Persija Jakarta 2019 Home Jersey - Tribute to 1970s

Persija Jakarta sebagai juara bertahan Liga 1 meluncurkan jersey utamanya untuk musim kompetisi 2019 pada Mei 2019 lalu. Masih bersama dengan Specs, jersey ini merupakan salah satu klub yang ditunggu-tunggu launchingnya setelah pada pra musim lalu sempat merilis jersey untuk kompetisi Piala Presiden. Masih memiliki kemiripan tema, tribute untuk jersey Persija musim-musim sebelumnya, bagaimana detail tampilan jersey home Persija musim 2019? Yuk kita simak bersama cerita jersey.
 
Perayaan gol Marko Simic ke gawang Persib Bandung pada lanjutan Shopee Liga 1 2019 pada 10 Juli lalu. Pertandingan berakhir imbang 1-1. Persija sudah beberapa musim terakhir memilih warna merah sebagai warna utama di jersey kandang. Tampak satu stel yang dikenakan pemain dari jersey hingga kaos kaki berwarna merah, atau oleh apparelnya disebut "paprika red". Photo by @persijajkt
Persija Jakarta meluncurkan jersey terbarunya untuk mengarungi Liga 1 2019 ini di Epicentrum XXI 29 Mei 2019 lalu. Fyi, Specs menyediakan 3 varian jersey untuk 3 kompetisi yang diikuti Persija musim ini: AFC Cup, Piala Presiden, dan Liga 1 2019. Ketiga-tiganya unik dan memiliki filosofinya masing-masing. Untuk jersey home yang digunakan di Liga 1 2019 ini terinspirasi dari jersey yang digunakan Persija di musim 1970an, terlihat dari tambahan aksen putih di area kerahnya. Di tahun kedua kerjasamanya dengan Specs ini, warna merah atau paprika red masih menjadi warna jersey home, yang mana memang merupakan warna asli jersey utama Persija sebelum sempat beralih ke warna oranye di era gubernur Sutiyoso. Dengan tema #ChampionsEverywhere, diharapkan Persija dapat mempertahankan prestasi yang diraihnya di musim 2018 lalu. Persija merupakan juara bertahan Liga 1 dan di masa pra musim 2018 menjuarai kompetisi Piala Presiden dan Boost SportsFix Super Cup.
Tampak belakang jersey Persija yang dikenakan Ismed Sofyan dalam lanjutan Piala Indonesia menghadapi Borneo FC (29/06/2019). NNS musim ini menggunakan font type baru, baik dari name maupun numberingnya. Tidak ada stiker logo Persija kecil yang menempel di nomor punggung, melainkan langsung tercetak jadi satu dengan polyflex nomornya. Photo by: @persijajkt
Jersey Persija dikemas dengan sederhana dalam plastic bag dari apparel, Specs. Jersey ini dijual dalam 2 versi, sponsorless dengan harga sekitar 400ribu dan full sponsornya sekitar 450ribu. Penjualan dilakukan di outlet-outlet The Jak Mania Store atau bisa juga dibeli di @arjunaolshop. Rencananya Persija juga akan menjualnya di Persija Store, namun sampai dengan ini web storenya masih coming soon.
Logo apparel bermaterialkan rubber, sama seperti tahun sebelumnya. Specs sudah menjadi apparel Persija selama dua musim terakhir (2018 & 2019).
Bahan TPU seperti menjadi tren di musim 2019 ini. Persija bersama Specs menjadi salah satu tim yang logonya mendapatkan treatment "wah" ini. Btw walaupun Persija sudah meraih dua kali gelar Liga Indonesia (2001 dan 2018), tapi bintang di atas logonya hanya 1. Hal ini juga sempat ramai dibahas di awal tahun ini. Di Indonesia sebenarnya belum ada aturan spesifik yang membahas soal hal ini. Ada beberapa klub yang mengadopsi 1 kali juara sama dengan 1 bintang, namun Persija sepertinya memilih untuk berkiblat pada "sistem perbintangan" di Liga Italia yang mana 10 kali juara baru mendapat 1 bintang. Persija sejauh ini sudah meraih 11 gelar juara Liga Indonesia, dengan 9 di antaranya diraih di era Perserikatan.
Bahan sponsor untuk jersey 2019 menggunakan material cutting polyflex. Dan seperti musim sebelumnya, untuk jersey home ini warna-warna logo sponsor berubah menjadi monokrom. Satu poin plus untuk jersey ini.
Patch juara Liga 1 2018 terpasang di lengan kanan jersey. Meski sama-sama berwarna oranye seperti patch Liga Shopee yang lain, perbedaan nampak pada pita tengahnya yang berwarna biru gelap. Tambahan tulisan "Champions 2018" menegaskan bahwa pemakai patch ini merupakan juara bertahan kompetisi.
Rib di lengan masih berwarna tricolore khas Persija - merah, oranye, hitam. Merah merepresentasikan Persija dan oranye didedikasikan untuk Jak Mania. Bedanya dengan musim sebelumnya, tricolore kali ini terdapat di lengan kanan dan kiri serta susunan warnanya dibalik: merah di atas, dan hitam di bawah.
Walaupun ulang tahun Persija ke-90 sudah dirayakan pada 28 November 2018 lalu, emblem "Go to Glory" masih disematkan di jersey home musim ini. Julukan Macan Kemayoran tergambar dalam logo peringatan ulang tahun ke-90 ini. Kata "Go" merupakan angka 90, umur Persija per November 2018 lalu.
Di bagian belakang, di atas nameset terdapat logo sponsor Tolak Angin. Walaupun tidak monokrom seperti logo sponsor yang lain, warnanya berbaur dengan baik di jersey home ini.
Bagian kerah ini bisa dibilang menjadi pusat perhatian di jersey home Persija 2019 ini. Kain mesh putih di ujung bawah kerah merupakan sebuah tribute untuk jersey kandang Persija di tahun 1970an, yang mana era keemasan klub. Model jersey ini tampak dikenakan oleh para pemain Persija di tahun 1975 saat menghadapi Kickers Offenbach, klub asal Jerman. Tribute yang paling jelas justru terlihat di jersey yang dikenakan oleh ofisial klub Persija. Jersey tim ofisial memiliki kerah putih, bukan O-neck seperti yang digunakan pemain sehingga kesan retro lebih didapat. Di bagian dalam terdapat size label, dan neck tape yang musim lalu hanya bertuliskan nama apparel, musim 2019 ini bertulisan Persija dan berwarna oranye.
Jersey Persija 2019 terbuat dari 100% polyester. Bagian bawah jersey home memiliki model yang mirip dengan jersey musim 2018, ada tambahan kain putih berpola melengkung.
Berbeda dengan musim 2018, jersey 2019 memiliki penanda berupa label "official kit19 - player issue" di bagian dalamnya. Label ini bergambar harimau yang bisa jadi diasosiasikan dengan julukan Persija - Macan Kemayoran.
Teknologi dari apparel, XDry, diusung Specs untuk jersey musim 2019 ini. XDry diklaim mampu mempercepat penyerapan keringat dan evaporasi sehingga menjaga pemain tetap kering selama pertandingan.

Kerjasamanya dengan Specs dan Jak Mania Store, membuat jersey ini mudah ditemukan dimana saja, terutama di Jakarta. Distribusinya dilakukan melalui Fisik Sport, web Specs, outlet-outlet Jak Mania Store, dan Garuda Store yang terletak di kawasan Gelora Bung Karno. Seharusnya tidak ada alasan untuk membeli jersey KW-nya karena jersey originalnya ada dimana-mana. Overall jersey ini cukup otentik dan kesan retronya cukup terasa. Semoga apa yang diharapkan Persija dari filosofi jersey 2019 ini dapat tercapai. Akhir kata, mari kita budayakan membeli barang atau merchandise asli dari klub. Buy original, support the club! Semoga artikel ini dapat membantu dan menambah referensi rekan-rekan dalam hunting jersey home Persija 2019 ya. Sajete!
Share:

Arema FC 2019 Home Jersey - Equality is Blue

Masih di Liga 1, kali ini Cerita Jersey mengangkat salah satu jersey yang menjadi perhatian pada awal musim karena pro kontra di antara para kolektor dan suporter terkait material yang digunakan dan spesifikasinya. Arema FC bekerjasama dengan Munich X untuk satu musim ke depan (2019) dan hal ini menjadi debut dari apparel terkait di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, dalam hal kontrak dengan klub sepak bola.

Arema FC mengangkat tema "Equality is Blue" dalam jerseynya di musim 2019. Hal ini tampak jelas di jersey homenya yang berwarna biru yang merupakan warna khas klub berjuluk Singo Edan. Warna ini beserta beberapa logo sponsor yang ada disublimasi printing pada jersey. Friendly match melawan PSIS Semarang (4 Mei 2019) menjadi event untuk melaunching seluruh jersey yang digunakan oleh Arema FC pada musim 2019, biru untuk home, putih untuk away, dan gold untuk jersey ketiga. Pemilihan ketiga warna ini diartikan oleh manajemen sebagai kombinasi semangat yang tinggi Arema FC untuk meraih prestasi tertinggi, tentunya dengan dukungan total Aremania. Di bagian depan seluruh jersey tanding yang dikenakan Arema FC juga tampak sublimasi watermark gradasi kepala singa, merepresentasikan makna bahwa para pemain Arema FC harus mengusung semangat Singo Edan dalam pertandingan untuk meraih kemenangan. Terkait apparel, setelah Arema FC bekerja sama dengan Specs dalam beberapa tahun terakhir, musim 2019 klub bekerja sama dengan @munichindonesia yang merupakan pemain baru dalam dunia jersey di Indonesia. Produk awal sudah dikenakan para pemain Arema dalam masa pra musim, ketika klub menjuarai Piala Presiden 2019.

Pembelian jersey authentic Arema FC musim 2019 dikemas dalam exclusive box, yang meski terkesan mewah sayangnya hanya berisikan jersey saja, tidak ada gimmick lain (musim 2018 ada sertifikat dan beberapa merchandise seperti majalah dan gelang). Box cukup elegan dengan monokrom logo Arema dan teks bertuliskan "Be Legendary, Play Your Game and Don't Be Afraid to Win"
 
Di dalam box, jersey masih dikemas dalam plastic bag dari apparel Munich X. Fyi, ada 2 grade jersey yang dijual Arema FC; authentic atau player issue seharga 400ribu dan replika seharga 250ribu. Yang akan kita bahas di @ceritajersey adalah versi player issue yaaa.
 
Logo Arema FC di jersey authentic ini berbahan woven dan dijahit bordir di jersey.
 
Logo apparel Munich X juga berbahan woven dan dibordir di jersey authentic ini. Munich X merupakan apparel asal Spanyol yang dikenal terlebih dahulu melalui produk-produk sepatunya. Kerjasama dengan Arema FC merupakan debut mereka dalam industri jersey di Indonesia. Dalam pengumuman ke publik saat perkenalan apparel (9 Januari 2019), kontrak Arema FC dengan Munich X akan berlangsung selama satu tahun.
Kerah jersey menggunakan V-neck model dan terdapat list merah di kiri kanannya. Merah di sini memiliki arti keberanian dalam menghadapi apapun, tentunya termasuk dalam menjalani ketatnya pertandingan di Liga 1 2019. Tidak banyak informasi yang disajikan di dalam kerah, hanya size label dan logo apparel yang desainnya minimalis. Jersey ini juga disebutkan made in Indonesia.

Logo apparel Munich X juga terdapat di lengan kanan dan kiri jersey, bersama dengan corak kulit singa berupa api yang menyala-nyala. Corak dan logo apparel ini diprint secara sublimasi di jersey.

Di bagian sponsor depan, terdapat logo Achilles dan Indomie yang juga diprint sublimasi. Logo Corsa yang berada di bahu pun berupa sublimasi printing.

Aksi salah satu pemain senior Arema FC, Dendi Santoso, dalam pertandingan Liga 1 2019 menghadapi Persela Lamongan (27 Mei 2019). Tampak dalam foto, jersey Arema yang dikenakan bertanding mendapat sponsor baru dari Joseph Refo Investment. Namun karena baru masuk setelah jersey selesai diproduksi, jadilah patch sponsor baru ini berbahan dasar paper opaque sehingga gampang terkelupas saat dipakai pemain bertanding. Photo by: @aremafcofficial
 
Di bagian belakang, di atas NNS terdapat logo sponsor Torabika Duo. Sama seperti logo sponsor lain (kecuali Joseph Revo Investment), logo Torabika Duo pun berupa sublimasi printing. List merah tampak mengelilingi kerah jersey hingga belakang.
 
Jersey ini berpola raglan, sehingga memudahkan pemain saat bergerak, terutama di bagian lengan. Motif api dari kulit singa yang berwarna biru gelap nampak jelas di bagian ini.
 
Name & number set Arema FC dengan warna putih cukup pas di jersey dan pemilihan fontnya pun simpel dan soft. Biaya penambahan nameset ini sekitar 50ribu. Nameset DENDI S. dipilih bukan tanpa alasan.

Dendi Santoso merupakan produk asli dari Akademi Arema, bergabung sejak tahun 2004. Di tahun 2007, Dendi membawa Arema Jr. juara Piala Soeratin Liga Remaja Nasional U-18. Setahun bergabung dengan tim U-21 Arema, Dendi naik status menjadi pemain senior Arema pada putaran kedua Liga Super Indonesia 2008/2009. Dendi Santoso juga ikut mengantar Arema menjuarai Indonesia Super League musim 2009/2010 di bawah arahan pelatih Robert Rene Alberts. Sejak bergabung hingga saat ini, Dendi setia mengenakan nomor punggung 41. Nomor ini juga direpresentasikan ke bisnis miliknya, Dist41ict. Tampak dalam foto, Dendi Santoso mencetak gol dalam lanjutan pertandingan Liga 1 2019 menghadapi Persela Lamongan (27 Mei 2019). Seperti dilansir soccerway, pemain kelahiran 16 Mei 1990 ini sudah mencetak 14 gol dalam 162 pertandingan bersama Singo Edan. Photo by: @aremafcofficial

Jersey Arema FC musim 2019 dari apparel Munich X berbahan polyspandex quick dry. Hal ini dimaksudkan supaya kain bisa lebih cepat kering ketika terkena keringat dan mendukung pergerakan cepat pemain Arema FC dalam pertandingan. Sifat kainnya yang ringan dan elastis mengingatkan kita pada produk jersey apparel lain yang juga berasal dari Spanyol ya? Eh :p Tampak jeroan jersey Arema, bordiran dari logo Munich X dan logo klub yang terlihat jelas jahitannya.
Label authentic jersey dari Arema FC tampak dalam hanging tag dari apparel.

Dengan harga yang sama dengan jersey musim 2018, mungkin jersey musim ini nampak lebih mahal untuk versi authentic. Tidak adanya sertifikat, merchandise atau gimmick lain yang disertai dalam paket pembelian jersey ini sedikit banyak mengurangi value dari pembelian authentic jersey Arema FC 2019. Dari segi spesifikasi, bahan jersey Arema FC memang lebih ringan dari musim sebelumnya, dan mungkin lebih cocok digunakan untuk para pemain. Kita sebagai kolektor mungkin harus memahami dan memaklumi hal ini. Seharusnya, Arema FC berencana menjual satu lagi tipe jersey: suporter. Patut dinanti apakah spesifikasi yang dijual untuk suporter karena untuk replika & authentic tidak banyak perbedaan yang bisa dirasakan. Yah, apapun itu, kita tetap harus budayakan membeli barang atau merchandise asli dari klub. Buy original, support the club. Btw jersey ini dapat diperoleh di official store Arema FC ya. Pernah diliput juga dalam rubrik Store Visit @ceritajersey. Semoga artikel ini dapat membantu dan menambah referensi rekan-rekan ya. Salam satu jiwa!
Share:

Store Visit Episode 2 - Persebaya Store & Gallery

Persebaya Store merupakan toko resmi yang menjual official merchandise dari klub kebangaan arek-arek Suroboyo, Persebaya Surabaya. Pertama kali dibuka pada 16 Maret 2017 dengan toko pertamanya di Lobby Graha Pena, Surabaya, Persebaya Store saat ini (per 7 Juli 2019) memiliki 16 cabang yang tersebar 5 kota di Jawa Timur (Jombang, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, dan Surabaya). Distribusi merchandisenya pun tidak hanya melalui Persebaya Store, namun juga melalui beberapa reseller resmi, seperti KJIE Rumah Sport, Greenshop, Mad Store, dll.

Perkembangan merchandising dari Persebaya menarik untuk diikuti. Coba simak video dari Azrul Ananda,  Presiden Klub Persebaya, berikut.


"Banyak orang menganggap apparel dan merchandise itu bisa menjadi pemasukan besar bagi sebuah klub. Tapi ini bisa dibilang mitos. Logo merek terkenal belum tentu memberi penghasilan besar. Dari apparel dan merchandise, kalau bisa mendapatkan lebih dari Rp 1 miliar setahun, itu sudah luar biasa. Padahal, untuk jualan merchandise, butuh infrastruktur, modal, dan tim terpisah. Jadi ada biaya tambahannya lagi. Belum lagi ada begitu maraknya merchandise yang tidak ofisial, yang sama sekali tidak memberikan income untuk tim. Ini beda dengan di liga-liga dunia yang maju, di mana apparel dan merchandise bisa menjadi pemasukan signifikan."

Dengan pengeluaran satu klub yang cukup besar dalam menjalani satu musim kompetisi, wajar jika suatu klub membutuhkan banyak pemasukan, baik dari sponsor, hak siar, tiket, dan tentu saja: apparel dan merchandise. Pemasukan Persebaya dari sektor merchandise ini diharapkan mencapai 20-25% dari kebutuhan tim, seperti dikutip dari artikel berikut.


Nah, lebaran lalu, @ceritajersey berkesempatan untuk berkunjung ke salah satu cabang Persebaya Store di Surabaya Town Square. Surabaya Town Square atau biasa disingkat Sutos ini terletak di Jl. Hayam Wuruk no. 6, Surabaya. Di website resmi store, sepertinya cabang Sutos ini merupakan satu dari dua toko besar milik Persebaya Store, satu lagi terletak di Jl. Slamet Riyadi 11 dengan sebutan "Persebaya Store Komplek".

Persebaya Store Sutos ini terdiri dari dua lantai, dimana lantai pertama merupakan Persebaya Store dan lantai dua adalah DBL Store (karena satu manajemen) serta Gallery tentang Persebaya. Mari kita masuk ke dalamnya.

Merchandise paling umum yang dijual di official store tentu adalah jersey resmi klub. Tampak Persebaya Store memiliki section khusus untuk jersey ini, dimana sepertinya authentic jersey home merupakan tipe yang paling laris. Di musim 2017 saja, Persebaya mampu menjual 10ribu potong dari jersey resminya. Btw, Persebaya merilis jerseynya dalam 3 jenis: authentic, replika, dan suporter. Masing-masing dibandrol 799ribu, 375ribu, dan 175ribu. Di cabang Sutos ini kita juga bisa pasang name & numberset di jersey lho.

Selain jersey utama, jersey pre-season juga merupakan salah satu varian jersey yang dijual oleh Persebaya Store. Tampak jersey pre-season musim ini terpajang dan uniknya, beberapa jersey tersebut sudah memiliki nameset para pemain Persebaya, seperti Lizio, Amido, ataupun Jalilov. Sepertinya dengan cara seperti ini akan lebih mudah mengukur jersey milik pemain mana yang paling laris penjualannya. Satu hal yang cukup jarang dilakukan analisanya di Indonesia.

Beberapa boxset jersey Persebaya musim lalu juga tampak masih dijual di cabang Sutos. Masih ada kesempatan tuh buat para kolektor jersey yang belum kebagian...

Persebaya Surabaya memiliki dua maskot yang merupakan representasi dari nama Surabaya, yaitu Zoro yang berupa ikan Suro dan Jojo yang merupakan Boyo (buaya). Boneka kedua maskot tersebut juga dijual di Persebaya Store. Harganya berkisar 150ribu per satunya.

Produk lain yang disediakan adalah syal rajut, dilepas dengan harga 200-220ribuan. Syal merupakan barang yang umum dibawa masuk ke stadion dan biasanya dibentangkan saat kita mendukung klub/tim kebanggaan kita.

Kaos-kaos bergaya distro juga menjadi produk andalan dari Persebaya Store. Grafiknya bermacam-macam, ada yang klasik seperti gambar di atas, ada yang bergambar karakter pemain, dan tentu jargon-jargon dukungan untuk Persebaya. Harganya juga bervariasi, dari 90ribu sampai 150ribu. T-Shirt tersedia berbagai ukuran, dari anak kecil (kids), hingga wanita dan pria.

Kaos lain yang identik dengan dukungan suporter klub-klub di Indonesia saat ini adalah yang bergambar "Away Days". Istilah ini ditujukan untuk kelompok suporter yang berangkat ke kandang lawan (tandang) untuk mendukung klub atau timnya.

Anak-anak menjadi segmen yang juga disasar oleh Persebaya Store. Selain jersey untuk bayi, kaos anak-anak, dua maskot yang sebelumnya sudah dijelaskan (Jojo dan Zoro) juga ditampilkan dalam banyak bentuk. Tidak hanya boneka, bantal pun menjadi salah satu media merchandising untuk maskot Persebaya ini.

Tas bagpack resmi klub juga dijual di Persebaya Store. Tampak kata "Wani" menjadi salah satu grafik yang sering ditonjolkan di berbagai merchandise Persebaya. "Wani" menjadi respon atas salam khas yang diucapkan oleh Bonek: "Salam Satu Nyali!"

Merchandise berikutnya yang juga cukup laris adalah jaket. Tampak Tracktop Classic Persebaya dipajang di store, dibandrol dengan harga sekitar 350ribu. Saat @ceritajersey visit, tracktop jenis lain (Two Strip - yang digunakan para punggawa Persebaya pemanasan di Piala Presiden 2019 lalu) sudah sold out. Ngeri memang antusiasme Bonek ini.

Selain keperluan apparel dan fashion, aksesoris seperti stiker, gelang, magnet, dan gantungan kunci juga dijual oleh Persebaya Store. Harganya cukup murah, mulai dari 20ribu untuk gelang hingga 40ribu untuk lanyard.

Nah. Salah satu produk menarik yang juga dijual Persebaya Store adalah buku "Persebaya Sang Juara" karya dari wartawan senior Sidiq Prasetyo. Buku ini baru dilaunching pada 15 April 2019 lalu dan memuat beberapa cerita dari para pemain dan official klub Persebaya saat menjuarai empat musim kompetisi Liga Indonesia: 1977/1978, 1987/1988, 1996/1997, dan 2004. @ceritajersey akan membedahnya di rubrik baru blog berikutnya ya. Tunggu saja. ;)

Dari lantai 1, kita beranjak ke lantai 2 Persebaya Store. Selain DBL Store, lantai ini juga menjadi Gallery untuk sejarah dan pencapaian-pencapaian Persebaya. Tampak anthem Persebaya, Song For Pride, tertulis di dinding bersama dengan mozaik Dahlan Iskan.

Kata "Wani" dengan font type khasnya kembali ditulis di dinding store dan baru akan terlihat dengan perspektif tertentu. Nuansa hijau sangat terasa di ruangan ini.

Yang paling menarik tentu lemari display yang memuat achievement Persebaya, dari saat menjuarai Liga Kansas hingga yang terbaru adalah Liga 2 2017. Tampak trofi-trofi yang diperoleh klub saat juara Liga Indonesia 1996/1997, Unity Cup, Liga Bank Mandiri 2004, dan yang tidak kelihatan di foto adalah trofi Dirgantara Cup 2017. Tema "We Are Back" yang diusung Persebaya tampak jelas alur perjalanannya di Gallery ini, mulai dari pengesahan klub kembali oleh PSSI hingga saat juara Liga 2 2017.

Trofi di atas merupakan trofi juara Divisi Utama Liga Indonesia 2004 saat Persebaya diarsiteki Jackson F. Tiago. Dalam liga yang berformat kompetisi penuh tersebut Persebaya meraih juara setelah 34 pertandingan, mengumpulkan 61 poin, dan mencetak 55 gol.

Jersey away Persebaya saat menjuarai Liga 2 2017 juga ikut dipajang dalam Persebaya Store & Gallery, dan ditandatangani oleh seluruh pemain & official klub yang terlibat.

Trofi Liga 2 2017 dipajang di tengah-tengah ruangan, dan kalimat-kalimat yang tersemat di bawahnya cukup membuat kita sebagai penikmat bola bergetar saat membacanya. Intinya adalah, trofi ini merupakan salah satu trofi terpenting dalam sejarah Persebaya. Trofi ini merupakan puncak dari lima tahun usaha seluruh elemen pencinta Persebaya yang berusaha mengembalikan klub untuk eksis kembali hingga akhirnya mengalahkan 59 klub lain dan menjuarai Liga 2 2017. Dengan trofi ini, Persebaya tidak hanya bangkit kembali, tapi juga kembali ke liga teratas di Indonesia. Hal ini membuat klub terus maju dan terus berusaha menjadi klub paling profesional di Indonesia, yang harapannya dapat terus meraih gelar-gelar kejuaraan.

Keseruan di bagian dalam seakan belum berakhir, di etalase luar pun juga menampilkan memorabilia dari sejarah Persebaya. Jersey salah satu legenda Persebaya, Mat Halil, ikut dipajang dalam etalase ini. Jersey tersebut juga unik, jersey saat Persebaya Surabaya bernama Persebaya 1927 dan mengikuti kompetisi IPL. Pernah direview di blog ceritajersey juga lho btw.
Jersey lain yang dipajang adalah jersey saat menjuarai kompetisi Liga Kansas 1996/1997. Jersey ikonik dimana seluruh klub memiliki model yang sama, hanya berbeda warna dan logo tim.

Itu dia potret dari Persebaya Store & Gallery di Surabaya Town Square. Banyak detail yang belum termasuk dalam artikel ini, yang mana tentu akan lebih seru jika kalian datang dan explore sendiri ke Persebaya Store. Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu referensi tempat belanja kalian ya. Dan tentu, wisata ke Surabaya sepertinya jadi hambar jika kita tidak berkunjung ke official store klub kebanggaannya ini. Selain itu, budayakan beli merchandise resmi klub ya, seperti kata Pak Azrul Ananda di video tadi, pemasukan dari mechandise akan sangat membantu menghidupi klubmu.

Disclaimer: harga yang disebutkan di artikel ini bisa jadi berubah sewaktu-waktu. Jangan lupa cek juga official store Persebaya di Instagram @persebayastore untuk info lebih detail. Informasi lain dapat diperoleh di website resminya di www.persebayastore.com
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels