Laskar Wali Bangkit - PSGJ Kabupaten Cirebon 2019 Home Jersey

Dari Liga 3 Zona Lampung, weekend ini kita mampir ke Jawa Barat, tepatnya ke salah satu klub yang sedang berkompetisi di Super Jalapa Liga 3 2019. Bermarkas di Cirebon, PS Gunung Jati atau biasa disingkat PSGJ merupakan salah satu klub tertua di area ini. Saat ini PSGJ tergabung dalam grup A Super Jalapa Liga 3 bersama dengan sesama klub Cirebon, PSIT. Cerita Jersey akan mengulik detail kostum kandang yang dikenakan punggawa Laskar Wali Bangkit musim ini. Yuk disimak.

PSGJ dibentuk pada tahun 1962, klub asal Kabupaten Cirebon ini sempat mencicipi kompetisi Divisi 2 pada tahun 2011-2012. Meskipun saat ini berada di Liga 3 Regional, PSGJ masih didukung suporter fanatiknya yang disebut Pasoegati. Pasoegati merupakan singkatan dari Pasukan Soeporter Gunung Jati dan berdiri sejak 2011. Tentang klub sendiri, per 30 Agustus 2019 PSGJ masih bercokol di posisi 5 dari 7 klub di Grup A Super Jalapa Liga 3 Jawa Barat. Klub baru memainkan 2 pertandingan. Photo by: @psgj_official

Jersey home PSGJ Kabupaten Cirebon berwarna kuning dengan motif Batik Mega Mendung di bagian garis-garis vertikalnya. Papo menjadi apparel partner PSGJ untuk kompetisi Liga 3 2019 ini menggantikan QJ Apparel. Saat launching, 100 jersey yang disediakan (ready stock) ludes dalam 3 hari dan kloter PO pertamanya mencapai 200 potong jersey. Jumlah yang cukup wah untuk klub yang bermain di Liga 3 level regional.

Papo memilih memasang tulisan daripada logonya di jersey ini. Bermaterialkan screen printing, tulisan Papo ini cukup halus. Apparel Papo ini bermarkas di Bantul, Yogyakarta. Bersama PSGJ, mereka mengikat kontrak selama dua tahun dan akan mensupport seluruh keperluan jersey tanding & latihan.

Walaupun bermain Liga 3, PSGJ sepertinya mulai memperhatikan sektor merchandising, khususnya jersey. Jersey musim 2019 ini dikemas dalam box exclusive oleh apparel, yang mana nama klub terpampang besar-besar di bagian atasnya. Pemilihan font dan tata letak penulisannya sih oke.

Di dalamnya, selain jersey juga terdapat sertifikat dan bonus dua stiker berlogo apparel dan klub. Sertifikat ini tentu untuk membuktikan keaslian jersey terkait. Ketua Umum PSGJ, Muhamad Suhud, mengajak para suporter untuk berjuang bersama membangun PSGJ menjadi lebih baik dan menuju era baru untuk kebangkitan. Dalam promosinya, Papo juga menyarankan untuk menunjukkan sertifikat ini ke anak cucu dan membuktikan bahwa kita telah ikut dalam gerakan ini. Ajakan untuk menanamkan kecintaan kepada PSGJ sejak usia dini juga digaungkan oleh klub.

Logo klub di jersey berbahan printing polyflex. Ada 9 bintang di dalamnya, tapi ini bukan berarti PSGJ telah meraih 9 gelar kompetisi lho. Mengadopsi logo pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Kabupaten Cirebon, 9 bintang ini melambangkan Wali Sanga. Lalu bintang yang bersudut 5 tadi dikalikan 9, maka didapat angka 45 yang merupakan tahun kemerdekaan Indonesia. Warna merah pada bintang dengan garis pinggir putih melambangkan jiwa yang susila disertai keberanian. Masing-masing unsur di dalam logo ini memiliki makna tersendiri, dari gunung, gapura, padi, kapas, hingga golok yang berada di tengah. Dikutip dari web resmi pemerintahan Kab. Cirebon, golok ini melambangkan keampuhan dan keteguhan semangat untuk mendobrak kebatilan dan kedholiman. Warna hitam dengan pamor kuning melambangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta kesusilaan. Logo pemda ini ditambahkan nama "PS Gunung Jati" di bagian atas serta sayap kuning di kiri dan kanannya.  Kedua sayap tersebut terhubung dalam 3 cincin berwarna merah, biru, dan kuning.
Semen Tiga Roda menjadi sponsor utama PSGJ dan logonya berada di bagian depan jersey. Material logonya berupa printing polyflex. Warna kuning jersey dan unsur logo perusahaan ini seakan mengingatkan kita pada jersey satu klub Ligina di era Liga Kansas, Mataram Indocement, yang ketika pindah homebase menjadi PS Indocement Cirebon. 
Di bagian depan jersey ini juga terdapat watermark Singa Barong yang berupa sublimasi printing. Singa Barong ini merupakan nama kereta kencana milik Keraton Kasepuhan yang dibuat pada abad ke-15 oleh cucu dari Sunan Gunung Jati sebagai tanda persahabatan dengan bangsa lain. Kepala naga merupakan lambang negeri Cina, belalai Gajah merupakan lambang bangsa Hindu di India, dan sayap serta badan buraq melambangkan negara mesir. Dikutip dari Bobo, UNESCO dari PBB sampai menetapkan Singa Barong ini sebagai salah satu kereta kencana yang paling cantik dan unik di dunia lho.
Kerah jersey berwarna hitam dan menggunakan model V-neck. Di dalamnya terdapat informasi size jersey dan petunjuk perawatan jersey. Selain tulisan Papo di atas petunjuk tadi, neck tape di kerah juga bertuliskan nama apparel asal Bantul ini.
Laskar Wali Bangkit merupakan julukan dari klub yang berdomisili di Stadion Ranggajati ini. Tulisan ini terletak di bagian belakang di bawah kerah dan berupa sublimasi printing.
Namun dalam kompetisi yang saat ini sedang berjalan, tulisan Laskar Wali Bangkit tadi tertutup oleh logo Football Foundation. Sponsor ini memang baru masuk H-1 dan akhirnya jersey yang dijual pada saat ready stok dan PO kloter 1 & 2 tidak terdapat logo ini. Rencananya pada kloter 3 nanti logo Football Foundation akan dipasang pada jersey. Font NNS yang dikenakan pemain tampak senada dengan yang ada di box jersey, hal ini baik karena terdapat konsistensi tema antara media promosi dan merchandise atau produk yang dirilis. Photo by: @muhammadsyarifuddin12
Motif Batik Mega Mendung ini juga terdapat di bagian lengan. Mendung dalam batik ini diartikan sebagai sifat yang sabar dan tidak mudah marah untuk manusia. Jadi diharapkan, meskipun dalam keadaan marah, manusia tetap bisa menyejukkan suasana di sekitarnya seperti awan yang muncul saat cuaca sedang mendung.
Sublimasi tagline "Membangun Bersama" berada di bagian belakang jersey, di bawah NNS pemain. Tagline ini berasal dari unit usaha Pasoegati Cirebon melalui Pasoegati Merchandise yang menjual segala merchandise tentang PSGJ Cirebon dan Pasoegati. 50% dari hasil keuntungan penjualan produk akan diberikan kepada klub di setiap musimnya.
Jersey ini berbahan dasar kain milano atau mtiss yang diklaim anti UV oleh apparel. Seluruh warna dan motif yang ada di jersey merupakan hasil sublimasi pada kain.

Sumbangsih jersey original ini kepada PSGJ benar-benar ditunjukkan oleh Pasoegati melalui instagramnya, yang mana terdapat beberapa capture bukti transfer dari apparel ke klub atas bagi hasil penjualannya. Jersey ini dapat diperoleh di Papo Apparel atau berkunjung ke Kedai Kopi Apo. Harga saat launching lalu berkisar 170ribu. Semoga artikel ini dapat membantu referensi kalian dalam memilih jersey Liga Indonesia ya. Akhir artikel, jangan lupa untuk buy original & support the club. Salam Lare Pantura!
Share:

Gajah Beringas - SS Lampung FC 2019 Home Jersey

Liga 3 2019 Zona Lampung per 24 Agustus 2019 ini sudah memasuki babak semifinal dan salah satu pertandingannya menyajikan laga derby ibukota Lampung. Tim klasik PSBL Bandar Lampung akan berhadapan dengan SS Lampung FC. Cerita Jersey weekend ini akan mengulas seragam tanding SS Lampung FC, klub yang dibentuk dari wadah suporter masyarakat bola Lampung. Seperti apa kostum yang mereka kenakan di musim 2019 ini? Yuk kita simak.

SS Lampung FC merupakan klub asal Lampung yang berdiri sejak tahun 2014. Mengawali kiprahnya di Liga Nusantara pada tahun 2015, saat ini SS Lampung FC berkompetisi di Liga 3 2019 Zona Lampung. Klub ini merupakan klub mandiri yang dibentuk oleh sekelompok pendukung dan dilakukan untuk menjaga animo sepakbola Lampung tetap terjaga. Di tahun-tahun tersebut, tepatnya setelah final divisi utama LPI (Liga Primer Indonesia), PSBL atau Lampung FC sempat bubar. Foto di atas merupakan skuad SS Lampung FC saat berhadapan dengan Persituba di laga pertama Liga 3 2019. SS Lampung FC menang 2-1 dalam pertandingan ini. Photo by: @sslampungfc

Jersey home SS Lampung FC di musim 2019 ini berwarna hijau dengan aksen putih di beberapa bagian. Bagian depannya dipenuhi dengan motif tapis Lampung dan ada watermark besar wajah pahlawan nasional, Radin Inten II. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung klub: "Don't Forget History". Selain tapis dan gambar pahlawan, di tengah jersey terdapat sublimasi nama klub: Sakai Sambayan Lampung FC. Sakai Sambayan sendiri merupakan salah satu falsafah hidup di Lampung, yang arti sederhananya adalah gotong royong atau kerja bersama. Klub disupport penuh oleh pendukungnya: BSS Lampung, singkatan dari Bala Sakai Sambayan. Musim ini klub bekerja sama dengan @suddenlysportapp untuk penyediaan apparelnya.

Logo apparel asal Yogyakarta ini diaplikasikan dalam bentuk printing polyflex yang cukup tebal. Berdiri mulai 2018, dalam usia 1 tahun Suddenly Sport mampu menjalin kerja sama dengan klub Liga Indonesia. Hal yang patut diapresiasi.

Mengenai pembelian jersey sendiri, jersey dibandrol sebesar 175ribu pada masa pre order lalu. Saat pengiriman, jersey dikemas dalam plastic bag berlogo apparel. Btw, selain beli di apparel, jersey ini juga bisa didapatkan di Outlet Dua Belas. Outlet ini menyediakan official merchandise dari klub dan BSS Lampung. Waktu kepo ke IG-nya sih masih ada jersey dari tahun 2016 yang dijual. Buru kalo mau hunting. ;)

Di dalam kemasan, selain jersey juga disertakan 3 stiker, masing-masing bergambar logo klub SS Lampung FC, logo apparel Suddenly Sport, dan tanda resmi produk apparel bersama dengan klub.

Logo klub berbahan printing polyflex, sama seperti logo apparel di jersey. Bicara mengenai logo klub, tampak ada unsur Siger di dalamnya, yang jelas merepresentasikan Lampung. Huruf BSS tampak dikombinasikan di bagian tengah sehingga cukup fit in dan di ujung bawah perisai tertera tahun kelahiran SS Lampung FC: 2014.

Pembelian jersey ini disertai juga dengan patch Liga 3. Berbahan printing polyflex, yang menarik dari patch ini adalah tambahan keterangan "Zona Lampung" di bagian bawah. Sejauh ini sih cukup jarang ditemui ada penambahan nama zona liga di patch Liga 3 Regional yang lain.

Kerah jersey bermodel V-neck dengan jahitan menyamping. Informasi yang disajikan di dalam cukup simpel, hanya size jersey dan unsur "N" dari logo apparel. Neck tape di atasnya juga bertuliskan nama apparel.

Di bagian belakang jersey, di bawah kerah, terdapat cutting simbol Siger. Siger adalah mahkota pengantin wanita Lampung yang berbentuk segitiga, berwarna emas dan biasanya memiliki cabang atau lekuk berjumlah sembilan atau tujuh. Dikutip dari Indonesia Kaya, Mahkota ini menjadi simbol kehormatan dan status sosial seseorang dalam masyarakat Lampung. Karena kekhasan bentuknya, Siger menjadi simbol kedaerahan yang melekat pada Provinsi Lampung.

NNS pemain yang digunakan di liga hanya berupa nomor tanpa nama. Cukup klasik seperti jersey-jersey liga di era terdahulu. Namun sepertinya, harus dicrosscheck dulu dalam regulasi Liga 3, apakah ada kewajiban klub untuk memasang nama pemain atau tidak. Liga 1 & Liga 2 mewajibkannya dalam regulasi. Photo by: bnvtrmrslrnld

Di bagian lengan kiri, terdapat printing polyflex logo Outlet Dua Belas. Terletak di Bandar Lampung, outlet ini menjual berbagai official merchandise dari BSS Lampung. Bagian lengan ini menggunakan kain drifit smash hijau dan aksen putih di ujung berupa kain drifit bintik.

Paling mencolok dari jersey ini tentu watermark Radin Inten II. Dikutip dari Dinas Pendidikan Jabar, Radin Inten II merupakan putra dari Radin Inten Kesuma II dan cucu dari Radin Inten I. Beliau lahir di Desa Kuripan, yang sekarang dikenal sebagai Lampung pada tahun 1834. Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung. Selama tahun 1851 hingga 1856, perlawanan Radin Inten II terhadap Belanda sangat sengit dan menyulitkan pihak penjajah. Akhirnya, dengan cara licik dan bersekutu dengan Radin Ngerapat (Paman Radin Inten II), Radin Inten II dapat ditangkap dan diberondong peluru oleh Belanda. Radin Inten II meninggal pada 5 Oktober 1858, di usia yang terhitung masih muda, 22 tahun. Atas perjuangannya tersebut, berdasarkan Keppres No. 81/TK/1986 pada tanggal 23 Oktober 1986, Radin Inten II diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

Salam Pagas yang menjadi salam khas BSS memiliki singkatan Sanak Lampung Pencinta Gajah Beringas. Gajah Beringas ini merupakan salah satu julukan dari SS Lampung FC. Trademark Gajah sebagai ikon Lampung pun pernah teraplikasi di jersey klub musim 2018 lalu. Musim ini, julukan Gajah Beringas dihadirkan di bagian belakang jersey SS Lampung FC berupa cutting polyflex.

Jersey SS Lampung FC ini menggunakan beberapa bahan kain drifit. Untuk bagian depan  menggunakan drifit polymesh yang disublimasi warna hijau dan berbagai motif. Bagian samping yang biasanya menjadi "ventilasi" jersey menggunakan drifit erbin. Dan untuk bagian belakangnya, jersey menggunakan bahan drifit smash.

Di pojok kanan bawah, terdapat label authentic product berupa printing polyflex dari klub dan apparel.


SS Lampung FC ini merupakan klub yang sedari awal dibentuk oleh masyarakat dan pendukungnya. Pembelian merchandise resmi klub tentu akan sangat membantu pembiayaan klub swadaya ini. Semoga artikel ini dapat membantu referensi kalian dalam memilih jersey Liga Indonesia ya. Akhir artikel, jangan lupa untuk buy original & support the club. Salam Pagas!
Share:

Lantak Laju - Persiraja Kutaraja Aceh 2019 Home Jersey

Minggu ini kita akan menyimak salah satu jersey home klub era perserikatan yang musim ini berkiprah di Liga 2. Setelah musim lalu menggunakan apparel Kelme, klub asal Aceh ini sempat menggunakan apparel Wayank di masa pra musimnya sebelum akhirnya berlabuh ke Trops Apparel untuk jersey di kompetisi utama. Yak, klub ini adalah Persiraja, klub asal Banda Aceh yang hingga pekan ke-11 Liga 2 2019 bersaing ketat dengan Sriwijaya FC di wilayah barat. Tanpa berlama-lama, yuk kita simak cerita jerseynya. Jersey yang kita bahas ini berspesifikasi authentic atau player issue ya.

Persiraja merupakan singkatan dari Persatuan Sepak bola Indonesia Kutaraja, klub sepak bola asal kota Banda Aceh yang berdiri pada 28 Juli 1957. Dalam sejarahnya, Persiraja pernah menjuarai kompetisi perserikatan di tahun 1980, tepatnya saat mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1 dalam final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Di tahun 2019 ini, Persiraja bermain di Liga 2 wilayah barat dan menempati posisi ke-2 klasemen di bawah Sriwijaya FC hingga pekan ke-11 (16/08/2019). Photo by: @persiraja_official
Jersey home Persiraja Kutaraja Aceh untuk musim 2019 berwarna oranye, warna yang sudah menjadi ciri khas klub berjuluk Laskar Rencong ini. Bekerja sama dengan apparel Trops, jersey dirilis dalam 2 versi: player issue dan replika. Di bagian depan, tampak watermark besar Pinto Khop, bangunan yang merupakan peninggalan sejarah masyarakat Aceh pada masa Kerajaan Sultan Iskandar Muda. Dalam sejarahnya, Pintu Khop ini merupakan pintu gerbang yang dibangun sebagai penghubung antara istana sultan dengan Taman Ghairah, taman yang diperuntukkan Sultan Iskandar Muda bagi permaisurinya, Putroe Phang. Pinto Khop dapat diartikan sebagai pintu mutiara keindraan atau kedewaan/raja-raja.
Trops menjadi apparel untuk Persiraja di Liga 2 2019, setelah sebelumnya Wayank Apparel sempat menjadi apparel klub pada masa pra musim. Logo apparel asal Purwokerto ini berupa cutting polyflex di bagian kanan jersey.
Jersey Persiraja Kutara Aceh ini dapat diperoleh melalui apparel langsung (Trops) atau official store Persiraja di Banda Aceh. Klub meresmikan official storenya pada 1 Juli 2019 dan menargetkan penjualan merchandise hingga 1 M untuk tahun pertama operasinya seperti dikutip dari detik.com Ada banyak ragam merchandise yang dijual klub di sana, semoga saja @ceritajersey ada kesempatan untuk Store Visit ke sana suatu hari nanti. Btw jersey dikirim dalam kemasan plastic bag berlogo apparel.
Untuk versi player issue yang kita bahas, logo klub berupa printing polyflex. Logo klub sendiri merupakan logo pemerintahan kota Banda Aceh yang ditambahkan elemen di sekelilingnya berupa lingkaran berstrip merah-putih dan tulisan Persiraja beserta singkatannya. Selain itu terdapat tambahan simbol rencong terhunus yang jika dikaitkan dengan makna kota Banda Aceh bisa diartikan sebagai kepahlawanan. Kutaraja sendiri merupakan nama lama dari Banda Aceh. Nama Banda Aceh baru resmi digunakan sejak 28 Desember 1962.
Ada tiga sponsor utama yang terpampang di badan jersey: Bank Aceh, Dek Gam Foundation, dan PDAM Tirta Daroy. Patch sponsor ini berbahan cutting & printing polyflex, tergantung kerumitan warnanya. Yang unik, logo-logo sponsor ini dipasang di space-space yang sudah disublimasi sebelumnya di kain jersey, sehingga nampak pemasangannya mengikuti pola yang ada. Cantik. Fyi, Dek Gam Foundation yang menjadi sponsor klub merupakan milik Presiden klub Persiraja, H. Nazaruddin Dek Gam.
Jersey Persiraja musim ini menggunakan kerah bermodel V-neck dan sarat akan identitas apparel di dalamnya. Dari informasi size, neck tape, hingga slogan apparel (here more stronger) tertera logo apparel di sana.
Jersey ini berpola raglan dengan motif batik di bagian lengannya. Motif ini berupa sublimasi pada kain jersey.
Di bagian ujung lengan, terdapat tagar slogan apparel: #heremorestronger yang sekilas warnanya menyatu dengan warna sublimasi.
Number set di belakang jersey memiliki logo apparel di dalamnya. NNS berbahan cutting polyflex. Feri Komul sendiri merupakan kapten dari Persiraja Kutaraja Aceh dalam beberapa pertandingan Liga 2 musim 2019 ini. Pemain ini kelahiran Lhokseumawe, 1 Maret 1987 dan pernah memperkuat Persija Jakarta di musim 2012 lalu. Uniknya, Feri memilih nama “Fry Komol” di jersey yang dikenakannya.
Pembelian jersey ini sudah termasuk patch Liga 2, cukup menarik melihat mulai banyak klub & apparel menyertakan patch ini dalam penjualannnya sehingga kita tidak perlu repot-repot membeli & memasang sendiri.
Di bagian samping, terdapat variasi kain untuk memberikan efek breathable pada jersey sehingga pemain lebih nyaman mengenakannya.
Dilihat dari ciri jerseynya, jersey menggunakan kain drifit smash yang disublimasi dengan warna oranye (untuk jersey home). Drifit jenis ini dilengkapi dengan anti UV dan anti bakteri sehingga tidak menimbulkan bau saat basah. Di dalam jersey juga terdapat label pemeliharaan dari apparel untuk membantu pemilik mencuci jerseynya.
Logo authentic jersey home dari Persiraja dan Trops disublimasi di pojok kanan bawah jersey.
Sementara itu, black tab authentic product dari apparel sendiri berupa bordir woven di pojok kiri bawah jersey.
Hangtag dari apparel disertakan di bagian kerah jersey ini. Apparel cukup konsisten dengan penerapan warna hitam & hijau untuk brandingnya.

Persiraja Kutaraja merupakan klub terkini yang mulai mengembangkan merchandise sebagai salah satu usahanya meraih pemasukan. Bahkan tidak hanya online store, Persiraja juga membuka gerai resminya di Kota Banda Aceh, berdekatan dengan pasar tradisional Seutui. Membeli jersey original tentu menjadi salah satu bentuk nyata suporter untuk membantu klub. Jadi, jangan lupa untuk buy original productnya ya.
Share:

Laskar Jaka Poleng - Persab Brebes 2019 Home Jersey

Masih di Liga 3, kali ini kita beralih ke regional Jawa Tengah. Salah satu tim yang sedang berjuang untuk lolos ke level nasional adalah Persab, klub asal Kabupaten Brebes yang berdiri sejak 1964. Persab Brebes ini bukan klub sembarangan. Saat masih diperkuat Egy Maulana Vikri, Persab berhasil menjuarai Piala Soeratin 2016. Musim 2018 lalu, Persab Brebes gagal melangkah ke final regional Liga 3 setelah kalah 0-2 secara agregat dari Persibara Banjarnegara di babak semifinal. Nah, di musim 2019, semangat yang sama masih diusung klub berjuluk Laskar Jaka Poleng ini untuk lolos ke babak nasional. Yuk kita lihat bagaimana detail jersey kebanggaan warga Brebes ini.
Persab Brebes melaunching jersey bersama pemain dan official tim untuk kompetisi 2019 di Pendopo Bupati Brebes pada 1 Juli lalu. Warna biru masih menjadi warna utama di jersey home 2019, dikombinasikan dengan warna hitam. Pemilihan warna ini memiliki makna, biru yang artinya fokus dan hitam artinya penegasan dari kekuatan diri untuk mencapai tujuan. Dalam launching lalu, Bupati Brebes berharap Persab Brebes dalam melaju ke putaran Liga 3 Nasional 2019. Warna biru yang sudah identik dengan Persab Brebes juga menggambarkan bahwa Brebes terletak di kawasan pantai utara Jawa Tengah. Pola sayap yang ada di bagian depan menjadi simbol bagi klub untuk terbang meraih prestasi setinggi-tingginya. Musim ini, Persab Brebes masih berpartner dengan apparel lokal, Old Java, yang telah bersama sejak 2016.
Aksi Cahyono, punggawa dari Persab Brebes saat berusaha melewati kiper PPSM Magelang dalam lanjutan Liga 3 regional Jawa Tengah 2019 (31/07/2019). Persab Brebes menang 1-0 dalam laga ini dan menjadi pemuncak klasemen sementara grup 4 setelah 3 pertandingan. Photo by: @persabbrebes
Jersey Persab Brebes ini dapat diperoleh di Lapak Persab Brebes, yang mana merupakan pusat merchandise resmi dari klub. Jersey dipacking dalam kardus berlogo Persab Brebes yang cukup besar, disertai dengan sponsor-sponsor resminya seperti PO. Dedy Jaya, Big Brebes, dan apparel Old Java. Di dalamnya, jersey masih dikemas dalam plastic bag.
Hanging tag klub dan apparel terletak di bagian kerah. Ada semacam lubang kecil yang digunakan untuk menggantung tag ini.
Logo klub Persab Brebes berupa woven yang dijahit bordir di jersey. Tidak seperti logo kabupatennya yang berwarna biru, logo klub berwarna merah yang cukup tegas. Ternyata, dasaran logo klub merupakan bawang merah yang mana merupakan hasil pertanian dan komoditas utama dari Kabupaten Brebes. Sekeliling logo bawang terdapat akar dan garis tepi emas yang artinya fondasi serta ketegasan tujuan untuk kejayaan. Kenapa ada kuda putih? Kuda putih dalam logo ini merupakan lambang kekuatan dan hewan yang menjadi kendaraan pendiri Kabupaten Brebes, Padi dan kapas merupakan lambang kemakmuran dan kesejahteraan.
Ikon kabupaten Brebes yang lain adalah telur asin. Selain menjadi unsur di logo klub, telur bebek ini juga ditampilkan dalam jersey yang mana juga menjadi promosi produk kuliner khas Brebes, seperti disampaikan oleh apparel dalam keterangan rilis jersey. Unsur telur bebek ini dicetak secara sublimasi di jersey.
Btw soal apparel, Persab Brebes telah bekerja sama dengan apparel Old Java sejak 2016. Logo apparel berupa cutting polyflex dalam jersey ini. Yang menarik, jika kita berkunjung ke akun IG resminya, kita bisa melihat proses pembuatan jersey Persab Brebes di tahun 2016. Dari proses cetak logo, cutting & pressing polyflex, penyesuaian ukuran logo, pola dan tulisan, hingga pengiriman jersey ke Brebes ditampilkan dalam timeline IG-nya. Yuk berkunjung ke IGnya di https://www.instagram.com/oldjava_official/
Dua sponsor menghiasi jersey Persab Brebes: BIG Brebes (Bintang Indokarya Gemilang) dan PO. Dedy Jaya, logo keduanya dicetak secara sublimasi di bagian depan. Yang menarik tentang sponsor, BIG Brebes (produsen sepatu olahraga) menjadi sponsor Persab secara jangka panjang: 5 tahun, dimulai dari akhir 2017 lalu. Untuk tim liga 3, tentu kontrak jangka panjang dengan sponsor ini patut diapresiasi.
Untuk kerah, jersey ini menggunakan model V-neck. Informasi size terletak tidak di dalam, tapi di tepian kerah. Terdapat tagline apparel Old Java di bagian ini, "Slow but Sure".
Di baliknya, bagian belakang kerah bertuliskan "Persab Brebes" dan di bawahnya terdapat simbol kuda putih. Selain Laskar Jaka Poleng, Persab Brebes ini memiliki julukan "Kuda Putih". Dikutip dari Wikipedia, harapannya dengan julukan ini Persab menjadi klub sepak bola yang kuat dan lincah.
Nomor punggung di jersey berupa cutting polyflex dan tidak ada nama pemain yang ditulis. Masih ingat dengan NNS Persija di musim 2018? Mirip-mirip seperti itu, logo Persab kecil ujung bawah ini juga tempelan terpisah yang dipress jadi satu bersama dengan nomor punggung.
Bahan jersey ini berupa kain drifit zigzag. Seluruh warna dan motif pada jersey dicetak secara sublimasi. Di dalamnya terdapat label original merchandise dari klub Persab Brebes.
Tab authencity jersey berupa sublimasi printing, berisikan informasi mengenai apparel dan tahun berdirinya dalam angka romawi. Jersey Persab Brebes ini kental dengan budaya lokal. Motif batik terbaik Brebes, Kopi Pecah, diaplikasikan juga di bagian bawah jersey dengan warna biru, kebalikan dari motif batik di bagian atas. Kopi Pecah sendiri merupakan salah satu jenis dari Batik Salem. Batik Salem berasal dari Desa Bentar, Kecamatan Salem, Brebes. Motif lain dari Batik Salem ini yaitu mangga, merak, ukel kangkung, sinar rantai, dan lain-lain.
 
Jersey Persab Brebes ini layak dikoleksi melihat detail muatan lokal yang ada di dalamnya. Semoga semangat dan harapan yang ada dalam jersey ini bisa diteruskan melalui aksi-aksi para pemain di lapangan yang akhirnya mendongkrak prestasi tim. Akhir artikel, jangan lupa untuk buy original & support the club ya. Salam ora olih ora!
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels