Dari Sendang Duwur untuk Lamongan - Review Persela 2021 Home Shirt

Sampai pekan ke-17 lalu, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini menempati peringkat ke-16 dari 18 tim peserta Liga 1 2021/2022. Pergantian pelatih juga sudah dilakukan beberapa hari yang lalu, berharap adanya peningkatan performa dan prestasi di Seri ke-4 nanti yang akan diselenggarakan di Pulau Bali. Sejak promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia di musim 2004, hingga saat ini Persela Lamongan terus konsisten berada di level teratas sepak bola Indonesia. Di Liga 1 2019 lalu, mereka berhasil finish di peringkat 11 klasemen akhir, berjarak 11 poin dari Badak Lampung yang menempati posisi 16 dan degradasi ke Liga 2. Patut dinanti apakah Persela bisa lolos dari jeratan degradasi musim ini dan kembali merangsek ke papan tengah seperti sebelum-sebelumnya. Di sisi lain, klub juga melakukan pergantian apparel dari Octagon ke Adhoc di awal musim ini. Hal yang mengejutkan mengingat klub memiliki rencana jangka panjang sebelumnya dengan Octagon. Namun begitu, jersey utama mereka musim ini pun tetap layak dilirik. Seperti apa detailnya? Mari kita simak.


25 Agustus 2021 lalu, Persela merilis jersey home mereka melalui media sosialnya. Tetap menggunakan warna utama biru muda, kali ini klub mengkombinasikannya dengan sublimasi printing batik dari desa Sendang Duwur berupa motif bandeng lele. Batik ini ditampilkan dengan visual garis vertikal di bagian depan, mengapit logo sponsor So Nice yang akrab di jersey Persela selama hampir satu dekade ini. Adhoc selaku apparel juga mengkombinasikan warna biru muda di jersey dengan warna yang lebih gelap di sisi bahu & lengan. Warna merah, putih, dan hitam kembali muncul di jersey ini dengan penerapan di bagian kerah. Sebagaimana yang kita ketahui, warna ini merupakan representasi dari motif jubah Joko Tingkir dan konsisten ditampilkan di jersey utama tim sejak musim 2018. 

Video launching jersey kandang Persela musim 2021/2022 oleh @perselafc

Promotional images dari @appareladhoc

Jersey ini dapat diperoleh di kanal-kanal distribusi dari apparel maupun klub (@perselastore). Persela menjadi salah satu peserta Liga 1 dengan jersey yang harganya cukup terjangkau. Jersey homenya hanya dibandrol sebesar 275ribu, sementara jersey away di angka 330ribu dan thirdnya sekitar 295ribu.

Kemasan box untuk jersey Persela 2021/2022

Jersey Persela Lamongan (di luar edisi anniversary) untuk pertama kalinya dikemas dalam sebuah box exclusive oleh apparel, yang mana untuk motifnya di box ini menggunakan batik bercorak laut. Adhoc juga melakukan treatment yang box yang sama untuk klub Persikabo di musim 2021/2022, hanya berbeda motifnya menyesuikan identitas tim.

Logo Adhoc di jersey berupa cutting polyflex

Kiprah apparel asal Bekasi ini cukup luar biasa dalam dua tahun terakhir. Setelah menggebrak di musim 2020 lalu dengan kerjasamanya bersama PSMS, Persiraja, dan beberapa klub level Asia Tenggara, di tahun 2021 ini Adhoc melebarkan sayapnya dengan menggaet Persela Lamongan dan beberapa tim Liga 3 zona DKI Jakarta. Untuk Persela sendiri hal ini cukup mengejutkan, mengingat baru di musim 2020 lalu mereka memperkenalkan Octagon Wear sebagai apparel in housenya. Namun begitu, Octagon sepertinya masih digunakan klub untuk memproduksi lini fashion kasual Persela. Jersey terkini yang menggunakan merk Octagon adalah jersey anniversary mereka yang ke-54. Persela bersama Adhoc sendiri sudah berkolaborasi sejak gelaran turnamen Piala Menpora 2021 lalu dengan peluncuran jersey pre season.

Crest Persela Lamongan di jersey 2021/2022

Meski sama-sama menggunakan woven heatpress untuk logo klub (dibandingkan jersey 2020), outline kuning untuk logo di musim 2021 lebih tipis. Persela yang identik dengan unsur lele & bandeng seperti dalam crestnya memberikan room lebih untuk eksplorasi identitasnya dalam jersey 2021/2022.

Sublimasi motif batik bandeng & lele

Untuk jersey kandang musim 2021/2022, Persela berusaha mengangkat kearifan lokal berupa motif batik yang berasal dari Sendang Duwur. Desa Sendang Duwur, bersama Sendang Agung berjarak sekitar 36 km ke arah utara kota Lamongan, tepatnya di pesisir pantai utara Jawa. Daerah ini sudah lebih dari 100 tahun menjadi pusat rujukan batik di Lamongan. Karena letaknya di pesisir, banyak motif batik yang mengangkat tema mengenai pesisir pantai, ikan-ikan, terumbu karang, teripang, dan binatang laut lain. Tentang nama Sendang Duwur sendiri berasal dari seorang ulama yang menyebarkan Islam di Jawa. Nama asli beliau adalah Raden Noer Rahmad yang dilahirkan pada tahun 1320.

