PSIS Semarang 2019 Away Jersey - Harmony in Cultural Mix

PSIS Semarang termasuk salah satu klub yang mencuri perhatian pada saat launching jersey untuk musim 2019 ini. Masih bekerja sama dengan Riors, tiga jerseynya (home, away, dan third) unik dan memiliki ciri khas masing-masing. Berbeda dengan jersey pra musimnya yang bermotif Warak Ngendog, ketiga jersey utama PSIS untuk Liga 1 2019 justru polos dan lebih banyak bermain bahan serta pola. Namun tentu saja, ketidakadaan motif ini justru diisi dengan material yang tidak kalah oke dan justru meningkatkan ketertarikan kolektor atas jersey PSIS. Nah, jika di 2018 lalu Cerita Jersey membahas jersey PSIS yang home, maka ijinkan untuk musim 2019 ini kita bahas yang awaynya ya. Yuk kita simak.
Perayaan gol dari Septian David Maulana dalam matchday 3 Shopee Liga 1 2019. Bertandang ke markas Persebaya Surabaya, PSIS berhasil meraih satu angka setelah bermain imbang 1-1. Pertandingan ini juga menjadi debut dikenakannya jersey away terbaru dari PSIS Semarang yang berwarna putih. Photo by: @psisofficial

Jersey away PSIS Semarang musim 2019 berwarna putih dengan aksen biru di beberapa bagian. Meski sekilas mengingatkan kita dengan jersey third Barito Putera 2017, sesungguhnya jersey PSIS ini benar-benar hal yang berbeda. Aksen biru di jersey ini berasal dari kain micro ior, campuran dari polyester dan benang elastan hasil pengembangan dari Riors. Kombinasi warna ini juga untuk menegaskan keragaman kultur budaya dari masyarakat Semarang. Sementara itu, kerah menggunakan model baru yang oleh apparel disebut Colared Riorize. Hampir di seluruh bagian jersey juga terdapat siluet-siluet logo PSIS Semarang. Patch-patch sponsor yang menempel pun sudah bukan print & cut, melainkan berupa transfer pigment print. Tidak seperti jersey pramusimnya yang banyak bermain motif, di jersey utama musim ini PSIS & Riors banyak mengeksplorasi kombinasi kain, bahan, dan pola. Jersey ini berpola raglan sehingga memudahkan pergerakan lengan dan membuat pemain tampak lebih gagah. Teknologi yang diterapkan oleh apparel berupa anti UV dan anti Bacterial.

Cutting jersey yang dikenakan pemain tampak pas menyatu. Yang bikin ciamik sih tetep kombinasi warnanya: putih dan biru. Riors seakan menemukan komposisi yang pas antara dua tone warna tersebut untuk jersey away ini. Font type NNS PSIS juga sangar, walaupun sepertinya belum ada perubahan dari musim 2018. Photo by: @psisofficial

Jersey PSIS Semarang 2019 dapat diperoleh di beberapa channel, bisa dari @psisstore atau apparelnya @riorsofficial. Ada dua versi yang dirilis: player issue dengan harga 385ribu (full sponsor) dan supporter version seharga 200ribu. Jersey dikemas dalam polybag berlogo apparel.

Setelah kerah jersey homenya di musim 2018 sempat disorot karena keunikannya, kembali lagi kerah menjadi hal yang "extra" dari jersey PSIS, kali ini di jersey away. Riors menyebut model ini "Colared Riorize", yang mana sangat simpel dan juga elegan. Jahitan-jahitan di sepanjang kerah ini menggunakan teknik Bartex. Di dalam kerah terdapat informasi size, bahan, dan website apparel. Di atas size label terdapat neck tape yang menunjukkan identitas apparel.
Logo PSIS untuk jersey away 2019 yang seakan berkilau ini dibuat menggunakan teknik dengan mencampur color 3D pigment, sehingga ada efek siluet photochromics 3D.

Teknik yang sama (mencampur color 3D pigment) juga digunakan pada logo Riors. Sejauh musim 2019 berjalan, apparel asal kota Tangerang ini baru bekerja sama hanya dengan PSIS Semarang.

Rib di lengan jersey memiliki aksen biru yang berupa kain "micro ior", bukan sublimasi.

Di belakang kerah kembali terdapat identitas apparel "RIORS" yang mana menggunakan teknik yang sama dengan logo apparel & klub di bagian depan jersey. Warna biru yang ada di bagian kerah bukan sublimasi, melainkan kain terpisah yang berbahan campuran polyester dan benang elastan. Mirip dengan kain melange sih bentuk-bentuknya.

Seluruh permukaan jersey memiliki siluet logo PSIS Semarang yang berupa Tugu Muda. Dikutip dari Wikipedia, Tugu Muda Semarang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Patch sponsor pada bagian depan jersey bukan print & cut polyflex, melainkan PU transfer pigment print supaya lebih kuat daya tahannya.

Patch sponsor di bagian samping pun, Kuku Bima, dipasang menggunakan PU transfer pigment.

Di bagian bawah jersey, terdapat celah antara bagian depan dan belakang, di mana aksen biru kembali muncul sebagai pemanis. Riors juga masih mengaplikasikan teknologi IOR-DRY untuk jersey PSIS di musim 2019 ini.

Penambahan nameset untuk jersey PSIS ini dibandrol 100ribu. Detailnya cukup apik, terdapat dot-dot putih di dalam player number yang berwarna biru. NNS ini sepertinya juga dipasang dengan teknik heat printing. Berbeda dengan sebelumnya yang mana nama pemain terletak di bawah nomor, musim ini nama pemain terletak di atas nomor punggung sebagaimana umumnya. Btw, proses pemasangan nameset di jersey ini bisa dilihat langsung di IG apparel. Keren sih alat pressnya, macem apparel luar negeri, pakai Transmatic.

Tentang nama yang dipilih sebagai NNS pun bukan tanpa alasan. Tegar Infantrie merupakan pemain muda potensial dari PSIS Semarang. Di umur 19 tahun, Fantrie (panggilan akrabnya) dikontrak 4 tahun oleh PSIS, menjadikannya sebagai pemain dengan kontrak paling lama saat ini di klub.
Bergabung di skuat senior PSIS Semarang sejak musim 2017, Fantrie ikut menjadi bagian PSIS saat promosi ke Liga 1. Walaupun di musim 2018 lalu sempat meminta izin keluar karena ingin mendaftarkan diri sebagai anggota TNI, akhirnya Fantrie kembali bergabung dengan PSIS Semarang sejak masa pra musim 2019.

Sepertinya Riors siap untuk go international jika dilihat dari label tagging di dalam jersey. Tidak hanya Indonesia dan Inggris, ada banyak bahasa yang dicantumkan dalam keterangannya.

Logo authentic product dari Riors masih sama dengan model musim sebelumnya dan terletak di pojok kiri bawah jersey.

Overall jersey away PSIS Semarang di Liga 1 2019 ini simpel dan elegan. Dua hal ini justru menjadikannya menarik, terlihat dari bagaimana antusiasme suporter dan juga para kolektor saat pertama kali jersey dilaunching dan dikenakan para pemain PSIS. Belajar dari case beberapa waktu lalu dimana sempet rame jersey KW dari PSIS, yuk sama-sama kita kembali support klub kesayangan kita dengan beli merchandise originalnya. Say no to KW ya.
Share:

Laskar Bambu Seribu - Pringsewu FC 2019 Home Jersey

Dari Liga 1, kita beralih ke Liga 3 yang sebentar lagi juga akan memulai roda kompetisinya. Salah satu yang direncakan akan start dalam waktu dekat (Juli 2019) adalah Liga 3 Regional Lampung. Salah satu pesertanya, Pringsewu FC telah mulai mempersiapkan diri, termasuk salah satunya meluncurkan jersey untuk digunakan di kompetisi resmi. Bagaimana jersey klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Pringsewu, Lampung, ini? Yuk kita simak cerita jerseynya.

Manager Pringsewu FC, Daniel H. Pasaribu, berpose menggunakan jersey Pringsewu FC untuk musim kompetisi 2019. Pringsewu Football Club berdiri pada tanggal 15 Maret 2015. Musim ini mereka akan berkompetisi di Liga 3 Regional Lampung dan Piala Soeratin U-17. Photo by: @pringsewu_fc

Jersey Pringsewu FC untuk musim 2019 ini berwarna hijau kombinasi kuning, yang mana merupakan representasi dari warna bambu. Jersey yang hampir seluruh elemennya merupakan sublimasi printing ini bermotifkan bambu dan juga memiliki gambar besar landmark kab. Pringsewu di bagian badannya: Tugu Selamat Datang. Di bawah gambar tugu, terdapat motif garis melengkung yang gradasi dari hijau ke kuning. Motif ini menjadi representatif semangat 3 komponen Pringsewu FC: pengurus PSSI kab. Pringsewu, Management Pringsewu FC, serta Suporternya (Labas - Laskar Bambu Seribu). Bekerja sama dengan @calciowl_apparel, jersey ini telah dirilis sejak Maret 2019 lalu dan terdiri dari 1 set jersey home (player & GK) dan 1 set jersey away (player & GK).

Logo Pringsewu FC berupa sublimasi printing pada jersey. Tugu Selamat Datang yang merupakan ikon kab. Pringsewu menjadi salah satu unsur dalam logo. Ada moto "Jejama Secancanan" yang juga menjadi semboyan pemerintah daerah setempat. Arti dari semboyan ini adalah bersama-sama saling bergandengan tangan atau dengan kata lain bergotong royong, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

Jersey Pringsewu FC bisa didapatkan melalui apparelnya langsung, @calciowl_apparel. Harganya juga cukup terjangkau, sekitar 135ribu-150ribu untuk satu stel, jersey & celana. Logo apparel Calciowl terpampang di dada kanan jersey dan berupa sublimasi printing.

Celana untuk pasangan jersey home berwarna sama dengan atasannya, hijau dengan aksen kuning. Hanya ada logo apparel dan nomor pemain di celana.

Kerah jersey menggunakan model V-neck dan berwarna kuning, konsisten dengan tema & motif bambu yang diusung di jersey. Size tag di dalam kerah memberikan informasi size dan ada logo kecil mengenai teknologi sublim printing yang diterapkan di jersey.

Gambar besar Gapura Bambu Selamat Datang Pringsewu terdapat di sebelah kanan jersey. Tugu ini terletak di Jalan Lintas Barat Sumatera dan menjadi rest area di Kabupaten Pringsewu. Didirikan sejak tahun 2012, Gapura Bambu baru diresmikan 2 tahun kemudian, tepatnya tanggal 31 Desember 2014. Dikutip dari jelajahlampung.com, Pringsewu merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Lampung dengan mayoritas penduduknya merupakan suku jawa. Nama Pringsewu berasal dari bahasa jawa berarti "bambu seribu". Bukan hanya nama Kabupatennya yang diambil dari nama jawa, nama-nama Kecamatan dan Desanya pun diambil dari nama-nama daerah yang ada di Jawa seperti Banyumas, Ambarawa, Wates, Gadingrejo, Pagelaran, Fajaresuk, dan nama-nama lainnya.

Rib di lengan jersey berwarna kuning, senada dengan bagian kerah.

Jersey ini bematerialkan 100% polyester dan untuk bagian depannya disublim hijau di kain putih.

Bagian nameset berwarna putih untuk jersey homenya dan berupa cutting polyflex.

Tab authentic dari apparel berupa sublimasi printing dan terletak di pojok kiri bawah jersey.

Geliat sepak bola nasional yang mulai bangkit hingga sampai ke level Liga 3 regional dan naiknya awareness klub mengenai merchandising patut kita apresiasi. Pembelian jersey Pringsewu FC ini juga sebagian hasilnya masuk ke kas klub lho. Jerseynya sendiri sarat akan unsur lokal walaupun masih full sublimasi. Ditambah dengan harganya yang cukup murah, jersey ini cukup oke untuk dimiliki. Dan yang paling penting, keep buy ori ya.
Share:

Laskar Joko Tingkir - Persela Lamongan 2019 Home Jersey

Masih dari histeria dimulainya Liga 1 2019, kita akan menuju Lamongan untuk bedah detail jersey home dari klub Persela, yang mana pada musim 2018 lalu finish di peringkat 13 klasemen akhir. Persela akan mengeluarkan tiga jenis jersey musim 2019 ini: home, away, dan third, yang mana ketiganya akan dilaunching secara terpisah. Yuk kita simak cerita jersey homenya dulu.

Aksi pemain Persela FC, Sugeng Effendi, dalam salah satu pertandingan Liga 1 2019. Persela kembali menggunakan jersey dari apparel Forium setelah pada pramusim 2019 lalu menggunakan jersey teamwear dari Warrix. Photo by @perselafc

Warna biru muda sebagai warna khas dari Persela Lamongan masih digunakan di jersey home musim 2019 ini. Didukung apparel asal Amerika Serikat, Forium, Persela merilis ketiga jerseynya musim ini secara parsial, tentunya jersey home menjadi yang pertama dimunculkan ke publik pada 8 Mei 2019 lalu. Didesain oleh Fajar Ramadhan (@fajarrusalem), Persela musim ini mengusung tema #HeartofBlue. Unsur warna merah, putih, dan hitam yang terkait Joko Tingkir juga masih dipertahankan di jersey sejak musim lalu. Mengenai bahan, Persela menggunakan polyester microfiber untuk jerseynya kali ini, yang harus @ceritajersey akui so far adalah jersey ternyaman di Liga 1 2019. Lembut. Tambahan aksen titik-titik kristal vertikal dari leher ke bawah semakin mempercantik jersey home ini.

Perayaan gol dari para pemain Persela dalam pertandingan persabahatan dengan Persewar Waropen (8/5/2019). Tampak titik-titik kristal di jersey diteruskan hingga bagian belakang. Selain itu, tampak sekilas perubahan desain untuk nomor punggung pemain dibandingkan musim 2018 lalu. Photo by @perselafc

Pembelian jersey Persela ini dikemas dalam shopping bag plastik berlogo Persela di bagian depan dan hashtag OraOriOra di bagian belakangnya. Kampanye #oraoriora ini digunakan oleh Persela untuk penjualan merchandise resmi dan original di Persela Store. Btw soal jersey, harganya cukup terjangkau untuk klub Liga 1, sekitar 245ribu rupiah.

Tidak seperti jersey musim sebelumnya yang mana motif Joko Tingkir mengelilingi kerah, desain motif di musim 2019 hanya melingkari separuh dari kerah bermodel O-neck ini. Fyi, dari keterangan Persela, warna merah marun, putih, dan hitam merupakan motif jubah dari Joko Tingkir. Informasi di size label pun bukan berupa cutting/printing polyflex, melainkan screen printing atau malah sepertinya sublimasi. Size label ini tercetak di tambahan kain yang ada di bawah kerah. Jahitannya cukup rapi sehingga tidak mengganggu si pemakai jersey.

Logo Persela berupa patch woven terletak di dada sebelah kiri. Jika diamati detil, font type di tulisan "Lamongan" nampak berbeda dari logo di jersey pra musim lalu. Di jersey Liga 1 2019 ini, tulisan "Lamongan" lebih sempit spacingnya dan bold. Sebagai klub dari era perserikatan, logo Persela juga memiliki kemiripan dengan logo Kabupaten Lamongan. Keduanya memiliki unsur bintang, ikan lele, bandeng, tempayan batu, dan keris, yang tentu memiliki makna tersendiri.
Forium bekerja sama dengan Persela Lamongan sejak musim 2018 lalu. Dari keterangan saat awal perkenalan apparel, Forium berusaha memenuhi harapan Persela dan fansnya di seluruh dunia dengan memposisikan dirinya sebagai internasional creative sport apparel brand. Logo apparel di jersey ini berupa screen printing.

Satu-satunya motif di bagian depan jersey adalah titik-titik kristal yang memanjang vertikal dari kerah hingga bagian bawah. Kristal ini digambarkan merupakan pantulan dari cahaya matahari ke air, mengingat Lamongan merupakan daerah yang dekat dengan laut. Motif ini sendiri dicetak secara sublimasi di jersey.

Patch sponsor So Nice dan Northcliff di jersey berupa printing polyflex. Tentang So Nice sendiri, brand makanan praktis ini sudah cukup lama terpampang di bagian depan jersey Persela, tepatnya sejak musim 2012/2013.

Kain rib bermotif merah-putih-hitam juga separuh mengelilingi ujung lengan jersey musim ini. Unsur ini semakin menegaskan identitas Persela sebagai Laskar Joko Tingkir seperti julukannya.

Nameset untuk jersey ini bisa diperoleh dengan menambah biaya pemasangan sebesar 75ribu. Berbahan cutting polyflex, ada perubahan di font type name & numbering musim ini, dengan desain khusus dari Fajar Ramadhan. Selain itu, adanya unsur riak air di dalam logo juga menambah kesan unik namesetnya. Kebanyakan jersey di Liga Indonesia memasang logo klub di dalam numbering NNSnya, jadi yang dilakukan Persela di musim ini termasuk hal yang menarik. Riak air ini sendiri masih berhubungan dengan letak geografis Lamongan yang dekat dengan laut.

Teknologi yang disematkan Forium dalam jersey ini disebut CoolExt. Teknologi ini mengklaim cepat menyerap keringat dan menguapkannya. Ada tekstur unik pada kain jersey yang mendukung sirkulasi udara di dalamnya.

Washing tag terletak di bagian dalam jersey dan menunjukkan dengan rinci bagaimana treatment yang disarankan untuk jersey ini dalam bilingual. Keterangan bahwa jersey ini dibuat dari 100% polyester juga ada di washing tag ini.

Jersey ini merupakan produk resmi dari Persela dan dijual melalui Official Storenya. Di era profesional sepak bola seperti saat ini, sangat wajar klub mulai mencari funding dari berbagai macam sektor, salah satunya adalah merchandise. Selain jersey pertandingan, Persela Store juga menjual berbagai produk t-shirt, jersey training, dan beberapa aksesoris lain.

Black tab jersey untuk menunjukkan keaslian produk dari Forium terletak di balik bagian bawah jersey.

In summary, jersey Persela Lamongan ini well-designed dan menunjukkan karakter dari Lamongan, baik dari segi geografis melalui unsur airnya dan semangat juang dari Laskar Joko Tingkir. Harganya yang cukup terjangkau untuk standar klub Liga 1 juga membuat jersey ini semakin worth it untuk dimiliki. Dan seperti yang sudah-sudah, jangan lupa untuk beli jersey orinya untuk mendukung kelangsungan hidup klub. Seperti kata Persela, #oraoriora.
Share:

Store Visit Episode 1 - Arema FC Official Store

Hai, hai.. Setelah beberapa kali kita ulas detail-detail jersey, ada baiknya kita juga main-main nih ke tempat penjualan langsung jersey original dan official merchandise dari klub-klub di Liga Indonesia. Setelah berakhirnya era APBD untuk menghidupi klub-klub sepak bola di Indonesia, mau tidak mau klub yang ada harus memutar otak untuk terus menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Selain mencari sponsor secara mandiri, cara lain yang lumrah dilakukan oleh klub-klub sepak bola adalah menjual merchandise resmi. Kita tidak asing dengan official store milik klub-klub luar negeri seperti Manchester United, Liverpool, Real Madrid, Barcelona, dll. Namun bagaimana dengan klub-klub di Indonesia? Selain toko-toko merchandise yang dikelola oleh suporter, ternyata saat ini lumayan banyak juga klub-klub Liga Indonesia yang memiliki official store sendiri. Sebut saja Bali United, Arema, Persebaya, PSM Makassar yang bermain di Liga 1, bahkan sampai Lampung Sakti yang saat ini bermain di Liga 3. Merchandising ini termasuk sektor yang menjanjikan bagi klub jika cerdas dalam mengolah dan memasarkannya. Penjualan baik melalui online maupun offline, tentu masing-masing memberikan pengalaman yang berbeda-beda bagi tiap customer atau suporternya.

Nah, di edisi pertama rubrik Store Visit ini, Cerita Jersey akan mengajak para pembaca mampir ke Official Store Arema di kota Malang. Yuk mari kita cek, seperti apa sih toko resmi dari klub kebanggaan arek-arek Malang ini? Apa saja produk yang dijual? Pengalaman apa yang ditawarkan? Langsung baca artikel di bawah yaa..

Official Arema Store ini terletak di Jl. Mayjend Panjaitan no. 42 Malang, cukup dekat dengan Malang Town Square dan Universitas Negeri Malang. Dilaunching pada bulan Maret 2018, official store ini tidak hanya berupa toko fisik, melainkan juga ada "Libom Store" alias toko berjalan. Jadi Arema juga memiliki inisiatif untuk "jemput bola" dengan menjual merchandise resmi klub berkeliling ke beberapa spot kota Malang.

Selain store, tempat ini juga menjadi "Kandang Singa" alias markas Arema untuk operasional sehari-hari. Sebelumnya Arema berkantor di Jl. Kertanegara Malang. Diresmikan pada 7 Maret 2018, saat itu manajemen juga memperkenalkan Balsa Bozovic sebagai pemain baru tim dan Ricardo Felipe Navarro sebagai pelatih kiper.

Produk terlaris tentu saja jersey resmi Arema yang digunakan di Liga 1 2019 ini. Terdapat display dari jersey home yang bermotifkan kepala Singa ini. Di musim 2019, Arema bekerja sama dengan apparel asal Spanyol, Munich, untuk memenuhi kebutuhan apparelnya.

Official Store Arema memiliki konsep semi museum, dimana ada beberapa memorabilia klub yang dipajang di dalamnya. Ada beberapa jersey yang dipampang, salah satunya jersey milik pemain Arema, Sunarto.

Jersey sang kapten, Hamka Hamzah, juga ikut dipajang di Arema Store. Jersey third musim 2018 lalu ini terhitung rare dan by the way, jersey bekas pakai atau matchworn yang berada di sini bisa dimiliki oleh suporter Arema alias dijual.

Jersey ikonik lain yang dipasang di tembok store adalah milik AK47 alias Achmad Kurniawan, salah satu kiper legendaris Arema. Jersey ini dikenakan oleh almarhum di laga resmi terakhirnya bersama Arema.

Tidak hanya jersey musim 2019, Arema juga masih menjual beberapa jersey musim lalu saat klub masih bekerja sama dengan apparel Specs. Tampak beberapa stok jersey away berwarna putih yang menjadi salah satu kandidat 100 best jersey Goal.co.id tahun lalu. Reviewnya bisa kalian baca di link ini ya.

Matchworn dari Ferry Aman Saragih saat memperkuat Arema beberapa musim lalu juga dijual di Official Store Arema FC.

Lebih dari itu, masih ada beberapa stok jersey dari masa Arema saat masih disponsori oleh Puma. Sikat cuy mumpung masih ada stok. Sayangnya tidak nampak jersey homenya, hanya beberapa jersey kiper dan sepertinya jersey training.

Nah, tidak hanya jersey, klub-klub di Liga Indonesia juga mulai menjual perlengkapan fashion, baik untuk pria maupun wanita. Tampak polo dan vest dengan brand Arema FC yang dipajang di store. Harganya cukup terjangkau, untuk vest sekitar 250ribuan.

Kaos-kaos untuk suporter dengan desain yang simpel dan menarik pun disediakan oleh store, tentu kental dengan nuansa biru dari Arema FC.

Kaos-kaos bergaya distro ini tersedia dalam berbagai ukuran dan dibandrol di angka 150ribuan.

Dan tidak cuma suporter dewasa, kaos-kaos ini juga memiliki sizing dan desain untuk kids. Harganya juga cukup murah, sekitar 135ribuan.

Tidak hanya kaos berwarna biru, Arema Store juga memiliki beberapa produk yang berwarna merah atau putih. Desainnya tentu masih bertema Arema, contohnya kaos yang bertuliskan "Singo Edan" ini.

Selain atasan, produk berupa trucker dan snapback hat juga disediakan di toko resmi Arema ini. Harganya sekitar 110ribuan.

Masih banyak jenis merchandise lain yang dijual di Arema Official Store, seperti payung, celana, kemeja, jaket, bantal, dll. Salah satu yang menarik untuk dijadikan oleh-oleh untuk teman atau kerabat adalah aksesoris seperti asbak, pemantik api, gantungan kunci, magnet, dan stiker. Harganya cukup murah, untuk stiker dan key chain berkisar 15ribuan dan magnet sekitar 20ribuan.

Melanjutkan konsep semi museum tadi, memorabilia lain yang dipajang adalah beberapa trofi yang dimenangkan oleh Arema FC selama berkompetisi di Indonesia. Tampak piala dari Copa Dji Sam Soe yang dijuarai oleh Arema FC di tahun 2006.

Trofi paling anyar yang baru-baru ini dimenangkan, Piala Presiden 2019, juga ikut dipajang di Arema Store lengkap dengan boxnya. Pengunjung bisa berfoto ria di spot yang instagrammable ini. Selain dua trofi tadi, juga ada piala-piala lain yang dimenangkan oleh Arema, termasuk saat menjuarai ISL 2009.

Overall, Arema Official Store ini cukup lengkap menjual merchandise resmi milik Arema. Kehabisan stok merupakan hal yang lumrah terjadi dan pasti ada restok lagi dalam beberapa waktu ke depan. Desainnya yang semi industrial juga membuat store ini up to date dengan masa kini. Menurut @ceritajersey, nilai plus atau hal unik dari toko resmi Arema ini ada dua: adanya produk matchworn yang dijual oleh Arema dan spot-spot foto yang memorial dari konsep semi museum Arema. Yang jelas, adanya official store dari salah satu klub besar di Indonesia ini menambah satu lagi list destinasi wisata kita di kota Malang. Jika ada agenda nonton Arema atau sedang berlibur ke Malang, sempatkan beli pernak-pernik resmi Arema di sini. Hal ini juga berarti kita membantu klub secara finansial dengan membeli official merchandisenya.

Disclaimer: harga yang disebutkan di artikel ini bisa jadi berubah sewaktu-waktu. Jangan lupa cek juga official store Arema di Instagram @aremafcofficialstore untuk info lebih detail.
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels