Welcome, Octagon - Persela Home Shirt 2020

Semarak kompetisi Liga Indonesia 2020 bisa kita mulai setelah akhirnya kick off liga dilakukan pada 29 Februari 2020 lalu di Surabaya. Meski begitu, setelah berjalan selama 3 pekan Liga 1 2020 (beserta Liga 2) harus kembali ditunda dikarenakan adanya pandemi corona di Indonesia dan dunia. Nah sambil kita mengisi waktu #StayAtHome saat ini, kita simak saja yuk detail jersey dari Persela Lamongan untuk musim ini.

Persela masih mengusung biru muda untuk warna utama pada jersey kandangnya. Even secara sekilas tampak minim perbedaan selama 3 musim terakhir, jangan salah... Banyak detail menarik ditambahkan di jersey ini. Dan harus diakui, sejak 2018, kualitas jersey Persela semakin meningkat. Satu yang dipertahankan dari 2 jersey sebelumnya adalah corak tricolore (merah, putih, hitam) yang merepresentasikan motif jubah dari Joko Tingkir. Perpaduan antara unsur klasik dan modern di jersey ini digambarkan pada penambahan Lurik Peranakan di jersey. Jika kalian melihat garis-garis diagonal yang mengkilap di sekujur jersey, itulah Lurik Peranakan. Untuk "lurik" ini, Persela menggunakan filament kain yang berbeda dengan bahan utama jersey sehingga menimbulkan efek mengkilap tadi. Tapi yakinlah, jersey ini tetap nyaman digunakan karena material utama jersey tetaplah microfiber dan seperti musim lalu, it's so soft~

Material promo dari @perselastore
Sebelum lanjut, kalian bisa mendapatkan jersey ini seharga Rp.260.000,- di @perselastore. Harga yang sangat terjangkau untuk ukuran klub di kasta tertinggi Liga Indonesia. Dan bagusnya, spesifikasi jersey yang kita dapatkan ini sama dengan pemain. Klub tidak menerapkan perbedaan kategori player issue atau replika.

Apparel Persela dua musim terakhir: Warrix (pre season 2019), Forium, dan yang terbaru: Octagon.
Musim 2020 juga menjadi musim debut untuk self apparel Persela, Octagon. Persela menamakannya demikian berdasarkan bentuk dari segi 8 yang memiliki rangkaian sudut tidak terputus. Bisa juga dari angka 8 sendiri yang menyimbolkan infinity. Hal ini dimaksudkan supaya Octagon bisa berjalan beriringan dengan klub selama mungkin. Dikutip dari Perselafootball.com, dengan adanya tim yang solid di product development @perselastore, harapannya Octagon juga tidak hanya menjadi partner bagi Persela, namun juga menjalin kerjasama dengan pihak lain.

Logo Persela Lamongan pada jersey kandang 2020
Logo Persela di jersey musim 2020 menggunakan woven yang dipasang dengan teknik heatpress, jadi tidak dijahit di jersey seperti halnya musim lalu. Meski ada resiko lepas, tapi hal ini jelas untuk mendukung kenyamanan pengguna jersey karena tidak ada jahitan yang berpotensi menyebabkan gatal atau ruam di tubuh. Tampak motif Lurik Peranakan melewati bagian logo ini juga karena memang didesain secara diagonal. Di video launching jersey, diperlihatkan para pemain Persela yang muncul menggunakan pakaian lurik, sama seperti Joko Tingkir. Selang sesaat, barulah para pemain itu melepas lurik dan berganti dengan jersey kandang Persela terbaru ini. 


Motif Lurik Peranakan di seluruh bagian jersey (depan & belakang) berpadu dengan tricolour jubah perang Joko Tingkir.
Lurik Peranakan, dikutip dari Cakrawirawiyata sebenarnya berseling 3 dan 4 sehingga diseput "Lurik Telupat". Telupat ini memiliki makna "kewulu minangka prepat" atau dengan kata lain lurik ini merupakan perwujudan dari makna "manunggaling kawula gusti", yaitu penyatuan antara raja dan rakyatnya atau dalam makna yang lebih tinggi lagi adalah penyatuan antara Tuhan dan makhluk-Nya. Lantas, mengapa disebut Peranakan? Hal ini berasal dari cara pemakaian kurung yang seperti masuk ke dalam rahim ibu atau lubang peranakan. Cara ini juga dapat diartikan masuk lingkungan dalam keraton, dimana terdapat keamanan, kenyamanan, dan cinta kasih bagai dalam rahim seorang ibu.

Kerah V-neck dengan variasi

Ujung lengan menggunakan full rib, tidak seperti musim 2019 lalu yang hanya setengahnya.
Tidak seperti musim 2019 yang kerah rib jerseynya berada di sisi belakang, kali ini rib tricolournya berada di sisi depan membentuk pola V-neck dengan variasi. Ujung lengan jersey di musim ini juga full rib dengan warna jubah perang Joko Tingkir, merah-putih-hitam. 


Hangtag jersey Persela 2020 dari apparel Octagon

From Backward Towards The Foremost. Nice words dari Octagon!
Octagon mengawali 2020 ini dengan gemilang, jersey kandang yang breakthrough dengan perpaduan dua jenis benang untuk kain utama plus filosofi yang cukup berbobot pada jerseynya tanpa mengurangi kenyamanan pengguna. Patut dinanti seperti apa jersey away dan third Persela 2020 ini seperti apa, mengingat kebiasaan klub asal Lamongan ini yang merilis jerseynya secara parsial.
Tab authentic apparel Octagon di jersey Persela 2020
Jadi... Bagaimana penilaian @ceritajersey? 
Nilai 4 dari 5 untuk jersey ini cukup layak. Keunggulannya dari segi harga yang cukup terjangkau (cuma 260ribu!) ditambah dengan bahan kain yang nyaman plus inovasi baru dari apparel membuatnya worth it untuk dimiliki.

By the way, @ceritajersey akan memberikan giveaway untuk pembaca setia blog ini. Kalian bisa memiliki jersey Persela 2020 ini (size L, Brand New With Tag) cukup dengan menjawab pertanyaan: Siapa nama asli Joko Tingkir?
Jawab di kolom Instagram @ceritajersey dengan mention 3 orang temanmu ya. Pastikan kalian follow IG @ceritajersey terlebih dahulu. 🤣 Kuis ditutup tanggal 4 April 2020 ya.

Salam dari @ceritajersey! Know Your Culture, Love Your Culture. 😘
Share:

Jersey Jawara Liga 1 2019 - Bali United 2019 Home Jersey

Akhirnya... Jersey Jawara kasta tertinggi Liga Indonesia: Bali United, kita bahas lagi setelah hampir satu tahun. Siapa yang mengira jersey Liga 1 2019 yang pertama kali Cerita Jersey bahas justru kembali lagi menjadi #JerseyJawara di penutup musim. Dan tidak seperti #JerseyJawara yang lain, profil pemain yang kita angkat kali ini adalah pemain kharismatik Bali United, Irfan Bachdim.

Pemain Indonesia keturunan Belanda ini membela Bali United sejak tahun 2017. Lahir di Amsterdam pada 11 Agustus 1988, Irfan Bachdim sempat memperkuat klub Belanda seperti SV Argon, Ajax Amsterdam, dan FC Utrecht sebelum akhirnya ke Indonesia dan memperkuat Persema Malang bersama Kim Jeffrey Kurniawan. Setelah membela Chonburi dan Consadole Sapporo, Irfan Bachdim kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Bali United selama 3 tahun. 75 kali penampilannya dilengkapi dengan 14 gol dan 11 assist, serta berhasil mengantar Bali United meraih kampiun Liga 1 2019 setelah nyaris juara di 2017. Kado yang manis ketika pada akhirnya di awal musim 2020, Irfan Bachdim bergabung dengan PS Sleman. Photo by: @baliunitedfc



Bali United menjuarai Liga 1 2019 setelah dalam 34 kali pertandingan, mereka meraih 19 kali kemenangan dan 7 hasil imbang. Poin akhirnya berjarak 10 poin dengan runner up, Persebaya, yang meraih 54 poin. Jersey yang mereka kenakan mengalami banyak peningkatan dibandingkan musim sebelumnya, dimana di musim 2019, Bali United mengkombinasikan antara teknik printing dan sablon untuk pembuatannya. Seperti apa detailnya, @ceritajersey pernah mengangkatnya di artikel "Serdadu Tridatu - Bali United 2019 Home Jersey".

Yuk langsung cek link di atas aja untuk detail #JerseyJawaranya!
Share:

Jersey Jawara Liga 2 2019 - Persik Kediri 2019 Home Jersey

Jersey Jawara berlanjut ke juara Liga 2 2019: Persik Kediri. Persik menjadi kampiun setelah mengalahkan Persita 3-2 di partai final Liga 2. Langsung saja kita bedah detail dari jersey Persik ini.

Faris Aditama merupakan pemain senior di Persik Kediri, dilahirkan pada 19 Februari 1988. Berposisi sebagai gelandang kiri, Faris ikut membantu Persik menjuarai Liga 2 2019 dan promosi ke Liga 1. Kapten Persik Kediri ini sempat memperkuat Persepam Madura, Martapura, dan Madura FC sebelum akhirnya membela kembali klub kelahirannya. Photo by: @persikfcofficial

Persik Kediri bekerja sama dengan MBB (Maniak Baju Bola) untuk pemenuhan kebutuhan apparelnya di Liga 2 2019. Harus diakui, ketiga jersey outfield yang dirilis seluruhnya menarik. Jersey homenya yang berwarna ungu menggunakan X-fly, fabric tech baru yang diperkenalkan MBB. Corak macannya digambarkan sepanjang bagian depan jersey, menyiratkan julukan klub, Macan Putih. Kerah yang digunakan juga unik, O-neck dengan cutting V di bawahnya. Jersey home Persik Kediri ini menempati 50 besar (peringkat 49) dalam list jersey terbaik rilisan Goal.com Indonesia 2019.



Logo MBB sebagai apparel dipasang high density transfer. Sekilas tentang MBB, apparel asal Bogor ini berdiri pada tahun 2000 dan produk awalnya ditujukan untuk Persikabo Bogor sebanyak 120 kostum. Di Liga 1 saat ini, MBB juga bekerjasama dengan Madura United.

Persik Kediri sudah dua kali menjuarai Liga Indonesia, tepatnya pada 2003 dan 2006. Dua prestasi ini yang kemudian ditandai dengan dua bintang di atas logo klub. Logo Persik dipasang dengan heat transfer paper pada jersey.


Selain Biznet, sponsor lain yang logonya menempel di jersey Persik ini adalah Gopay, bagian dari Gojek yang sudah 3 tahun terakhir aktif dalam mendukung pesepakbolaan Indonesia. Logonya barunya sangat pas ditempatkan sebagai "sponsor tunggal" di bagian depan jersey Persik (Biznet ada di bahu kiri & kanan).

Di lengan kiri jersey terdapat city branding Harmoni Kediri. Abdullah Abu Bakar, Walikota Kediri, menyampaikan bahwa branding Kota Kediri adalah Harmoni Kediri The Service City. Diharapkan keharmonisan yang ada di Kota Kediri bisa memberikan bentuk pelayanan terbaik bagi masyarakat.




Teknologi X-fly menjadi yang terkini diterapkan oleh MBB setelah Z-fly dan new Z-fly. Teknologi ini membuat jersey lebih ringan dan nyaman dipakai. Logo fabric technya diaplikasikan dengan heat transfer paper di pojok kanan bawah jersey.

Tagline Djajati masih menjadi ciri khas Persik di 2019. Seperti yang sudah dibahas pada review jersey Liga 3 2018 Persik, istilah ini berasal dari prasasti Ngantang, yang mana terdapat tulisan "Panjalu Jayati", artinya Kediri menang. Di musim 2019, tulisan Djajati pindah ke bagian belakang jersey, terletak di atas NNS dan berbahan polyflex.

Perpaduan warna kuning & ungu di jersey ini berlanjut hingga penggunaannya pada nameset. Penulisan nama lengkap pemain menjadi hal yang "menyenangkan" bagi kolektor yang menggemari nama panjang & nomor punggung besar (dua digit). Di bagian belakang jersey ini juga tampak jelas tekstur dari teknologi X-fly yang diterapkan MBB.

Logo authentic MBB pada jersey berada di kiri bawah. Bentuknya lingkaran dan materialnya seperti rubber. Simpel dan unik.


Persik Kediri meraih gelar juara Liga 2 2019 setelah mengandaskan perlawanan Persita Tangerang 3-2 dalam final yang diselenggarakan di Stadion I Wayan Dipta (25/11/2019). Gol kemenangan Persik dicetak oleh Wimba Sutan di menit ke-91, melengkapi dua gol lain yang dicetak oleh Risna Prahalabenta dan Sandrian. Photo by: @persikfcofficial

Menarik ditunggu jersey & kiprah Persik di Liga 1 2020. Apakah mereka bisa mengulang prestasi tahun 2003 lalu saat tiga tahun berturut-berturut Persik menjuarai Divisi 2, Divisi 1, kemudian Divisi Utama? Come on Macan Putih.
Share:

Jersey Jawara Liga 3 2019 - Persijap Jepara 2019 Home Jersey

Persijap Jepara menjadi juara Liga 3 Nasional pada musim 2019 lalu setelah mengalahkan PSKC Cimahi dengan skor 3-1 di partai final. Yuk kita simak langsung saja jersey jawaranya.

Pian Sopyan menjadi kapten Persijap Jepara di Liga 3 2019 lalu. Pemain kelahiran 27 Juni 1996 ini berposisi sebagai gelandang dan akhirnya membawa Persijap menjuarai Liga 3 setelah mengalahkan PSKC Cimahi di partai final. Menurut sang pelatih pada waktu itu, Pahala Saragih, Pian merupakan pemain yang sesuai dengan filosofi permainannya. Pada akhirnya, Pian Sopyan yang asli Tasikmalaya ini, membawa Persijap lolos ke Liga 2 2020. Photo by: @pian_sopyan19

Di musim 2019 Persijap kembali bekerja sama dengan apparel asal Malaysia, namun kali ini @kakijersi yang menjadi partnernya. Bersama Kakijersi, jersey third yang berwarna putih-gold menjadi yang pertama dirilis ke publik. Baru setelah kompetisi dimulai jersey utama (home) yang berwarna merah khas Persijap diperkenalkan. Desainnya sederhana dengan sponsor tunggal Oasis. List berwarna putih pada bahu hingga ketiak sekilas mengingatkan kita pada jersey Persijap musim 2010 yang menggunakan apparel Diadora. Tidak banyak motif pada jersey ini kecuali garis-garis vertikal di bagian depan. Meski jersey ini secara keseluruhan baik, namun secara pribadi sih cukup mengecewakan. Tidak adanya dua patch penting (authentic made for player & tagline "Trus Karya Tataning Bumi"), lolosnya hal ini dari Quality Control apparel & manajemen klub serta ditambah rumitnya proses pertanggungjawaban di internal klub sedikit mengurangi nilai jersey ini.

Size tag pada jersey ini masih klasik, bukan model cutting atau printing polyflex. Bentuk kerah yang seperti huruf Y memberikan nuansa berbeda bagi Persijap.

Logo Persijap di sini menggunakan material rubber on tatami. Pemilihan yang cukup apik dan di luar mainstream TPU yang marak di 2019 lalu. Klub yang berdiri pada tahun 1954 ini cukup handal dalam pembinaan pemain muda, dimana mereka sudah tiga kali menjadi juara Piala Soeratin. Tahun kelahiran klub ini tercantum di bawah banner "Persijap" di logo.

Apparel asal Malaysia, Kakijersi, menjadi partner klub di musim 2019. Dua tahun ini Persijap ini identik dengan apparel asal negeri tetangga setelah pada 2018 lalu mereka menggunakan Al Ikhsan. Logo Kakijersi di sini berupa cutting polyflex. Seperti yang sudah disebutkan di atas, mungkin ada problem tentang quality control sampai-sampai jersey Persijap yang dijual tidak memiliki patch lengkap.

Dua patch yang tidak terpasang adalah tag authentic made for player dan tagline "Trus Karya Tataning Bumi" yang artinya: terus bekerja keras membangun daerah. Tagline ini merupakan Candra Sengkala dari berdirinya Jepara, tepatnya pada saat penobatan Ratu Kalinyamat sebagai penguasa Jepara pada 10 April 1549.




Seluruh sponsor pada jersey ini merupakan sublimasi printing, termasuk sponsor utamanya: Oasis. Lalu Common Goals yang berada di bagian belakang jersey merupakan sebuah gerakan untuk memperbaiki kehidupan sosial generasi muda melalui sepak bola. Program ini dibawa oleh Esti Puji Lestari, CEO Persijap di tahun 2018 lalu, setelah melakukan pertemuan dj Berlin & Madrid. Dia banyak berdiskusi dengan stakeholder bola di sana tentang sepakbola wanita, tata kelola, dan liganya. Jadi, tidak heran juga ketika kita menemukan sublimasi dari logo Girls Community League di lengan kanan jersey ini. Gerakan ini ditujukan untuk menyediakan akses bermain, edukasi, dan kesempatan untuk 1 juta perempuan di Asia pada 2030.

Name & number set pemain untuk Persijap di jersey musim 2019 ini hanya berupa nomor punggung. Terasa kurang untuk tim yang akhirnya menjadi juara Liga 3 di akhir kompetisi. Musim 2018 lalu, nama pemain Persijap masih tertulis di bagian belakang jersey.

Material jersey merupakan kain drifit dari polyester. Dan karena seluruh warna merahnya merupakan sublimasi, wajar di beberapa bagian yang berupa cutting polyflex warnanya sedikit "ngangkat".

Persija Jepara sendiri menjadi juara Liga 3 Nasional 2019 setelah mengalahkan PSKC Cimahi 3-1 pada partai final yang dilangsungkan di Stadion Pakansari, Bogor. Gol-gol Persijap dicetak oleh Faldy Aldes (67'), Risky Hidayat (70'), dan Zaynal Arifin (73'). Atas hal ini, mereka akhirnya promosi kembali ke Liga 2 2020. Photo by: @persijap_jepara

Semoga Persijap mendapatkan support apparel yang lebih baik lagi di musim 2020.
Share:

Green Force - Persebaya Surabaya 2019 Home Jersey


Persebaya Surabaya meluncurkan jersey-jerseynya dengan penuh gaya pada musim 2019 lalu. Setelah sempat soft launching pada gelaran Piala Presiden (29 Maret 2019), Persebaya kemudian merilis lagi jerseynya di event Surabaya Fashion Parade (24 April 2019). Di event tersebut juga diperkenalkan jersey third Persebaya, yang juga menjadi hadiah untuk Giveaway Cerita Jersey akhir tahun lalu.

Nah di artikel ini kita tentu akan bahas jersey utamanya, alias jersey home Persebaya yang berwarna hijau. Walaupun motif croco masih dipertahankan sebagai "main core" jersey ini, sebenarnya cukup banyak hal baru yang bisa kita temui. Photo by: @officialpersebaya



Kita mulai dari boxsetnya. Persebaya memang dikenal sebagai salah satu pelopor jersey boxset sejak pertama kali merilisnya di 2017 lalu (sebelumnya pernah ada Persib & Sriwijaya FC). Nah di inovasinya kali ini, mereka menyertakan celana & kaos kaki juga supaya pembeli bisa merasakan sensasi mengenakan full set jersey layaknya pemain Persebaya. Selain di sertifikat keaslian, Azrul Ananda selaku CEO Persebaya juga menitipkan pesan di boxset ini: Dimana ada perjuangan, perjalanan, kerja keras dan upaya sepenuh hati, hasil tidak akan mengkhianati. Ucapan dan doa yang terbukti di akhir musim ketika performa Persebaya akhirnya melesat dan mampu finish di posisi runner up Liga 1 2019.

Lirik lagu anthem Bonek, Song For Pride, tertulis di boxset ini. Dikutip dari bolanusantara.com, Song For Pride ini diciptakan oleh Green Nord 27, pendukung Persebaya yang menempati tribun utara saat klub bertanding. Yang unik, berbeda dengan yel-yel, lagu ini hanya dinyanyikan pada awal dan akhir pertandingan.




Didesain oleh Zulham Devan Fauzi, jersey home Persebaya musim 2019 ini masih mengusung motif croco yang seakan sudah menjadi identitas dari klub berjuluk Bajul Ijo ini. Aksen kuning masih menjadi paduan warna untuk bagian kerah & lengan, walaupun tidak sebanyak musim 2018.  Inovasi baru yang ada di jersey ini adalah flat knit rib di kerah & lengan tadi, sehingga pemain yang mengenakannya akan lebih nyaman. Ditambah dengan logo klub yang menggunakan TPU serta tail shirt "Kami Haus Gol Kamu", praktis sebenarnya sudah banyak improvement dari jersey ini dibanding musim sebelumnya.



Salah satu hal yang membuat Persebaya melaunching jerseynya dua kali adalah karena belum finalnya sponsor yang masuk klub pada saat soft launch. Di musim 2019, akhirnya terdapat logo Safe Care, Kapal Api, Gojek, MPM Honda Motor, dan Reliance. Sponsor yang disebut terakhir ini unik. Mereka menyertakan insurance card Reliance pada tiap paket boxset yang dijual. Walau begitu, insurance card terkait hanya ada pada 1 dari 2 boxset yang @ceritajersey.

Musim 2019 juga menjadi yang pertama bagi Persebaya memasang logo "AZA", brand yang menjadi apparel Persebaya. Kalau dilihat sih AZA ini seperti akronim dari Azrul Ananda ya, akronim CEO Persebaya sendiri. Namun begitu AZA Activewear ini tidak hanya memproduksi jersey Persebaya saja, karena cukup banyak lini produknya terutama yang berkaitan dengan basket dan running.



Persebaya masih menggunakan bahan yang sama dengan musim lalu, kain croco dipadu dengan bahan microdot, dan mempertahankan teknologi anti UV serta anti odor. Kita juga bisa melihat salah satu tanda original jersey ini melalui hologram yang terpasang di washing tag di bagian dalam jersey.

Tidak seperti banyak klub lain yang menggunakan material woven atau polyflex untuk tanda authentic product, jersey Persebaya ini menggunakan rubber yang terpasang di sisi kiri sebagai tanda autentiknya.


"Kami Haus Gol Kamu" merupakan tagline yang sudah didengungkan Persebaya sejak mereka bangkit kembali di tahun 2017 lalu. Cukup lama juga sebenarnya, bersamaan dengan mulai terkenalnya julukan Green Force bagi klub. Kali ini, kata-kata penyemangat tersebut terpasang di tail shirt jersey ini. Tagline ini juga berasal dari lagu suporter Bonek yang diciptakan oleh Green Nord lho.

Green Force sebagai julukan Persebaya juga punya cerita tersendiri. Julukan ini dipicu dari keinginan Dahlan Iskan supaya Persebaya memiliki nick name layaknya Chelsea dengan "The Blues". Atas usulan Zainal Muttaqin, salah satu jurnalis olahraga, lahirlah "Green Force" untuk Persebaya.

Jersey salah satu klub pendiri PSSI ini memang cukup mahal di perilisan awalnya, sekitar 799ribu untuk versi authentic boxset. Bagusnya, Persebaya juga merilis versi replika dan suporter yang masing-masing dibandrol 375ribu dan 175ribu. Langkah cerdas dari klub untuk menjangkau seluruh kalangan suporter. Belum lagi, di akhir musim biasanya Persebaya Store mengadakan event Last Call, dimana banyak produk-produk mereka (termasuk jersey) yang dijual separuh harga lebih. So... Tidak ada alasan lagi untuk beli jersey KW. Keep original, support the club. Jersey ini jelas worth it untuk dimiliki. Salam Satu Nyali!
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Jersey Archive

Labels