Seperti dijelaskan di atas, ikon kabupaten Lamongan (bandeng & lele) ditampilkan dalam motif batik dalam jersey Persela Lamongan 2021/2022. Jersey away mereka yang berwarna navy terinspirasi dari arus di kedalaman laut pantura sementara untuk jersey third menggambarkan indahnya pesona pantura Lamongan.

Kerah V-neck dengan identitas jubah Joko Tingkir

Kerah jersey menggunakan variasi model V-neck dengan motif tri warna dari jubah Joko Tingkir. Size label & neck tape di dalamnya menunjukkan identitas apparel Adhoc selaku produsen jersey terkait.

Kombinasi biru muda & navy di jersey home Persela 2021/2022 

Persela memadukan warna biru muda dengan navy di jersey home mereka musim ini. Warna yang sama digunakan untuk jersey away mereka untuk memberikan kesan arus air di kedalaman laut, tenang namun menghanyutkan. Logo sponsor Extra Joss kembali hadir di bagian belakang jersey ini, terletak di area navy atau di atas nama pemain. Btw meski berbeda kain dengan area biru muda, warna navy di sisi bahu & lengan jersey ini merupakan hasil dari sublimasi printing.

Sisi dalam jersey kandang Persela

Kain jersey ini terbuat dari 100% polyester dan jenis drifit yang digunakan adalah tipe mtiis. Bentuk pori-porinya yang berupa motif zigzag cukup mudah dikenali dan memang cocok untuk pakaian olahraga karena karakternya yang cukup halus, ringan, dan mudah menyerap keringat ketika digunakan.

Authentic black tab dari Adhoc Apparel

Authentic tab dari apparel Adhoc berada di sisi kiri bawah jersey dan diaplikasikan dengan woven heat press. Tidak seperti jersey mereka di musim sebelumnya (misal Kalteng Putra) yang menunjukkan nama klub di bagian ini, Adhoc hanya mencirikan identitas apparel di black tab musim 2021.

Hang tag untuk produk dari Adhoc Apparel

Persela Lamongan menggunakan tujuh apparel dalam tujuh musim terakhir untuk jerseynya. Produk Forium yang cukup apik digantikan oleh in house apparel di musim 2020 sebelum akhirnya Adhoc diumumkan akan bekerja sama dengan Persela di awal musim 2021. Tetap konsisten dengan warna biru mudanya, musim ini mereka berani memadukannya dengan warna navy di jersey utama. Langkah yang bagus ketika kemudian Persela menambahkan batik khas daerahnya untuk mengangkat budaya lokal. @ceritajersey memberikan rating 4 dari 5 untuk jersey ini. Kualitas yang sepadan dengan harga terjangkau dari klub namun tetap memberikan nilai & arti bagi sejarah & kebanggaan masyarakat daerahnya membuat jersey utama Persela Lamongan musim ini layak mendapat tempat di hati LA-mania. Tambahan dari ceritajersey, coba cek juga jersey away Persela 2021/2022 (biru navy). Recommended banget.

Share:

Anak Dewa - Review Dewa United FC 2021 Home Shirt

22 Februari 2021 lalu, kabar mengejutkan datang dari Solitaire Hotel, Tangerang, saat Rendra Soedjono dan Kevin Hardiman mengumumkan pembentukan klub baru, Dewa United FC, ke publik. Bermarkas di Tangerang, Dewa United merupakan identitas baru dari tim asal Kalimantan Selatan, Martapura FC, yang diakuisisi setelah sebelumnya mengalami krisis finansial. Martapura FC sendiri menurut keterangan yang beredar telah menawarkan lisensinya untuk dijual sejak tahun 2017 meskipun memiliki prestasi yang cukup mentereng dalam periode 2017-2018.

Hadirnya Dewa United FC ini diharapkan memang dapat memberikan warna dan harapan baru bagi kancah sepak bola Indonesia, khususnya Tangerang Selatan dan Tangerang. Fyi, sebelumnya Dewa United juga telah aktif dalam dunia olahraga Indonesia, tepatnya basket sejak tahun 2020 via tim Louvre Dewa United. Di periode yang sama dengan peluncuran tim bolanya, Dewa United juga memperkenalkan tim e-Sports yang berlaga di turnamen game seperti Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG.

Seperti sudah diduga, performa Dewa United FC di Liga 2 2021/2022 termasuk yang paling konsisten. Bergabung di Grup B, klub berjuluk Anak Dewa ini menjadi salah satu peserta yang memastikan lolos pertama kali ke babak 8 besar. Di klasemen akhir babak penyisihan mereka menempati posisi puncak klasemen dengan raihan 22 poin hasil dari 7 kali menang dan sekali seri dalam 10 pertandingan. Herman Dzumafo dkk juga menjadi kandidat terkuat untuk dapat promosi ke Liga 1 musim depan.


Dewa United FC merilis jersey utama yang dikenakan di musim 2021 ini pada 26 September lalu melalui video pendek di media sosialnya. Didukung oleh Mills selaku apparel, jersey-jersey mereka melambangkan kebanggaan dan kebesaran dari nama klub, Dewa United FC. Ada tiga warna jersey yang dirilis, hitam untuk jersey kandang, putih untuk away, dan gold sebagai kostum ketiga. Ketiga jersey ini sama-sama menampilkan mahkota sebagai grafis utama pada jersey, hanya saja untuk jersey kandang gambar mahkotanya tampak lebih besar dan dibuat tidak simetris di bagian depan sehingga tampak lebih mencolok. Mahkota ini (yang menjadi huruf W dalam kata "Dewa" di logo klub) bermakna kekuasaan, kejayaan, dan kemakmuran di tim.

Promotional video untuk jersey launching Dewa United 2021 oleh @dewaunitedfc

Jersey ini bisa diperoleh di Dewa United Store dengan menghubungi kontak yang tertera di media sosialnya (@dewaunited.store). Meski begitu, belum ada postingan yang menampilkan penjualan jersey ini walaupun tampak ada promotional images untuk jersey tim e-sports mereka.

Tampilan boxset jersey authentic PI Dewa United FC 2021

Sertifikat keaslian dari klub

Sama seperti jersey timnas Indonesia & PSG Pati besutan Mills, jersey Dewa United FC juga dikemas dalam boxset dan bersertifikat keaslian. Boxnya cukup terlihat mewah & elegan berkat penggunaan warna hitam & emas di sisi luarnya. Sertifikat keaslian jersey ini disign oleh Direktur Utama Dewa United FC, Ardian Satya Negara.

Logo Dewa United FC di jersey authentic

Kita akan bahas versi player issue dari jersey ini, mengingat ada dua spesifikasi yang dijual: authentic PI & replika. Di versi PI, logo klub berbahan dasar rubber di jersey. Pemilihan nama Dewa United juga memiliki arti tersendiri. Dewa, menurut manajemen klub, merupakan sebuah entitas yang menguasai unsur-unsur alam dengan berbagai wujud. Namun begitu, Dewa tetap memiliki karakter dan emosi serta kecerdasan seperti manusia. Kata "United" memiliki arti persatuan dan kesatuan, sehingga selain menang di kompetisi dan menjadi juara, Dewa United juga berkeinginan menang di hati masyarakat, sesuai dengan visi dan misi yang diusung tim. Bentuk dasar logo klub sepak bola, basket, dan e-sports Dewa United sama, hanya berbeda di satu hingga dua unsur untuk memberikan identitas bagi olahraga yang dijalani. Di klub sepak bolanya (Dewa United FC), terdapat tulisan "FC" di ujung bawah logo. Perisai Dewa United yang berbentuk segilima dianalogikan sebagai falsafah Pancasila dalam bernegara. Penambahan tiga sudut yang ada melambangkan perjuangan, kegigihan, serta kepercayaan diri.

Logo apparel Mills di jersey

Kiprah Mills di 2021 ini cukup menakjubkan dengan melakukan banyak kerja sama bersama klub-klub di berbagai strata level Liga Indonesia. Setelah pengumuman sebagai apparel timnas Indonesia di 2020, Mills berikutnya bekerja sama dengan Bali United & Bhayangkara FC di Liga 1, PSG Pati, Sulut United FC, dan Dewa United di Liga 2, dan tidak ketinggalan ada ASIOP FC yang bermain di Liga 3 Zona DKI Jakarta.

Pola raglan jersey Dewa United 2021

Jersey ini memiliki cutting raglan, pola yang cukup jarang digunakan Mills di jersey-jersey klubnya musim ini. Sejauh ini baru Bhayangkara FC yang memiliki pecah pola untuk bagian bahu serta lengannya. Model yang mirip mungkin justru jersey away dari Tranmere Rovers, yang juga disupport oleh Mills di musim 2021/2022 ini. Untuk di Indonesia, ada jersey ketiga dari Bali United yang juga menggunakan pola raglan. Jersey training tim-tim ini juga menggunakan pola yang sama hanya berbeda warna motif di bagian bahu hingga lengannya.

Kerah o-neck jersey yang beraksen gold & white sesuai tema warna klub

Kerah jersey home Dewa United FC menggunakan model o-neck dengan variasi rib di sisi belakang. Pemilihan warna gold dan putih sebagai aksen jersey ini tampak cocok dipadu dengan warna utama hitam. Hal ini juga yang membuat necktape Mills berwarna gold terlihat apik. Size label dicetak di sisi dalam dengan menonjolkan logo "W" atau mahkota Dewa disandingkan dengan logo apparel.

Sponsor tunggal di jersey Dewa United FC: Jeep Indonesia

Dengan kekuatan finansial dan materi pemain yang oke, tidak ada yang meragukan Dewa United FC menjadi salah satu kandidat juara Liga 2 2021/2022 ini. Klub hanya menggunakan satu sponsor utama dalam menyokong operasional tim di musim ini: Jeep Indonesia, salah satu perusahaan mobil yang cukup dikenal di dunia. Kerjasama ini tak lepas dari peran manajemen Dewa United yang juga merupakan petinggi di perusaan tersebut. Single sponsor ini juga membuat jersey Dewa United tampak elegan, dan mungkin setara dengan Juventus (Seria A Italia) atau Balestier Khalsa (Singapore Premier League) yang juga sama-sama menggunakan Jeep sebagai sponsor utama di jersey. 

Logo Mills x Dewa United di sisi belakang & bawah kerah jersey

Seperti yang dijelaskan di atas tadi, "mahkota" dari Dewa United ini menjadi unsur yang dominan di jersey. Jika diamati, huruf W yang dipilih ini terdiri dari rangkaian huruf V yang bisa dideskripsikan sebagai "Veni Vidi Vici". Jargon sejak kekaisaran Romawi ini memiliki arti "Saya datang, saya melihat, saya menaklukkan". Huruf W juga memiliki makna lain "Win", yang artinya menang. Menurut manajemen, hal ini ditujukan sebagai motivasi tim dalam bermain untuk menjadi pemenang. 

Warna-warna yang digunakan oleh klub (hitam, gold, dan putih) juga memiliki maknanya masing-masing. Itu juga yang mendasari klub memilih 3 warna tadi untuk jersey home, away, dan thirdnya. Warna hitam untuk Dewa United menggambarkan kekuatan, ketegasan, dan tidak untuk dipermainkan. Warna gold bermakna warna juara, pemenang, dan dapat memberikan kesan mewah serta eksklusif. Sementara warna putih bagi klub menggambarkan sebuah kesederhanaan dan modern.

Tailshirt jersey yang bertuliskan #AnakDewa

Seluruh tim yang disupport Mills musim ini (kecuali Tranmere Rovers) memiliki satu kesamaan di jersey: penulisan julukan masing-masing di bagian tailshirt. Untuk Dewa United FC, hashtag julukan mereka: Anak Dewa, tertulis memanjang di bagian ini dengan warna gold yang elegan.

Sisi dalam jersey utama Dewa United FC

Jersey produksi Mills ini berbahan dasar 100% polyester, dengan warna jersey yang dihasilkan merupakan sublimasi. Sama seperti jersey yang lain, Mills tetap memberikan treatment xtra cool, anti UV, dan anti bacteria. Jerseynya juga cukup ringan, sesuai dengan keterangan extra light yang tertera dalam hang tag jersey ini. 

Authentic black tab Mills di jersey Dewa United FC

Berbeda dengan jersey Mills yang lain, dimana black tab authenticnya hanya berupa polyflex bertuliskan "Mills Authentic", jersey Dewa United menggunakan patch woven untuk menunjukkan originalitasnya dengan kode unik di kolom bawah. Urban legendnya sih bilang kode unik ini terkait dengan kejutan yang awalnya direncanakan oleh klub untuk akhir musim nanti. Cuma namanya urban legend, yaa.. Percaya ga percaya.

Hang tag Mills di jersey Dewa United FC

Harus diakui, lini jersey Mills di 2021 ini cukup mengagumkan, tidak terkecuali untuk Dewa United FC. Warna hitam untuk jersey utama termasuk warna yang kurang populer di Liga Indonesia. Namun dengan sentuhan gold & putih sesuai identitas klub, menjadikannya menawan dan seakan mematahkan dominasi jersey third black gold dari beberapa klub Ligina yang trending beberapa tahun terakhir. Dipadu dengan material yang berkualitas dari apparel dan serta desain yang sangat mencirikan klub, membuat @ceritajersey memberikan nilai 5 dari 5 untuk jersey ini. Menarik menanti kelanjutan kiprah Dewa United FC di Liga 2 2021, apakah jersey ini akan menjadi #JerseyJawara berikutnya atau tidak.
Share:

Lestarikan Identitas - Sarung Batik Persekat

Salah satu cenderamata unik yang dijual oleh Persekat Store (simak artikel Store Visit sebelumnya) adalah sarung batik. Diproduksi dalam jumlah terbatas, sarung resmi ini diluncurkan klub menjelang bulan Ramadhan tahun 2020 lalu. Yuk kita simak detailnya.


Dibandrol dengan harga 175ribu, sarung ini bisa diperoleh melalui offline (di Persekat Store) atau marketplace mereka di Shopee. Peluncuran sarung ini bertepatan dengan momen bulan puasa sehingga bisa digunakan untuk shalat tarawih bersama di masjid. Berwarna merah khas identitas Persekat Tegal, logo klub terpampang cukup besar di kain sarung ini secara monokrom. 

Kemasan boxset sarung batik Persekat

Merchandise ini dikemas dalam boxset kardus berstiker Persekat - established 1962. Dari kotak ini juga kita mengetahui jika sarung terkait diproduksi di Tegal. Memang tujuan dari penjualan sarung batik tersebut untuk mensejahterakan pengrajin lokal, di samping berkontribusi untuk kemajuan klub Persekat. Terbatasnya jumlah produksi ini ditunjukkan dalam sertifikat keaslian produk, dimana terdapat nomor seri yang terpersonalisasi. Ceritajersey sendiri menjadi pemilik sarung batik ke-17. 

Sertifikat keaslian sarung batik

Sarung batik Persekat dengan warna monokrom merah-putih

Motif yang digunakan untuk sarung ini adalah batik cempaka mulya, salah satu corak batik khas Tegal. Dibuat dari bahan katun, motif pada kain merupakan hasil dari pengecapan. Batik cap merupakan salah satu metode pembuatan batik di era modern ini di samping batik cetak. Untuk metode tradisional tentu kita mengenal batik tulis yang secara kualitas juga jauh lebih baik.

Motif batik khas Tegal, cempaka mulya

Sarung ini diproduksi dengan metode pengecapan pada kain katun

Batik merupakan salah satu ikon budaya di Indonesia, dan sudah dikukuhkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009. Tanggal ini juga kemudian kita kenal sebagai Hari Batik Nasional setelah pemerintah menetapkannya melalui Keppres no. 33 tahun 2009.

Pengaplikasian batik sendiri saat ini sudah ada di banyak produk baik terkait fashion maupun tidak. Salah satu produk populer yang seringkali mendapat treatment motif batik ini tentu saja jersey bola. Semenjak PSIM dengan jersey batik parangnya & Sriwijaya FC dengan jersey bermotif songket, tak terhitung berapa klub di Liga Indonesia yang mengangkat batik untuk menonjolkan identitas kedaerahannya di jersey. 

Authentic black tab pada sarung

Layaknya jersey, di sarung ini juga terdapat authentic black tab untuk menunjukkan keaslian produk resmi klub. Upaya dari Persekat Tegal patut diapresiasi, utamanya terkait dengan pelestarian identitas budaya Indonesia, khususnya Tegal. Batik Tegal memang belum sepopuler dengan Warteg yang menjadi top of mind masyarakat begitu mendengar kata Tegal. Namun hal ini tentu saja dapat menjadi potensi lain dari Tegal yang bisa dimanfaatkan dan membuktikan bahwa Tegal juga kaya dengan budaya lokal.

Share:

Store Visit Episode 15 - Persekat Store

Persekat Tegal menorehkan sejarah dengan meraih tiket promosi ke Liga 2 di akhir kompetisi Liga 3 Nasional musim 2019. Sempat terombang-ambing nasibnya di awal kompetisi, Persekat Tegal ternyata mampu tampil solid di sepanjang kompetisi zona Jawa Tengah walaupun akhirnya harus takluk 1-2 dari Persiku Kudus di partai final. Di regional Jawa, Persekat mampu mengkandaskan perjuangan Persebi Boyolali melalu adu penalti 5-3 setelah bermain imbang dalam dua leg. Di level nasional, Persekat Tegal melaju hingga babak 8 besar dan finish di peringkat 3 grup Barat, di bawah PSKC & KS Tiga Naga. Hasil ini membuat mereka berhak tampil di Liga 2 2020, yang sayangnya harus dihentikan setelah satu pertandingan berjalan. Namun begitu, di Liga 2 2021/2022 saat ini, Persekat Tegal tampil prima dan menjadi salah satu kandidat untuk lolos ke babak 8 besar dari grup B.

Cerita Jersey berkesempatan berkunjung ke Tegal beberapa pekan lalu dalam perjalanan lintas Jawa. Dan tentu sebagai kolektor jersey bola, kita tidak bisa melewatkan waktu untuk visit ke official store Persekat, Persekat Store. Yuk deh kita simak artikel #StoreVisit kali ini.


Dibuka pada tahun 2020 lalu, awalnya Persekat Store beralamat di Jalan Professor Muhammad Yamin, Griya Trayeman, Kecamatan Slawi. Baru beberapa bulan ini mereka pindah lokasi ke Jl. Cut Nyak Dien, sekitar 350 meter ke arah selatan dari Kantor Samsat Slawi. Lantai berwarna-warni dan banner Long Live Our Pride di bagian depan menjadi penanda dari Persekat Store.

Map lokasi Persekat Store

Persekat Store mendapat perhatian luas tahun 2020 lalu, saat mereka merilis produk tak biasa dalam katalog penjualannya: beras. Ada 4 jenis kemasan yang dijual, dari 1 kg hingga 25 kg dengan range harga 10.400 hingga 255ribu rupiah. Bahkan klub juga menjual beras dengan volume 2,7 kg yang diperuntukkan zakat fitrah menjelang Idul Fitri. Meski terhitung murah, ternyata hal ini sangat membantu operasional klub dalam hal tertentu berkat respon yang positif dari masyarakat. Beras super premiun tersebut merupakan produk kerjasama PT Persekat Ki Gede Sebayu dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Beras yang menjadi mitra sponsor klub. Selain beras (yang saat @ceritajersey berkunjung sudah sold out), tentu Persekat Store juga menjual produk-produk lain yang berkaitan dengan fashion & aksesoris lain. 

Tshirt long sleeve Persekat

Produk-produk Persekat Store didominasi warna merah, warna yang menjadi ciri khas dari klub asal Tegal ini. Untuk produk tshirt long sleeve seperti foto di atas ini, store membandrolnya dengan harga 145ribu. Tshirt ini memiliki grafis tulisan Persekat 1962 dengan background checkerboard di sisi depan dan belakangnya.

Polo shirt Persekat

Klub juga menyediakan polo shirt untuk event kasual yang dibandrol dengan harga 175ribu rupiah. Produk-produk ini diproduksi oleh UMKM industri kreatif clothing di Kabupaten Tegal, sehingga penjualan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi klub & manajemen tapi juga untuk pelaku industri UMKM di Tegal.

Jaket Coach "Tegal Ora Sepele"

Tagline "Tegal Ora Sepele" dari Persekat diaplikasikan dalam jaket coach sangar berbahan taslan maroon ini. Klub membandrolnya seharga 330 ribu rupiah. Selain tiga barang tadi, produk fashion lain seperti hoodie, kaos, hingga zipper juga dijual oleh Persekat Store.

Gelang & gantungan kunci official klub

Aksesoris-aksesoris seperti gantungan kunci, gelang karet, hingga lanyard juga menjadi official merchandise Persekat. Harganya cukup terjangkau, dari 20ribuan untuk gelang hingga 35ribu untuk lanyard dan gantungan kunci.

Sarung batik Tegalan dari Persekat Store

Satu produk lagi yang tidak boleh kalian lewatkan di Persekat Store: sarung. Bermotif batik Tegalan dan logo Persekat, sarung ini dijual dengan harga sekitar 175ribu dan bersertifikat (wow!). Klub menyediakan dua pilihan motif untuk dibeli. Dirilis di bulan Ramadhan tahun 2020 lalu, Persekat Tegal mengajak kita untuk berkontribusi dalam pelestarian identitas budaya Indonesia dan mensejahterakan pengrajin lokal.

Tumbler dan waist bag Persekat

Persekat Store juga menjual waist bag untuk menyimpan barang-barang seperti dompet, token, dll, yang mereka bandrol sekitar 100ribu rupiah. Tumbler merah seperti foto di atas dijual dengan harga sekitar 95ribu rupiah.

Snapback Persekat Tegal

Di luar tshirt, produk Persekat Store yang memiliki cukup banyak variasi adalah snapback. Dijual dengan berbagai pilihan grafis, mereka membandrolnya dengan harga per item 110ribu rupiah. 

Syal resmi Persekat Tegal

Untuk menemani atribut suporter ke stadion mendukung Persekat, store menyediakan syal/scarf yang dibandrol dengan harga sekitar 160ribu rupiah. 

Jersey away supporter version Persekat 2021

Nah... produk terakhir yang kita bahas di artikel ini tentulah jersey mereka. Peningkatan prestasi klub yang bagus di Liga 2 2021 ini berdampak positif pada penjualan jerseynya. Persekat Tegal bekerja sama dengan apparel asal Salatiga, WWJD Sport, di musim 2021 ini. Selain jersey pre season yang dirilis secara ready stock, mereka juga telah melakukan penjualan secara pre order untuk jersey utama yang digunakan klub dalam kompetisi Liga 2. Ada dua versi yang dijual: player issue dengan harga 350ribu dan supporter version dengan harga 180ribu. Untuk versi player issue, hingga artikel ini ditulis klub telah membuka sesi pre order hingga tiga batch! Dikutip dari Tribun News, hingga awal Oktober lalu, penjualan dari dua jenis jersey ini sudah menembus 400 pcs.

Boxset jersey player issue Persekat Tegal 2021

Jersey player issue Persekat Tegal musim 2021/2022 dikemas dalam box exclusive (tentu berwarna merah) yang kokoh dengan tulisan "Tegal Mulad Mulad" di bagian atas. Tagline ini berusaha menggambarkan semangat yang berkobar-kobar dan usaha Persekat yang tidak pernah padam serta selalu on fire.

Sertifikat keaslian jersey player issue Persekat 2021

Dalam paket penjualan versi tertinggi ini, selain jersey klub juga memberikan sertifikat keaslian dan member card. Hal yang sama juga diprovide oleh klub saat penjualan jersey musim 2020 lalu. Member card ini dapat digunakan untuk memperoleh diskon pembelian merchandise di Persekat Store dan rencananya juga untuk pembayaran tiket elektronik saat menonton pertandingan langsung di stadion.

Logo klub di jersey versi player issue

Dengan grade player issue, jersey ini dibuat dari kain drifit smash dengan logo klub berupa woven heat press dan logo-logo sponsor dicetak dengan cutting polyflex. Jersey ini dirilis pada 23 September 2021 lalu melalui media sosial klub yang menampilkan video penari di Stadion Tri Sanja. Di lengan kiri & kanan jersey home terdapat motif kobaran api yang merepresentasikan tagline Persekat 2021: Tegal Mulad Mulad, kesederhanaan yang menyimpan kobaran semangat tanpa batas.

Usaha klub patut diapresiasi dengan pendirian official store ini. Era menuju profesionalisme mulai dibangun, dan hebatnya lagi Persekat tidak melupakan lingkungan sekitar dengan tetap melibatkan mereka dalam kolaborasi produk-produk resmi klub. Menyambung artikel jersey Persekat terdahulu dari ceritajersey, semoga sinergi klub dengan Skaterz, suporter Persekat Tegal, juga semakin baik dan kompak. Kami menanti kejutan positif lain dari kalian.

Disclaimer: harga yang disebutkan di artikel ini bisa jadi berubah sewaktu-waktu. Jangan lupa rutin berkunjung ke media sosial Persekat Store di @persekatstore untuk update harga & produk. Persekat Store juga memiliki kanal marketplace di Shopee.

Share:

Jersey Jawara Liga 1 2017 - Bhayangkara FC 2017 Home

Bhayangkara FC merupakan salah satu tim paling konsisten di Liga Indonesia, at least selama 4 tahun terakhir. Sejak menggunakan nama Bhayangkara dan berkompetisi di ISC A 2016, terhitung dari 2017 klub ini tidak pernah menempati posisi akhir klasemen di luar 3 besar. Empat tahun lalu, Bhayangkara FC menjuarai Gojek Traveloka Liga 1 2017 dengan raihan 68 poin, unggul head to head dengan Bali Untied yang memiliki poin sama dari 34 pertandingan. Di manual Liga Indonesia 2017, jika ada dua tim atau lebih yang memiliki jumlah poin sama dari jumlah pertandingan yang sama, maka urutan klasemen ditentukan dengan cara sebagai berikut: 1. Poin head to head; 2. Selisih gol; 3. Jumlah gol yang dicetak; 4. Pengundian.

Klub yang saat itu berdomisili di Stadion Patriot, Bekasi ini menggunakan varian jersey yang unik: kuning, hijau, dan merah yang terinspirasi dari lampu lalu lintas. Mereka bekerja sama dengan Vilour, apparel asal Bandung untuk supply kebutuhan tim. Yuk langsung kita simak saja detail jersey utama mereka saat menjuarai Liga 1 2017.


Jersey home Bhayangkara FC 2017 dirilis bersamaan dengan launching skuad pada 10 April 2017 di Wisma Bhayangkari, Jakarta. Bhayangkara FC menggunakan warna kuning dengan corak api di lengan serta samping jersey yang disublimasi untuk varian jersey utamanya. Sebagai klub yang berafiliasi dengan Kepolisian RI, mereka juga memasang logo Rastra Sewakottama yang merupakan lambang Polri di bagian depan jersey. Jersey ini juga tampak elegan dengan pemasangan logo sponsor tunggal, BNI, yang nominal kontraknya dilansir mencapai 10 Miliar selama setahun. Pengumuman kerja sama sponsor ini diwakili oleh Pak Gede Widiade (yang saat itu menjadi sebagai COO klub) serta Direktur Kelembagaan BNI, Adi Sulistyowati. Hingga saat ini, BNI masih aktif menjadi sponsor klub yang berjuluk The Guardian ini.

Perayaan juara Liga 1 2017 Bhayangkara FC. Images by bhayangkarasolofc.id

Kapolri saat itu, Pak Tito Karnavian, sebenarnya hanya menargetkan posisi lima besar untuk Bhayangkara FC di Liga 1 2017 setelah sebelumnya menempati posisi 7 klasemen akhir Torabika Soccer Championship 2016. Namun dalam perjalanannya, Bhayangkara FC mampu melampaui ekspektasi banyak pihak setelah tampil menjadi juara di pekan ke-33 liga. The Guardian meraih 22 kemenangan dan dua seri dalam 34 pertandingan. Salah satu titik penting dalam perjalanan klub meraih gelar adalah kemenangan WO yang diraih dari Mitra Kukar. Walaupun sebelumnya pertandingan berakhir seri, kemenangan menjadi milik Bhayangkara FC setelah Komisi Disiplin PSSI menyatakan Mitra Kukar bersalah akibat menurunkan Mohamed Sissoko yang seharusnya absen karena akumulasi kartu. Hal ini menjadi penting karena di pekan terakhir liga, Bhayangkara FC kalah dari Persija Jakarta dan Bali United meraih kemenangan 3-0 atas Gresik United. Namun karena dalam dua pertandingan (home & away) sebelumnya Bali United mengalami kekalahan dari Bhayangkara, posisi puncak klasemen pun tetap ditempati The Guardian. Klub juga telah dipastikan mengunci gelar di pekan ke-33, setelah mengalahkan Madura United pada 8 November 2017.

Crest Bhayangkara FC berupa bordir woven di jersey authentic

Bhayangkara FC merupakan salah satu tim dengan perubahan nama terbanyak di Indonesia. Berawal dari Persebaya Surabaya yang beralih ke Liga Primer Indonesia dan berubah nama menjadi Persebaya 1927 (di bawah PT. Persebaya Indonesia), Wisnu Wardhana (di bawah PT. Mitra Muda Inti Berlian) memboyong Persikubar Kutai Barat ke Surabaya dan mengubah namanya menjadi Persebaya Surabaya untuk mewakili Surabaya di liga resmi PSSI. Untuk mengikuti turnamen Piala Presiden 2015, mereka mengubah namanya kembali dengan penambahan kata "United" di belakang nama tim. Setelah putusan bahwa hak paten logo & nama Persebaya ada di tangan PT. Persebaya Indonesia, klub mengubah namanya kembali menjadi Bonek FC di babak 8 besar Piala Presiden. Perubahan nama kembali dilakukan di turnamen Piala Jendral Sudirman 2015, dimana Bonek mengecam penggunaan namanya sebagai nama klub karena Bonek merupakan nama suporter. Setelah mengganti namanya menjadi Surabaya United, pada tanggal 12 April 2016 klub melakukan merger dengan PS Polri untuk mengikuti Piala Bhayangkara 2016 dan mengubah namanya (lagi) menjadi Bhayangkara FC. Nama inilah yang kemudian digunakan juga untuk mengikuti kompetisi ISC A 2016. 

Saat mengikuti kompetisi Piala Menpora 2021 lalu, Bhayangkara FC berubah nama kembali menjadi Bhayangkara Solo FC dan berdomisili di Stadion Manahan, Solo. Namun di Liga 1 2021/2022 ini, kata "Solo" tampak dilepas oleh Bhayangkara FC dalam logo di jersey teranyarnya. 

Lambang Polri, Rastra Sewakottama

Berbeda dengan logo klub yang berupa woven di jersey player issue, logo apparel, sponsor dan logo Polri di jersey tampak berupa sublimasi printing langsung di kain. Lambang yang ada di sisi kanan depan seperti foto di atas merupakan lambang Polri yang bernama "Rastra Sewakottama", yang artinya "Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa. Dikutip dari website resmi Polri, sebutan tersebut adalah Brata pertama dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954. Prinsip Polri yang sejalan dengan new modern police philosophy, "Vigilant Quiescant" (kami berjaga sepanjang waktu agar masyarakat tentram) diwujudkan dalam logo yang memiliki beberapa elemen seperti: perisai, yang bermaksa pelindung rakyat dan negara; pancaran obor, representasi dari penegasan tugas Polri; tangkai padi dan kapas yang menggambarkan cita-cita bangsa menuju kehidupan adil & makmur; serta 3 bintang yang bermakna pedoman hidup Polri (Tri Brata). Di samping warna kuning, lambang ini juga menggunakan warna hitam yang menandakan keabadian serta sikap tenang mantap yang bermakna harapan agar Polri tidak goyah dalam situasi dan kondisi apapun, tenang, memiliki stabilitas nasional yang tinggi & prima supaya dapat selalu berpikir jernih, bersih, dan tepat dalam mengambil keputusan.

BNI menjadi sponsor tunggal di bagian depan jersey Bhayangkara FC 2017

BNI setia mensupport Bhayangkara FC sejak 2017 hingga 2021 ini, terlihat dari logonya yang selalu terpampang di bagian depan jersey. Enam kali mereka berganti apparel selama periode yang sama, logo BNI tetap berada di posisinya. Di tahun pertamanya (2017), kerjasama ini bernilai 10 Miliar rupiah. Logo sponsor di jersey ini berupa sublimasi. 

Necktape Vilour-Bhayangkara FC 

Vilour dipilih menjadi apparel tim oleh Pak Gede Widiade, yang menurut beliau kualitas Vilour sebagai apparel lokal tidak kalah dengan produk luar. Hal ini sekaligus menunjukkan upaya Bhayangkara FC untuk cinta dengan produk lokal. Dikutip dari official website klub saat itu,  punggawa klub yang juga pernah bermain di Persebaya (DU), Wahyu Subo Seto, menyatakan bahwa Vilour menggunakan bahan yang ringan & enak digunakan, sama seperti pengalamannya terdahulu. Pemain yang waktu itu masih berpangkat Bripda (Brigadir Polisi Dua) ini juga menambahkan jersey Bhayangkara FC 2017 tidak membuat gerah dan warnanya bagus.

Motif api yang mem-bhara di jersey

Hal paling mencolok dari jersey home Bhayangkara FC 2017 ini adalah corak api di bagian samping bawah serta lengannya. Mengingatkan kita dengan jersey timnas Jepang tahun 1998 dan mungkin Arema musim 2011. Apakah nyala api ini yang membakar motivasi klub sampai menjadi juara Liga 1 2017? Yang jelas, api memang menjadi salah satu elemen penting dalam logo Polri. Seperti yang dijelaskan di atas, pancaran obor memiliki makna penegasan tugas dari Kepolisian Republik Indonesia, di samping memberi penerangan juga untuk penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar akan perlunya kondisi kamtibmas yang mantap.

Woven patch untuk Gojek Traveloka Liga 1 2017

Yang unik lagi dari jersey versi player issue Bhayangkara FC adalah woven patch Gojek Traveloka Liga 1. Mungkin cuma klub ini yang menggunakan patch dengan bahan tersebut di musim 2017, mengingat biasanya patch seperti ini berbahan polyflex. Temen-temen yang lebih tahu, silahkan komentar di bawah yaa.

Nama & nomor punggung pemain disublimasi printing di jersey

Evan Dimas Darmono merupakan pemain kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 dan mengawali karir juniornya di SSB Sasana Bhakti & Mitra Surabaya. Evan sempat bermain untuk Persebaya di musim 2010 hingga 2013 sebelum akhirnya tetap bergabung dengan klub bentukan PT. Mitra Muda Inti Berlian ini hingga 2017. Evan Dimas menggunakan nomor punggung 6 dalam di Liga 1 2017, musim dimana Bhayangkara FC menjadi juara. Sempat berpindah klub ke Selangor (2018), Barito Putera (2019), dan Persija (2020), Evan Dimas akhirnya kembali membela Bhayangkara FC di Liga 1 2021/2022 saat ini.

Sisi bagian dalam jersey Bhayangkara FC 2017

Vilour merilis jersey ini dalam dua versi: authentic (player issue) dan replika. Meski bahan kain yang digunakan & teknik colouring untuk jerseynya sama (warna jersey dari sublimasi), beberapa perbedaan nampak di neck tape & material untuk logo klub, patch liga, dan sponsor MPM Honda. 

Black tab Vilour di jersey Bhayangkara FC 2017

Berbeda dengan tab keaslian produk yang biasanya dipasang di pojok kiri bawah di bagian depan jersey, Vilour justru menempatkan black tab productnya ini di bagian belakang bawah jersey. Meski umur kerjasama mereka cukup singkat, hanya setahun, jersey dari apparel Bandung ini akan dikenang karena menjadi salah satu elemen dalam pesta juara Bhayangkara FC di Liga 1 2017. Terlepas dari masa lalu klub ini, Bhayangkara FC konsisten dari tahun ke tahun menjadi kandidat kuat juara kompetisi. Menarik dinanti apakah prestasi yang sama bisa mereka ulangi di Liga 1 2021/2022 ini.

Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels