Reds, tiap jersey yang dijual selalu dibarengi dengan gantungan kunci logo apparel serta stiker khas klub: satu berlogo klub, satu bertuliskan #TanpaWinates. Kampanye #TanpaWinates ini sudah dimulai sejak pengumuman awal kerjasama klub & Reds melalui postingan apparel pada 30 Mei 2019. #TanpaWinates sendiri memiliki arti tanpa batasan. Jika ditilik dari postingan Reds, seperti ini bermakna bahwa kota manapun, tanah kelahiran siapapun, berhak menikmati dan merayakan sepakbola. Kulonprogo dengan Persikup-nya merupakan salah satunya. Klub yang tidak instan dan tidak melakukan jual-beli lisensi atau "ijazah" untuk dapat bermain di Liga. Btw jersey ini dapat dibeli langsung di @redswearmech ya. Awal pre order lalu dilepas dengan harga 195ribu rupiah. Worth to buy!
Reds dengan konsisten mengangkat tema #trusdisional dalam setiap jersey yang mereka produksi untuk klub-klub di Indonesia ini. Tahun lalu kita mengenal Persiba Bantul, PPSM Magelang, dan Persig Gunung Kidul. Tahun ini, mereka mensupport PSM Madiun untuk pre-seasonnya, Persikaba Blora, dan Persikup Kulon Progo. Bordiran logo mereka nampak wah berada di bagian kanan jersey ini.
Satu hal yang membuat Cerita Jersey tertarik memiliki jersey ini adalah kerahnya. Kerah dengan kancing untuk jersey bola selalu unik dan memiliki nilai lebih. Neck tape kuning berlogo Reds tampak menghiasi bagian dalam kerah, terletak di atas size label. Identitas #TanpaWinates kembali disebutkan di dalam label ini. Cara pasang kancingnya pun unik, dua lubang berupa tali disematkan di jersey ini untuk memasukkan kancingnya.
Logo klub Persikup berupa woven terpasang dengan apik di jersey home ini. Tidak ada kemiripan logo klub dengan pemda setempat, kecuali mungkin unsur padi di dalamnya. Tulisan Persikup ditulis jelas di bawah logo bola sepak.
Di bagian tengah jersey terdapat sublimasi logo Bela Beli Kulonprogo. Dikutip dari detik.com, program ini diluncurkan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo bersama Wakil Bupati, Sutedjo, pada tanggal 25 Maret 2013. Program ini merupakan gerakan untuk membeli dengan cara membeli produk-produk lokal yang dipunyai di wilayah barat Provinsi DIY ini. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian bangsa, khususnya masyarakat Kulonprogo, secara ekonomi.
Hal unik lain di jersey ini adalah sponsor yang terpasang di bagian depannya. Seluruh logo sponsor yang terpasang di jersey ini memang merupakan sublimasi, tapi kita bisa memilih opsi lain di bagian depan jersey: logo city branding Kulonprogo. Yesss.. Kulonprogo memiliki tagline "the Jewel of Java" karena wilayahnya yang didominasi perbukitan Menoreh, sehingga diasosiasikan sebagai zamrud di Pulau Jawa. Julukan klub "Pendekar Bukit Menore" juga berasal dari sini. Jika kita memilih opsi sponsor, maka logo-logo partner Persikup yang mayoritas adalah brand lokal akan tercetak di jersey, salah satunya adalah sponsor utama mereka ini: Snap Art Photography. Snap Art merupakan brand yang digawangi anak anak muda Kulon Progo untuk traditional wedding photography & videography. Dengan kontrak semusim bersama Persikup, rasanya unik juga ada jasa fotografi yang ikut mendukung perkembangan sepak bola nasional seperti mereka. Salut dan tentu hal ini harus diapresiasi.
Nah, selain kerah, bagian favorit lain tentu di bahu hingga lengan jersey yang berpola raglan ini. Motif Batik Geblek Renteng disematkan di lengan, menambah kesan tradisional dan keunikan jersey Persikup Kulonprogo. Dikutip dari infobatik.id, Batik Geblek Renteng merupakan motif batik yang menyerupai bentuk makanan khas Kulon Progo. Bentuknya berupa pola angka delapan. Geblek makanan olahan dari singkong dan merupakan satu makanan khas yang menjadi identitas Kulon Progo, sementara renteng berarti rentengan atau ikatan satu sama lain saat digoreng. Motif ini terhitung baru saja diciptakan, karena merupakan hasil lomba desain batik Kulonprogo pada tahun 2012 lalu. Kala itu, lomba dimenangkan Ales Candra Wibawa, siswa SMA Negeri 1 Wates, Kulonprogo, DI Yogyakarta. Ales Candra-lah yang menciptakan motif Batik Geblek Renteng.
Di bagian belakang, terdapat sublimasi tulisan semboyan dalam bahasa Jawa: "taruna jaya ruming praga". Artinya adalah, menghimpun kejayaan dari kegiatan raga. Sepertinya ini harapan untuk Persikup Kulonprogo untuk meraih kejayaan dan kemenangan dari sepakbola yang saat ini digeluti.

Di bagian samping, terdapat kain mesh untuk "ventilasi" jersey. Bahan ini umum digunakan untuk variasi kain dan manfaatnya yang memberikan efek "breathable" pada pakaian olahraga.
Sementara untuk bagian utamanya sendiri, jersey ini menggunakan drifit rhombus atau rhabit.
Tab authentic jersey dari Reds memiliki tampilan baru seperti foto di atas. Tema "trustdisional" masih diusung apparel dan tanda originalnya jersey tertuang dalam tulisan "Kriya Autentik".  Kriya ini memiliki arti karya atau kerajinan tangan.
Dan penutup yang pas untuk jersey ini adalah tag dari apparel bertuliskan: nuwun, atau terima kasih dalam bahasa Indonesia. 

Karya-karya Reds selalu menjadi favorit dengan unsur-unsur tradisional yang selalu diusungnya. Attention to detailsnya oke dan desainnya sering out of the box. Tidak heran beberapa kali jersey mereka sampai dijual di CFS. Untuk Persikup Kulonprogo sendiri, kerja sama ini juga merupakan sebuah gebrakan. Era baru untuk kemandirian klub dengan mulai masuk ke sektor merchandising dan harapannya, hal ini dibarengi dengan prestasi klub. Semoga artikel ini dapat membantu menambah referensi rekan-rekan dalam hunting jersey Persikup Kulonprogo ya. Jangan lupa untuk selalu beli jersey original dari klub favoritmu.
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels