Serdadu Tridatu - Bali United 2019 Home Jersey

Akhirnya Liga 1 2019 resmi dimulai sejak 15 Mei lalu. 18 tim akan berkompetisi merebut mahkota dari juara bertahan Persija Jakarta. Bali United, dengan segala materi pemain dan resource yang mereka punya, menjadi salah satu kandidat juara musim 2019 ini. Setelah menjadi runner up di musim 2017 (di bawah Bhayangkara FC), musim 2018 lalu dilalui cukup buruk oleh Bali United dengan finish di peringkat 11 klasemen akhir. Pertandingan melawan Persebaya Surabaya di pekan pertama Liga 1 2019 akan menjadi awal perjuangan Irfan Bachdim cs untuk merengkuh gelar juara. Bicara soal Bali United, tentu tidak bisa lepas dari jersey home merah-hitamnya. Setelah musim lalu bermotif barong, seperti apa jersey musim 2019 ini? Apakah masih dipenuhi sponsor di bagian depannya? Yuk kita simak detailnya.
Paulo Sergio merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persebaya Surabaya di pekan pertama Liga 1 2019. Tampak bagaimana jersey home Bali United dikenakan para pemain. Meski dipenuhi sponsor, rasanya orang tetap mengenal Bali United yang identik dengan warna merah-hitam sebagai seragam utamanya. Photo by: @baliunitedfc
Jersey home Bali United ini diluncurkan pada event Bali United Festival (16 Maret 2019) bersama dengan jersey away, third, dan goal keeper. Tidak bekerja sama dengan apparel apapun alias self-apparel, tim berjuluk Serdadu Tridatu ini tetap mengusung warna dasar Tridatu (merah, putih, hitam) sebagai warna dasar jerseynya. Tentunya merah menjadi pilihan utama untuk jersey kandang. Setelah tahun lalu mengusung motif barong di bagian depan jersey, musim 2019 ini Bali United memakai motif kalung Kebo Iwa yang dilengkapi dengan ornamen ukiran Bali di dekat kerah jersey. Unsur lokal lainnya yaitu adanya motif Cepuk Rangrang di bagian belakang jersey. Secara garis besar, seperti dikutip dari website resminya, jersey Bali United untuk musim 2019 ini menggunakan berbagai kombinasi teknik dalam pengerjaannya, dari printing hingga sablon serta penggunaaan material baru untuk logo klub. Klub juga menjelaskan bahwa desain jersey lebih modern mengikuti perkembangan jersey klub-klub Eropa. Harapannya, jersey baru ini dapat memberikan energi baru ke klub untuk lebih berprestasi.
Adanya sponsor Indomie di belakang jersey harus diakui "agak mengganggu". Posisi nama pemain menjadi lebih ke bawah, tapi somehow tetap rapi dilihat. Sponsor, bagaimanapun, ikut berkontribusi dalam hidup klub. Cukup cerdik juga melihat Bali United dapat memanfaatkan space-space yang ada di jersey untuk dijual ke sponsor. Photo by: @baliunitedfc
Jersey Bali United dapat dibeli langsung di @baliunitedstore, baik via IG atau website. Selain media sosial, Bali United Store juga melayani via elevenia dan beberapa rekanan. Jersey dibandrol dengan harga 390ribu dan jika ditambah nameset akan dicharge biaya sebesar 120ribu. Pengemasan jersey ini cukup rapi: di dalam tas kresek official store, jersey masih dibalut dalam kertas kado yang berdesain tipografi Bali United.
Kerah jersey berupa model V-neck berwarna full hitam, tidak seperti tahun sebelumnya yang masih memiliki aksen putih di bagian ujung. Sejujurnya bagian ini cukup cantik karena di bawah kerah langsung bertemu dengan motif kalung Kebo Iwa. Di bagian dalam kerah hanya terdapat informasi mengenai size jersey dan keterangan bahwa jersey dibuat di Indonesia.
Entah apa nama bahan logo klub untuk jersey Bali United musim 2019. Bagian perisai dan huruf BU-nya seperti rubber dan dipasang di atas material yang mengkilap (plastik?). "Material mengkilap" ini sendiri berupa motif kain poleng Bali yang memang menjadi unsur dalam logo Bali United sendiri. Dikutip dari budaya-indonesia.org, makna dari motif kotak-kotak persegi di kain poleng merupakan simbol keseimbagan alam, antara kanan-kiri, dan atas-bawah, jumlah kotak hitam sama dengan jumlah kotak putih. Kain ini dianggap sebagai kain penolak bala dan dianggap sebagai kain keberuntungan bagi masyarakat Bali.
Titik-titik di area dada hingga kerah ini membentuk motif kalung Kebo Iwa, yang mana merupakan seorang ksatria di Bali yang telah melegenda. Kebo Iwa juga merupakan panglima perang tertinggi di Bali yang berhasil menyatukan nusantara di jaman Kerajaan Majapahit. Fakta lainnya, terdapat patung Kebo Iwa di dekat stadion Kapten I Wayan Dipta yang merupakan homebase dari Bali United.
Sponsor di badan jersey Bali United berupa plastisol dan ada juga yang printing polyflex. Ada sekitar 15 (!) logo sponsor yang terpasang di jersey Bali United, belum termasuk celananya. Secara estetika jersey mungkin banyaknya sponsor ini cukup mengganggu, tapi kembali lagi ke konsep kemandirian finansial klub, Bali United termasuk sukses bertahan hidup dan bahkan berencana IPO di tahun 2019. Hal ini menjadi yang pertama kali untuk klub Liga Indonesia. Btw layouting dari sponsor di jerseynya cukup rapi lho. Pendapat pribadi @ceritajersey soal ini bahkan lambat laun kita akan mengenal Bali United sebagai klub yang memiliki banyak sponsor di jerseynya. Hal ini bisa menjadi kekhasan tersendiri dari suatu klub. Dan patut diingat, even logo sponsor memenuhi jersey, Bali United tetap konsisten dengan mengangkat tema budaya lokal di setiap jerseynya. Hal inilah yang patut diacungi jempol.
Di bagian bawah jersey terdapat list berupa tulisan dari julukan Bali United: Serdadu Tridatu. Tren list di bawah jersey sepertinya akan menjadi tren di 2019 setelah Persib Bandung melakukannya selama dua tahun terakhir.
Motif Cepuk Rangrang terdapat di belakang jersey.  Dikutip dari situs resmi klub, motif ini merupakan motif kain tenun hasil karya warga Nusa Penida, Klungkung yang sudah dikenal masyarakat luas. Sejarahnya Tenun Rangrang ini adalah jenis kain tenun leluhur warga Nusa Penida yang dahulunya hanya dijadikan perlengkapan upacara keagamaan.
Akhirnya NNS Bali United menggunakan font type yang jauh lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Motif Cepuk Rangrang kembali dimunculkan dalam nomor punggung beserta dengan logo Bali United di bagian ujung bawah.
List berwarna Tridatu di tengkuk ini sempat menimbulkan kehebohan di media sosial saat awal jersey dilaunching. Sempat dibilang mirip dengan vaporknit dari apparel terkenal asal US, Bali United sendiri memang mengakui bahwa klub mengikuti perkembangan jersey terbaru klub-klub di benua Biru. Warna tridatu (seperti dikutip dari Jawapos.com) secara etimologi, berasal dari dua kata yakni kata tri yang berarti tiga, dan datu yang berarti kekuatan, jadi Tri Datu berarti tiga kekuatan. Tiga kekuatan di sini adalah kekuatan dari tiga Dewa utama dalam agama Hindu: Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Tri Datu yang memiliki tiga warna yakni merah, putih dan hitam yang menjadi lambang tiga kekuatan.

Jersey Bali United 2019 menggunakan bahan kain yang disebutnya memiliki teknologi H-tech, dimana mampu menyerap keringat dan dapat kering lebih cepat dari kain pada umumnya. Jersey ini juga diklaim dapat melindungi pemain dari sinar matahari dan sinar UV.
Jersey ini merupakan salah satu official merchandise klub, yang mana Bali United memang menjadikan pernak-pernik klub sebagai salah satu sumber pemasukan. Adanya Bali United Megastore di Stadion I Wayan Dipta menjadi salah satu bukti bahwa klub sangat serius dalam menggarap sektor ini.
Tanda jersey Bali United versi player issue ini original terdapat di black tab di pojok kiri bawah jersey. Selain keterangan authentic, kode produksi jersey juga tertera di jersey ini.

Dengan harga 390ribu, bisa dibilang jersey Bali United ini cukup terjangkau untuk klub yang berlaga di Liga 1 2019. Harganya masih ada di kisaran menengah, dan jika nanti dirilis untuk versi supporter tentu harganya akan di bawah ini. Desain dan bahan baru yang digunakan (dari kain jersey hingga logo klub) membuat jersey ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Effort klub untuk develop sendiri jerseynya seakan terbayar dan mari kita harap jersey ini bisa memberikan sejarah baru bagi Bali United di pentas sepak bola Indonesia.
Share:

0 comments:

Post a Comment

@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Jersey Archive

Labels