Store Visit Episode 5 - PSIM Official Store

Lanjut Store Visit lagi.. Desember 2019 lalu setelah dari Bandung, Ceritajersey melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, tepatnya mampir dulu ke PSIM Store, Official Store dari klub PSIM Jogja. Tempatnya cukup mudah dijangkau, karena berada satu area dengan Wisma Soeratin (Monumen PSSI) dan bersebelahan dengan komplek Stadion Mandala Krida

Bagian depan PSIM Official Store
Di dalam komplek Wisma Soeratin yang terletak di Baciro ini, PSIM Store juga bersebelahan dengan Sekretariat Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati), kelompok suporter pendukung setia PSIM Jogja.

Lokasi PSIM Store di Google Maps

Sekretariat Brajamusti
Ukuran PSIM Official Store ini sebenarnya cukup kecil, namun merchandise yang dijual di dalam cukup beragam. Dibuka sejak 24 April 2019, produk yang pertama mereka tawarkan adalah t-shirt eksklusif yang hanya diproduksi sebanyak 1929 (seperti tahun lahir PSIM). Saat ini range produknya beragam dari kaos, gantungan kunci, topi, jam, dan tentu saja, jersey.

Jersey PSIM Jogja musim 2019, seperti yang sudah @ceritajersey review beberapa waktu lalu, diproduksi menggunakan self apparel. Tampak manekin yang mengenakan jersey home & away PSIM. Di dalam store juga disediakan fitting room lho.

PSIM Store juga menjual tote bag, seiring dengan makin trennya kampanye untuk mengurangi sampah plastik. Desainnya macam-macam, ada yang berupa ilustrasi Stadion Mandala Krida, ada juga yang berupa tulisan "Aku Yakin Dengan Kamu".

Produk berupa gymsack pun dijual di store, motifnya ada yang berupa camo berwarna biru gelap-biru muda. Harga gymsack ini sekitar 65ribu rupiah.

Berbagai macam jenis jersey training PSIM di tahun 2019 juga masih tersedia. Dari yang tanpa lengan hingga yang berwarna hitam beraksen emas. Jersey latihannya cukup ikonik karena dikenakan juga pada saat sesi pramusim. Untuk yang sleeveless dibandrol di harga 225ribu.

Produk lain yang dijual adalah polo shirt, baik yang berlengan panjang maupun pendek. Salah satu polo shirtnya ditujukan untuk memperingati ulang tahun PSIM ke-90 tahun 2019 lalu. Harganya dibandrol di angka 169ribu.

Bomber jacket berlogo PSIM ini juga cukup keren jika digunakan. Store membandrolnya dengan harga 250ribu rupiah.

Jika ingin lebih santai, masih ada kaos-kaos yang desainnya cukup simple. Salah satunya hanya berlogo Tugu Jogja dan sayap yang keduanya ada dalam logo PSIM. Warna yang disediakan sepertinya mengikuti ciri khas PSIM: biru, putih, atau kombinasi keduanya.

Kemeja casual yang dijual PSIM Store juga memiliki logo yang sama, hanya menggunakan bordir. Motif kotak-kotaknya cakep juga dipasangkan dengan logo emas.

Di bagian tengah store dipajang berbagai macam produk, termasuk t-shirt & topi seperti foto di atas.

Untuk topi sendiri bandrol harganya mulai dari 100ribu dengan berbagai macam desain yang disiapkan. Pilihannya berkisar dari AYDK, 1929, atau PSIM dalam banyak jenis font type.

Nah, section ini yang sebenarnya juga "wajib" ada. Jangan pernah lupakan pasar merchandise untuk anak-anak.. Adanya jersey PSIM ukuran kids serta t-shirt ini tentu menjadi daya tarik untuk para orang tua membelikan hadiah kepada anak-anaknya. Ceritajersey sendiri membeli satu jersey kids away di sini (karena adultnya udah beli kan kemarin-kemarin...). Nah sayangnya proses pemasangan nameset membutuhkan waktu sekitar satu hari. Jadi mau tidak mau, jerseynya harus dikirim via pos karena @ceritajersey hanya 1 hari di Jogja. Btw harga jersey kidsnya sekitar 200ribu ya, dengan kualitas full sublim (kecuali NNS).

Ada yang berkesempatan memiliki Boxset Anniversary PSIM Jogja 90th tahun 2019 lalu? Kira-kira seperti ini isinya.. Harganya sekitar 990ribu dan berisi jersey, polo shirt, cap, scarf, lanyard, mug, dan sertifikat. Cuma ada 90 pcs lho.

Di dekat area kasir, ada produk jam dinding yang dijual. Salah satunya bergambar Raynor, maskot PSIM Jogja yang berbentuk Naga Jawa. Namanya berasal bahasa Sansekerta yang artinya prajurit yang tangguh. Sayangnya belum ada boneka maskot Raynor yang dijual. Jam dinding ini sendiri dibandrol 80ribu.

Merchandise-merchandise selain produk fashion juga seru untuk dikoleksi atau dijadikan oleh-oleh. Untuk PSIM ini ada mug yang berlogo 90 tahun atau hashtag AYDK, yang merupakan singkatan dari Aku Yakin Dengan Kamu.


 @ceritajersey sendiri lebih suka mengumpulkan stiker atau pin seperti foto di atas. Harganya cukup terjangkau, desainnya simpel, dan mudah dibawa, hehe.

Yang jelas, adanya store untuk PSIM ini membuktikan keseriusan manajemen dalam mengelola klub secara mandiri. Tiap pembelian merchandise melalui toko resmi ini jelas akan membantu hidup klub secara langsung. Semoga ke depannya PSIM Official Store bisa tetap eksis dan makin besar seiring berkembangnya klub. Kalian jangan lupa mampir ke sini ya kalau lagi main ke Jogja. Mereka lagi banyak diskon tuh btw sekarang. :D

Disclaimer: harga yang disebutkan di artikel ini bisa jadi berubah sewaktu-waktu. Jangan lupa cek juga official store PSIM di Instagram @psimstore untuk info lebih detail.
Share:

Elang Selatan - Sumbersari FC 2019 Home Jersey

Semakin mendekati akhir dari jersey-jersey musim 2019 yang akan dibahas oleh Ceritajersey, kita rileks lagi dan bahas sebentar klub asal kota Malang yang (sebenarnya) sudah cukup lama malang melintang di pesepakbolaan lokal. Nama klub ini adalah Sumbersari FC, yang telah berdiri sejak tahun 1985. Meski begitu, pada awal terbentuknya klub ini merupakan sebuah SSB (Sekolah Sepak Bola) bernama Sumbersari Putra. Musim 2019 lalu klub ini berkompetisi di Liga 3 Zona Jawa Timur dan lolos hingga tahap regional Jawa. Yuk deh kita kenal lebih dalam tentang klub ini dan juga jersey homenya.

Sumbersari FC memutuskan mulai ikut kompetisi Liga 3 Zona Jawa Timur dikarenakan vakumnya kompetisi internal kota Malang. Supaya pemain-pemain SSBnya mendapat jam terbang, akhirnya SSB Sumbersari Putra diikutkan kompetisi Liga 3 mulai tahun 2018 dengan nama Sumbersari FC. Di kompetisi internal kota Malang sendiri, Sumbersari Putra ini berada di Divisi 1. Menurut ownernya, Totok Sukarjito, seperti dikutip dari official website klub, target yang diusung klub ini adalah yang terbaik saja, supaya timnya bisa bermain lepas dan tidak dipaksakan. Materi pemain Sumbersari FC memang mayoritas pemain muda. Walaupun target tidak menjadi patokan, pada kenyataannya tim ini mampu melaju jauh hingga lolos ke Liga 3 2019 babak regional Jawa. Sayang langkah mereka harus terhenti oleh Serang Jaya FC dengan skor agregat 2-4. Photo by: @sumbersarifc

Jersey home Sumbersari FC untuk musim 2019 ini berwarna merah dan full sublim, sebagaimana spesifikasi semua jersey pemain klub peserta Liga 3 2019 Zona Jawa Timur yang bekerja sama dengan Equinoc. Meski sublim, desain dari jersey ini tidak biasa-biasa saja. Ada ilustrasi besar burung elang yang sedang membentangkan sayapnya di bagian kiri depan jersey. Hal ini sejalan dengan julukan dari Sumbersari FC: Elang Selatan. Desain ini diajukan sendiri oleh manajemen klub, sehingga apparel hanya perlu melakukan retouch.

Pembelian jersey pada waktu itu dilakukan via Equinoc Store. Equinoc yang mewadahi beberapa apparel lokal di Indonesia melakukan kerjasama dengan PSSI Asprov Jatim dalam kompetisi Liga 3 ini. Alhasil, distribusi jersey-jersey untuk klub peserta bisa lebih baik dan suporter bisa mendapatkan jersey klub idolanya dengan lebih baik. Apparel-apparel lokal juga akhirnya memiliki kesempatan dan pengalaman untuk mensupport tim di level Liga Indonesia.

Apparel asal Sleman, Sebellas, menjadi apparel partner untuk Sumbersari FC. Di Liga 3 2019 Zona Jawa Timur, seluruh jersey yang dikenakan pemain merupakan full print. Namun untuk yang dijual umum, jika dilihat seksama ada sekitar 3 grade. Untuk jersey-jersey produksi Sebellas apparel ini bisa dilihat perbedaannya dari hasil jadinya: jersey Persekabpas Pasuruan, Persikoba Batu, dan Sumbersari FC ini.

Logo Sumbersari FC ini berbeda dengan logo SSB Sumbersari Putra, kecuali unsur elangnya. Nama ini diambil dari nama dusun Sumbersari (Malang) yang saat ini telah berubah nama menjadi Bandulan.  Mungkin orang Malang sendiri akan bertanya-tanya, bagaimana bisa klub bernama Sumbersari FC tapi aslinya di Bandulan. Menurut owner klub, seperti dikutip dari website resminya , Sumbersari dulu masih ikut Kecamatan Wagir. Dengan alasan itulah klub ini masih memakai nama Sumbersari hingga saat ini.

Kerah jersey ini menggunakan model V-neck dengan variasi. Aksen kuning di ujungnya mempermanis jersey ini. Size label ditempatkan oleh apparel di bagian dalam dengan cutting polyflex.

Ilustrasi burung elang yang merentangkan sayapnya  dan bersiap akan terbang ini mempertegas keinginan Sumbersari FC untuk terus mengembangkan diri dengan pemain-pemain mudanya. Perkembangan pesat klub ini layak diapresiasi, dalam 3 tahun Sumbersari FC melaju dari juara 1 divisi 2 kota Malang, masuk ke divisi 1 Askot dan tahun 2019 lalu lolos Liga 3 hingga level regional.

Material jersey ini berupa drifit milano atau mtiis. Bagian dalamnya berwarna putih karena memang jersey ini full sublim di permukaannya.

Instruksi pencucian jersey ini ditulisan dalam hangtag yang terpasang di bagian lengan jersey.

Dan terakhir adalah bagian tab authenticnya. Seperti terlihat dari gambar di atas, jersey ini memang diperuntukkan bagi para pemain (player) di lapangan. Salah satu pertimbangan mengapa banyak jersey Liga 3 Jawa Timur 2019 ini yang full sublim adalah karena banyak klub di zona ini yang mencuci jersey-jerseynya dengan laundry  kiloan. Dengan model perawatan oleh klub yang seperti ini, akan rentan jika jersey-jersey tersebut banyak terpasang patch-patch polyflex.

Itu dia cerita tentang jersey Sumbersari FC, klub yang berasal dari sebuah dusun di Malang namun prestasinya sampai ke regional Jawa. Semoga di musim-musim yang akan datang prestasi klub ini bisa lebih baik lagi bersama barisan para pemain mudanya.
Share:

Mutiara Bakau - Persewar Waropen 2019 Home Jersey

Masih di Liga 2 2019, setelah Solo, kita mampir ke klub yang satu wilayah dengan Persis: Persewar Waropen. Yuk langsung aja kita lihat jersey home dari klub asal Kabupaten Waropen, Papua, ini.

Sebagai tim promosi dari Liga 3 2018, Persewar Waropen memulai laga-laga awal di Liga 2 2019 dengan memukau: 5 pertandingan tidak terkalahkan, sebelum akhirnya tunduk dari PSBS Biak pada matchday 6. Persewar yang harus “ngungsi” dari Waropen dan memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, akhirnya mampu finish sebagai runner up grup Wilayah Timur dan melaju ke babak 8 besar. Sayangnya, usaha klub untuk promosi tidak membuahkan hasil setelah hanya menempati peringkat 3 di klasemen akhir Grup X. Photo by: @persewarwaropen2005 

Jersey home Persewar Waropen berwarna kuning dengan aksen garis-garis vertikal hijau. Garis-garis vertikal ini umum ditemui di klub-klub asal Papua. Dalam filosofi logo daerahnya, warna hijau ini memiliki arti: kesuburan, gotong royong, dan semangat membangung. Sementara warna kuning menunjukkan tanda kemuliaan , kesetiaan, dan kejujuran. Apparel mereka, Grande, sempat memberikan teaser mengenai jersey Persewar Waropen 2019 pada 7 Mei 2019, sebelum akhirnya digunakan pertama kali saat Liga 2 2019 dimulai pada pertandingan melawan Persatu Tuban, 22 Juni 2019.  Warna jersey dan logo sponsor di jersey ini merupakan sublimasi. Jika diperhatikan lebih detil lagi, sebenarnya ada watermark tanaman bakau di bagian depan jersey ini.

Pembelian jersey pada waktu itu melalui mekanisme pre order. Cukup lama proses pengerjaannya. Cerita Jersey order sejak 24 Juni dan proses pengiriman baru dilakukan pada 14 Agustus. Harga jerseynya sendiri berkisar 199ribu dan nameset sekitar 40ribu. Jersey ini dikemas dalam plastic bag apparel.

Grande menjadi apparel partner Persewar Waropen pada kompetisi tahun 2019 lalu. Selain Persewar, apparel asal Wonosobo ini juga mensupport Persekat Tegal yang berlaga di Liga 3 2019 serta Persibat Batang. Logo Grande pada jersey ini berupa cutting polyflex.

Logo Persewar mengadopsi beberapa unsur logo Kabupaten Waropen: yaitu adanya buah bakau (Kaipoa) dan buah sagu (Maiwoi). Dikutip dari website pemkabnya, buah bakau diasosiasikan sebagai falsafah hidup orang Waropen, dimana sekalipun dihadapkan dengan kesulitan dan tantangan tetap mampu bertahan hidup. Sementara itu, buah sagu melambangkan pohon sagu sebagai makanan pokok orang Waropen. Di logo ini juga tercantum angka 2005 yang mana merupakan tahun pembentukan klub.

Bank Papua menjadi sponsor utama klub Persewar ini, sama seperti klub-klub Papua lainnya. Meski begitu, sepertinya ada perbedaan nilai kontrak dalam mensupport mereka. Setelah sempat ramai di pemberitaan tentang nilai sponsor yang hanya 50 juta, akhirnya Bank Papua mengucurkan dana tambahan sebesar 500juta untuk membantu persiapan klub Persewar Waropen dalam mengarungi Liga 2 2019. Logo sponsor lain yang disublimasi di bagian depan jersey ini adalah perusahaan jasa keuangan, Northcliff Indonesia.

Di sisi kanan dan kiri ujung lengan jersey, terdapat sublimasi tulisan “Mutiara Bakau” yang menjadi julukan Persewar Waropen. Memang, secara geografis, Kabupaten Waropen sebagian wilayahnya didominasi tanaman bakau atau ekosistem hutan mangrove. Dikutip dari website pemkabnya, kawasan hutan mangrove di Kabupaten Waropen tumbuh di bagian pesisir pantai.  Hampir seluruh distrik yang berada dalam wilayah Kabupaten Waropen memiliki kawasan hutan mangrove kecuali Distrik Kirihi.

Jersey ini menggunakan kerah bermodel V-neck dengan neck tape bertuliskan nama apparel. Tidak ada size label di sini (padahal di versi pemain ada.. miss produksi?).

Di bagian belakang jersey terdapat tulisan “Ndi Sowosio Ndi Korako”. Kalimat ini merupakan motto dari Kabupaten Waropen yang artinya “Bersatu untuk Maju/Lebih Baik”. Tulisan ini juga tercantum dalam pita di logo pemerintah Kabupaten Waropen. Motto ini bertujuan untuk mempersatukan seluruh masayarakat yang mendiami dataran Kabupaten Waropen, yang mana terdiri dari masyarakat pantai, masyarakat nusantara, dan masyarakat pedalaman.

Untuk name & numbersetnya, sepertinya menggunakan font type dari apparel sendiri. Terdapat logo kecil Grande di bagian ujung bawah nomor punggung. Nomor yang dipilih Cerita Jersey untuk jersey Persewar ini adalah nomor 7, yang merupakan milik rising star klub, Gustap Wombaibobo.

Jersey ini menggunakan bahan polyester dengan drifit rhabit, drifit yang memiliki corak belah ketupat dan sudah dilengkapi dengan anti UV serta anti bakteri.

Seharusnya nih ya…tidak ada perbedaan antara jersey yang dikenakan pemain dengan yang dijual umum. Somehow satu-satunya tanda di bagian bawah jersey ini hanya sublimasi “Gravo”, semacam sebutan untuk "teknologi" yang diusung apparel. Dari pengamatan, beberapa jersey yang dikenakan pemain memiliki blacktab di bagian kiri bawahnya. Mungkin aja yang Cerita Jersey pegang ini miss pemasangan saat produksi. Tapi setelah dikonfirmasi ke apparel, menurutnya seluruh produksi tahun 2019 memang seperti ini. Hmmm...

Yah, itulah jersey salah satu kontestan Liga 2 Indonesia. Adanya Waropen di sini memberikan warna tersendiri dalam persaingan menuju Liga 1. Klub ini memang digadang-gadang meneruskan jejak dominasi Persipura Jayapura. Kita tunggu saja kelanjutannya di musim-musim mendatang. Dan sebagai kolektor, patut ditunggu juga bagaimana seragam tempur Persewar musim 2020 nanti. Tetep beli yang produk original ya.
Share:

Sinergi dalam Batik Kawung - Persis Solo 2019 Home Jersey


Persis Solo baru saja meresmikan kembalinya mereka ke Stadion Manahan Solo pada pertandingan Sabtu (15/02/2020) lalu dengan menghadapi Persib Bandung. Jersey pre season 2020nya yang dibesut oleh DJ Sport cukup apik dengan konsep yang tertata. Eits.. tapi kita ga bahas jersey 2020 dulu ya di artikel ini. Kita selesaikan dulu list jersey 2019 lalu. Hehe..

Persis Solo nyaris melaju ke babak 8 besar liga 2 musim 2019 lalu setelah mengumpulkan poin yang sama dengan peringkat 4 klasemen Wilayah Timur (Mitra Kukar). Sayangnya, karena aturan urutan peringkat ditentukan oleh head to head (setelah poin), Persis Solo harus menempati posisi 5 dan melewatkan lagi kesempatan promosi ke musim berikutnya. Selama musim 2019 Persis tidak berhomebase di Solo, melainkan di Madiun dikarenakan Stadion Manahan yang masih direnovasi. Photo by: @official.persissolo 

Jersey home Persis Solo musim 2019 masih berwarna merah dan mengkombinasikannya dengan motif batik kawung. Seluruh motif dan warna di jersey ini merupakan sublimasi, hanya bagian logo klub saja yang bermaterialkan TPU dan blacktab berupa polyflex. Seluruh jersey yang digunakan di musim 2019 dirilis pada 16 Juni 2019 di Stadion Wilis, Madiun, bersamaan dengan launching skuad Persis Solo untuk Liga 2.

Persis Solo merilis jerseynya dalam dua versi: replika & authentic yang masing-masing dibandrol 250ribu dan 375ribu. Untuk authentic sendiri dikemas dalam boxset hitam berlogo Persis dan bertuliskan julukan klub: Laskar Sambernyawa.

Dalam boxset jersey ini juga disertakan sertifikat keaslian yang ditandatangani oleh Bogi Dirgantara, CEO dari apparel Saestu. Terdapat harapan bagi klub yang akan berusia 96 tahun di 2019 ini untuk memiliki tekad kuat dan pantang menyerah supaya menang di setiap laga yang dijalani.

Jersey Persis Solo bisa didapatkan di Saestu Apparel dan Xtreme Radiance yang merupakan partner resmi klub dalam penjualan merchandise. Gimmick lain yang disertakan dalam paket jersey authentic ini adalah stiker klub, apparel Saestu, serta Xtreme Radiance. Satu “merchandise” lain adalah gantungan kunci acrylic berlogo Persis Solo.

Saestu masih menjadi apparel klub untuk tahun 2019 lalu setelah pada 2018 lalu untuk pertama kalinya muncul ke publik. Logo apparel di sini berupa sublimasi printing.

Logo klub untuk versi authentic berbahan TPU, bahan yang lagi “in” di logo-logo klub Liga Indonesia musim 2019. Yang menarik untuk Ceritajersey adalah latar logonya, yang berupa peta Surakarta. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Persis Solo adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Surakarta.

Ada tiga logo sponsor yang terpampang di jersey musim ini: perusahaan milik owner Persis (Sigid Haryo Wibisono): PT. Syahdana Properti Nusantara (SPN) dan PT Kalimasadha Nusantara dan satu lagi merupakan perusahaan publik di bidang energi terintegrasi: Medco Energi. Penempelan sponsor yang sedikit ini sengaja untuk memberikan kesan minimalis pada jersey, jadi hanya sponsor yang benar-benar mau memberikan dana besar saja yang menjadi partner Persis Solo. Seluruh logo sponsor di jersey ini juga berupa sublimasi printing.

Warna putih dan garis emas pada bahu jersey ini bukan kain yang berbeda atau pilihan warna jahitan. Keduanya juga merupakan sublimasi printing pada jersey

Kerah jersey menggunakan model V-neck dengan variasi. Aksen emas kembali muncul di bagian ini, dengan tambahan ornamen neck tape bertuliskan Persis Solo. Slogan “Made With Pride” dipilih oleh Saestu untuk jersey Persis 2019. Btw soal sizingnya, hati-hati saat membeli. Ceritajersey menggunakan ukuran 3XL (56 x 76). Ukuran L yang biasanya dipilih Ceritajersey hanya sebesar 50 x 70. Jadi, kalian paling tidak harus menaikkan 2-3 ukuran ke atas.

Patch Liga 2 terletak di lengan kanan pada jersey ini.

Motif batik kawung terletak di bagian dada dan sisi kiri & kanan jersey. Jahitannya tampak masih kurang sempurna, dan kembali lagi, motif batik di sini hanya berupa sublimasi, bukan kain mesh yang biasanya digunakan sebagai “ventilasi” jersey. Motif batik kawung ini dipilih untuk melambangkan Persis Solo yang bersinergi dengan Stadion Manahan. Fyi, tribun Stadion Manahan Solo juga menggunakan motif batik kawung jika dilihat menggunakan birdview . Batik Kawung sendiri sudah menjadi salah satu budaya khas Solo dan juga Indonesia.

Persis Solo yang juga merupakan salah satu klub pendiri PSSI ini berulangtahun yang ke-96 pada tahun 2019 lalu. Logo perayaan yang berwarna emas ini disublimasi di bagian belakang, di bawah kerah jersey.

Nameset Persis Solo adalah hal unik lain yang ada pada jersey ini. Nomor punggungnya diletakkan di atas nama pemain. Sayangnya, warnanya “ngangkat”. Jadi warna merah jersey seolah-olah tembus ke polyflex putih yang menjadi NNS jersey.

Material jersey ini adalah kain drifit mtiis, terlihat dari motif zigzag pada permukaannya. Bahan ini cukup umum digunakan juga di jersey-jersey Liga Indonesia karena memang mudah menyerap keringat sehingga cocok digunakan sebagai pakaian olahraga.

Blacktab jersey berupa polyflex dan memiliki semacam nomor produksi. Jika kita lihat foto di atas, sepertinya jersey ini merupakan hasil produksi urutan ke-130.

Hangtag jersey terletak di bagian kerah dan memiliki stiker hologram Persis Solo. Slogan “Bangga Beli Original” dituliskan di bagian atas, kembali mengajak para suporter untuk selalu membeli produk asli klub.

Sebagai salah satu tim besar di bumi Mataram, jersey ini cukup dalam makna dan filosofinya walaupun banyak bagiannya yang hanya merupakan sublimasi. Harapan pada jersey ini juga masih harus ditunda karena Persis Solo belum mampu untuk promosi ke kasta tertinggi di tahun 2019. Semoga di 2020 kesempatan ini tiba dan tidak lama lagi kita bisa melihat duel tim para pendiri PSSI di Liga 1. Tetap semangat, Persis Solo!
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels