Kesempurnaan & Keseimbangan Laskar Mataram - PSIM Jogja 2020 Home Shirt

Kompetisi Liga Indonesia 2020 resmi ditunda.... hingga 2021. Kabar buruk yang meski tampak mengejutkan, sebenarnya sudah bisa ditebak melihat kondisi pandemik COVID-19 di Indonesia dan ditambah dengan situasi politik yang memanas akibat Pilkada. Sudah barang tentu, seperti yang sudah-sudah, adanya Pilkada ini menyebabkan otoritas terkait tidak menerbitkan ijin keamanan. Walaupun  begitu, secara pribadi @ceritajersey juga bertanya-tanya mengapa ijin kampanye untuk Pilkada ini bisa dikeluarkan di masa pandemi seperti sekarang meski disertai kalimat "asalkan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku". Untuk kesekian kalinya, mungkin bisa dibilang berakhir sudah kompetisi Liga Indonesia 2020 ini. 

Meski kompetisi berhenti, baiknya kita tetap mengapresiasi usaha klub-klub di Indonesia yang berusaha menyiapkan timnya sebaik mungkin sejak awal kompetisi lalu. PSIM Jogja adalah satu klub yang telah melaunching timnya sejak 11 Maret 2020, 4 hari sebelum pertandingan pertama mereka di Liga 2 dimulai. Dan meski bermain tandang di Palembang, PSIM menggunakan jersey home untuk bertanding. Yuk deh kita simak cerita jersey ini.


Jersey PSIM musim 2020 ini didesain oleh Ditya Fajar Rizkizha, anak asli Jogja yang sudah beberapa tahun ini menjadi bagian dari media officer dan tim kreatif klub. Konsep yang diusung jersey home PSIM 2020 secara garis besar menggambarkan kekuatan diri dari klub untuk meraih kemenangan menuju kejayaan yang didasari dengan keseimbangan antara doa dan kerja keras bersama. Di bagian depan jersey terdapat 5 garis biru tua dan 4 garis biru. Lima garis biru tua tadi berarti panca atau diasosiasikan dengan kekuatan diri. Sementara empat garis dengan warna yang lebih muda berarti kerta atau kemenangan. Total jumlah garis adalah 9 yang memiliki makna Hanggatra atau kesempurnaan. Dua garis emas yang mengapit logo PSIM diartikan sebagai keseimbangan.


Gambar promo dari klub untuk jersey PSIM 2020. Gambar oleh @psimstore dan @psimjogja_official

PSIM Jogja menggunakan self brand selama dua musim berturut-turut sejak 2019 lalu. Jersey ini bisa didapatkan di PSIM Store melalui berbagai media yang mereka punya: datang langsung ke toko, atau via WA blibli, tokopedia, atau shopee. Harga jersey dipatok Rp.375.000.

Logo klub pada jersey, dua musim terakhir menggunakan TPU

Sama seperti jersey musim sebelumnya, logo klub menggunakan material TPU, bahan yang saat ini banyak digunakan oleh klub-klub di Indonesia untuk memberikan kesan "premium" di jerseynya. Bahkan, beberapa apparel lokal pun menyediakan pilihan bahan TPU untuk logo di custom jerseynya meskipun untuk hal ini mereka harus ekspor dengan minimum quantity.

Deretan sponsor pada bagian depan jersey home PSIM 2020

Sponsor di jersey menggunakan bahan printable polyflex yang cukup tebal seperti di logo Teh Kotak dan Tolak Angin. Lama tak terlihat di pesepakbolaan Indonesia, Bank Mandiri hadir kembali di jersey klub dengan menempatkan logonya di bagian depan jersey PSIM Jogja 2020. PSIM Jogja juga termasuk deretan klub yang menjalin kerjasama dengan Kratingdaeng, yang beberapa waktu lalu membuat heboh kolektor karena menjual bundling minuman kaleng dengan jersey dengan harga yang cukup murah di jd.id.

Kerah jersey PSIM Jogja 2020

Kerah jersey ini menggunakan model V-neck, dengan size label dituliskan di bagian dalamnya menggunakan cutting polyflex. Tak seperti jersey-jersey lain yang biasanya hangtagnya langsung "ditembak" ke jersey, hangtag dari klub ini terbilang lucu: dipasang dengan peniti di bagian kerah. Jadinya akan lebih gampang bagi pembeli untuk lepas pasang tagnya sih di jersey PSIM. Jadi untuk kalian yang mencari jersey BNWT di luar official store, hati-hati yaa. Jangan sampai kedapatan jersey yang statusnya sudah bekas/used, tapi tagnya masih terpasang.

Batik parang rusak telah menjadi identitas PSIM sejak 2006 lalu

Dikutip dari media sosial klub, batik parang muncul pertama kali di jersey PSIM di tahun 2006, setelah General Manager klub saat itu, Pak Ahmad Syauqi Soeratno memiliki beberapa pemikiran yang menginginkan PSIM dapat menjadi kebanggaan warga Jogja, menjadi sarana pembinaan usia muda, dan lebih menghargai serta memuliakan perjuangan para pendahulu klub. Dengan pertimbangan tadi, maka dikajilah beberapa karya budaya asli Yogyakarta sampai akhirnya batik dipilih sebagai ikon untuk disematkan di jersey PSIM karena memiliki nilai adiluhung. Meski saat ini PSIM identik dengan Batik Parang, mereka juga sempat menggunakan motif Batik Kawung pada tahun 2012 lalu. Batik kawung sendiri memiliki makna mbejani/bejo yang artinya beruntung. Lalu, apa alasan PSIM memilih Batik Parang sebagai ciri khasnya? Jadi di masa lalu, Panembahan Senopati atau Panglima Perang menggunakan batik parang untuk berangkat berperang, disertai harapan untuk pulang kembali membawa kemenangan. Ditambah dengan tujuan untuk membangun kesinambungan maka PSIM menetapkan motif batik ini sebagai identitasnya. Batik parang sendiri memiliki makna kesinambungan, dilihat dari susunan motif S yang saling menjalin dan tidak terputus. Dasar huruf S tadi diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam. sehingga diasosiasikan untuk tidak pernah menyerah.

Aksen emas di lengan jersey PSIM

Di jersey ini juga tampak beberapa aksen berwarna emas, termasuk di ujung lengan. Warna ini diambil dari lambang Kraton Ngayogyakarta, dan dengan pertimbangan dari segi heritage, kuning meas ini juga melambangkaan prestasi, kesuksesan, serta kejayaan.

Jargon Aku Yakin Dengan Kamu di bagian belakang jersey PSIM

Di bagian belakang jersey, di atas sponsor Tolak Angin terdapat jargon PSIM yang terkenal: AYDK alias Aku Yakin Dengan Kamu. AYDK telah menjadi lagu kebangsaaan dan dibanggakan oleh para suporter PSIM Jogja sejak tahun 2015. Lagu yang diciptakan oleh Andry Priyanta itu kini telah dibuatkan video klipnya oleh klub dan diluncurkan secara resmi pada 28 Oktober lalu melalui kanal youtube resmi PSIM. Monggo yang mau nonton, bisa kalian putar videonya di bawah ini:

                

Bagian dalam jersey home PSIM 2020

Jersey ini menggunakan material polyester dengan tipe drifit polymesh yang cukup sering dipakai untuk membuat jersey bola, basket, sepeda, dll. Seluruh warna & motif di jersey ini (kecuali logo klub, sponsor, dan blacktab) merupakan sublimasi.  Yes... sublimasi. seluruhnya. Batik di bahu, garis emas, sampai tulisan AYDK. Meski bukan hal yang menyenangkan untuk kolektor, keunggulannya sih jersey jadi cukup ringan yang ketika dikenakan pemain di lapangan.

Authentic black tab di jersey PSIM 2020

Jika di musim lalu black tab jersey menonjolkan semangat "Warisane Simbah", musim ini PSIM Jogja cukup mencantumkan label "official merchandise" untuk menunjukkan orisinalitas produk. Kesederhanaan yang melengkapi dalamnya filosofi yang diusung jersey home PSIM 2020 ini.

Nah.. saatnya penilaian dari pribadi @ceritajersey. Dengan konsep & makna jersey yang matang ini, sayangnya eksekusi ke dalam bentuk produk jadinya kurang maksimal. Contoh yang berulang dari musim 2019 lalu adalah bagian jersey yang berupa motif batik parang. Sama seperti sebelumnya, bagian ini hanya berupa sublimasi printing di kain, bukan tambahan kain yang berbeda atau lainnya. Jahitan & cutting di jersey ini juga terbilang sederhana, tidak rumit, dan well... cukup standar untuk sebuah jersey. Dengan harga yang relatif sama dengan musim 2019 lalu, hasil jadi produk ini terbilang biasa saja walaupun konsepnya cukup @ceritajersey suka. Jadi.. nilai 3 dari 5 cukup untuk jersey home PSIM Jogja musim 2020. Semoga untuk musim depan bisa lebih baik lagi yaa jerseynya.

e-money dari PSIM Jogja.. tentunya hasil kerja sama klub dengan Bank Mandiri sebagai sponsornya

Sekedar tips dari @ceritajersey: musim 2019 lalu PSIM melakukan banyak promo di akhir musim termasuk pemberian diskon untuk jerseynya. Hal ini bisa jadi hal yang reasonable bagi kalian untuk membeli jersey PSIM 2020. Ceritajersey sendiri membeli jersey ini saat perayaan ultah klub dan mendapatkan e-money ekslusif bertuliskan Laskar Mataram. Tapi, bagaimanapun cara yang kalian pilih, pastikan untuk membeli produk originalnya langsung dari store klub ya. Bisa jadi hal ini sangat membantu klub, apalagi di masa "krisis" seperti saat ini.
Share:

Mutiara Hitam Selalu Gemilang - Persipura Jayapura 2020 Home Shirt

"Orang telah tahu semua pun tahu
Di lapangan hijau
Kini telah muncul di ufuk timur
Mutiara hitam

Timmo Kapisa Yohanes Auri
Dan kawan kawannya
Bermain gemilang menerjang lawan
Dan selalu menang..."

Bait lagu di atas menggambarkan betapa tangguhnya Persipura Jayapura di tahun 1970an. Tim yang saat ini identik dengan jersey strip merah-hitam ala AC Milan ini menjadi peraih gelar juara terbanyak di era Liga Indonesia dengan 4 trofi. Musim ini, mereka bertekad meraih gelar juara kembali setelah terakhir mengangkat piala pada musim 2013. Sayangnya, baru tiga pekan liga bergulir, pandemi COVID-19 menghentikan kompetisi hingga saat ini. Jersey home terbaru mereka pun baru sempat sekali dipakai di pertandingan resmi. 


Persipura Jayapura akhirnya mendapatkan desain jersey terbaru di musim 2020 ini setelah selama dua musim berturut-turut menggunakan corak ukiran Asmat yang sama untuk jerseynya. Warna strip merah-hitam kembali menghiasi jersey home mereka, menegaskan identitas klub asal Papua ini. Meski begitu, dalam sejarah awalnya Persipura menggunakan jersey berwarna kuning dan celana coklat sesuai warna burung Cendrawasih yang telah menjadi simbol di tanah Papua. Warna merah hitam mulai digunakan saat Persipura Plus atau tim Irian Jaya Selection bertanding melawan klub Hitachi (Jepang) pada tahun 1973. Berbeda dengan garis merah-hitam yang pernah dipakai sebelumnya, susunan warna pada jersey musim ini lebih variatif dengan permainan tebal tipis di tiap garis vertikalnya. Dalam budaya orang Papua atau Asmat sendiri, warna-warna ini memiliki arti tersendiri ketika diaplikasikan dalam ukiran atau lukisan mereka. Merah berarti darah yang dilambangkan untuk keberanian. Hitam melambangkan identitas orang Asmat sesuai warna kulit mereka. Dan ada satu warna lagi sebenarnya: putih, yang merujuk pada warna tulang untuk menyimbolkan kesucian. Treatment yang diberikan Specs juga menarik jika dilihat pada jersey away mereka yang bermotif bintang-bintang serta jersey third yang berwarna merah dengan tanda salib hitam besar berada di bagian depan jersey.

Sketsa jersey Persipura musim 2020 saat awal launching dan media penjualannya. Gambar dari @persipurapapua1963 & @divaspapua

Jersey ini bisa kalian pesan di @divaspapua yang menjual official merchandise dari Persipura Jayapura. Harganya sekitar Rp.400.000 dan jika plus nameset maka akan dikenakan biaya tambahan Rp.80.000. Ongkir dari Jayapura ke Bekasi waktu itu sih lumayan ya.. Sekitar 77ribu. Saran @ceritajersey sih kalian order ramai2 supaya ongkirnya ditanggung bareng, hehe.. Tapi beberapa hari terakhir saat artikel ini ditulis, Fisik Sport juga mulai menjual jersey Persipura terkait. Btw Persipura termasuk salah satu tim yang tegas mengenai pembajakan jersey lho. Tahun 2018 lalu, seperti dikutip dari Jawa Pos, Persipura menggelar razia bekerja sama dengan satpol PP dan melaporkan dua pedagang ke SPKT Polres Jayapura karena kedapatan menjual jersey palsu. Hal ini terbilang langka untuk klub di Indonesia. Salut untuk manajemen yang melakukan penertiban seperti ini. 
Black tab "Mutiara Hitam"

Di musim 2020 ini, Specs memberikan black tab bertuliskan "Mutiara Hitam" di pojok kanan bawah bagian depan jersey. Sepertinya ini baru pertama kali apparel memberikan "identitas" tertulis untuk Persipura mengenai julukannya. Di awal artikel ini sudah dituliskan penggalan lagu "Mutiara Hitam" dari Black Brothers, band beraliran pop/rock dari Papua. Lagu ini dituliskan oleh Hengky Mirantoneng Sumanti, lead vocal sekaligus gitaris dari band Black Brothers setelah Persipura menjuarai turnamen Piala Presiden Soeharto di tahun 1976. "Mutiara Hitam" menjadi opening song dalam album perdana Black Brothers dan  mereka pun menjadi ikon kebanggaan masyarakat Papua hingga saat ini. Sebelumnya, istilah "Pele-Pele Indonesia" digunakan oleh Presiden Soeharto yang kagum dengan permainan tim Persipura saat bertanding melawan Hitachi dan sejak itu, julukan Mutiara Hitam melekat pada klub hingga makin populer setelah Black Brothers merilis lagu legendarisnya tersebut.

Logo Specs di jersey Persipura Jayapura

Klub sempat mendapat kritikan dari para pendukungnya musim 2019 lalu karena jerseynya yang tidak "murni" merah hitam. Akhirnya di musim 2020, saat awal launching jersey pada 22 Januari lalu Benhur Tommy Mano (BTM) selaku Ketua Umum Persipura mengatakan bahwa desain musim ini telah sesuai dengan harapan para Persipura Mania. Beliau juga meminta para suporter setia klub untuk memberikan motivasi yang baik dan selalu mendukung jika bermain di kandang. Bicara tentang jersey, Persipura telah bekerjasama dengan Specs sejak 2005 kemudian berlanjut lagi pada September 2010 silam hingga saat ini. Kerjasama selama lebih dari 1 dekade ini menjadi kerjasama terlama suatu apparel dengan klub lokal di era Liga Indonesia. 
Logo klub telah terdapat di Kemenkunham sejak 2013 lalu

Persipura memasang 4 bintang di atas logonya sebagai tanda telah menjuarai Liga Indonesia sebanyak 4 kali: 2005, 2009, 2011, dan 2013. Logo yang telah didaftarkan di Kemenkunham pada tahun 2013 ini diciptakan oleh legenda klub bernama Gasper Sibi. Logo Persipura berada di sebuah frame tiga sisi, yang masing-masing menyimbolkan adat, agama, serta pemerintah yang bersinergi memayungi Persipura. Gambar rumah Karwari yang berada di tengah merujuk pada tempat berlindung masyarakat lokal dan tiga gelombang yang ada di bawahnya menandakan bahwa rumah Karwari ini berada di atas perairan. Di bagian atap rumah terdapat gambar ikan yang menjadi simbol mata pencaharian masyarakat lokal, menggantikan gambar tifa yang sebelumnya terpasang di sana. Perubahan lain yang ada pada logo ini adalah jumlah tiang penyangga rumah yang saat ini ada lima (sebelumnya tujuh), yang menandakan Pancasila sebagai dasar negara. Di bagian samping rumah terdapat unsur padi & kapas yang merujuk pada sila kelima, dengan harapan seluruh penopang klub Persipura dapat hidup dalam kesejahteraan. Oh iya, di versi awal yang dijual di Divaspapua, logo klub menggunakan material sablon polyflex, sementara di versi yang dijual oleh Fisik Sport, materialnya menggunakan rubber on tatami. Logo klub pada jersey yang dikenakan pemain menggunakan material yang sama dengan yang digunakan oleh Divaspapua.

Kerah V-neck untuk jersey Persipura 2020

Kerah jersey ini menggunakan model V-nect dengan warna merah. Jersey ini terasa simetris dengan patch "KukuBima EnerG" di sisi kiri dan kanan bahunya. Garis vertikal hitam yang paling tebal pun berada tepat di tengah ujung kerah jersey ini seakan memotong jersey menjadi 2 bagian yang sama.
Garis bintang di bahu jersey home Persipura 2020

Di bahu, terdapat garis memanjang yang membentuk bintang di bagian ujungnya. Musim ini dua varian jersey Persipura dihiasi dengan unsur ini, bahkan untuk jersey away lebih kentara lagi dengan menempatkan banyak gambar bintang berbagai ukuran di bagian depan jersey.

Dua logo sponsor utama klub di bagian depan jersey

Bank Papua dan PT Freeport Indonesia kembali berkolaborasi menjadi sponsor utama Persipura untuk musim 2020 ini. Total dana yang digelontorkan dari kedua perusahaan ini adalah sebesar 17,5 M per tahunnya sejak 2019 lalu.

Potongan raglan untuk cutting jersey Persipura 2020

Sebagai legenda & masih aktif bermain di klub, tak salah rasanya jika @ceritajersey memilih nama Boaz untuk dipasang di jersey 

Name & number set Persipura menggunakan font type berbeda dibanding musim sebelumnya. Jika di musim 2019 lalu warna nomor punggung merupakan gradasi dari putih ke merah, musim ini warnanya lebih tegas ke putih dengan logo kecil Persipura di bagian ujung bawahnya. Dua produk Bank Papua ikut ditampilkan di bawah NNS sebagai bagian dari kontrak sponsorhip dengan klub.

Penerapan direct print to fabric di jersey Persipura 2020

Apa yang menarik lagi dari jersey ini? Meski bagian dalamnya berwarna putih, bukan berarti warna di jersey ini sublimasi lho. Specs menggunakan metode direct print to fabric, yang artinya waktu proses pembuatan kain pun sudah memiliki warna dan grafis sesuai dengan yang saat ini kita lihat. Kurang lebih sama seperti Persebaya dengan kain croconya kali ya.

Xdry, teknologi andalan Specs dalam setiap produksi jerseynya. Tampak juga detail garis-garis hitam di jersey ini yang bermain tebal-tipis sebagai variasi.

Specs tetap menerapkan teknologi Xdry pada jersey musim 2020 ini, yang diklaim dapat membuat si pemakai lebih nyaman sehingga meningkatkan daya tahan serta performanya dengan cara mempercepat "penguapan" keringat.

Garis merah-hitam yang menjadi ciri khas Persipura ditampilkan kembali dengan lebih fresh oleh Specs di musim 2020 ini. Jersey ini juga nyaman dikenakan serta fittingnya pas. @ceritajersey memilih size L dan voila, ternyata memang sesuai. Tambahan tab "Mutiara Hitam" menjadi penegas identitas klub dan memperkuat cerita dari jersey ini. Overall @ceritajersey memberikan rating 4 dari 5 untuk jersey home Persipura Jayapura 2020.

Sebagai penutup, boleh lah kita simak lagu "Mutiara Hitam" dari Black Brothers berikut.

Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels