Takkan Melayu Hilang Di Bumi - PSPS Riau Home Shirt 2020

15 Maret 2020 lalu, bertepatan dengan matchday 1 Liga 2 2020, PSPS Riau meluncurkan jersey anyarnya untuk mengarungi kompetisi tahun ini. Klub masih mengusung unsur budaya lokal untuk diterapkan dalam jerseynya, namun yang berbeda tahun ini, permainan pola warnanya seolah menjadi terobosan untuk PSPS.

Jersey home PSPS Riau musim 2020
Dalam sejarahnya, PSPS Riau memang pernah menggunakan jersey berdesain garis-garis vertikal, terakhir kali pada Indonesia Super League musim 2012. Dalam periode 1998 hingga 2012, tercatat 7 kali jersey home PSPS Riau bermotif vertical stripes. Warna yang digunakan pun terbilang standar, biru-putih. Nah, desain tahun 2020 ini mereka menggunakan perpaduan warna biru terang dan gelap dalam motif garis-garis vertikalnya. Motif pucuk rebung yang merupakan khas Riau pun tergambar di bagian garis biru terang jika kita amati dalam-dalam. Sejujurnya, menurut @ceritajersey konsep ini tergolong lebih segar dibandingkan dengan desain awal yang sempat terungkap di awal Februari lalu.

Logo apparel Curva pada jersey
Di tahun 2020 ini PSPS Riau masih bekerja sama dengan Curva, apparel asli Riau yang mulai mensupport klub sejak musim 2019. Dengan harga Rp.225ribu, kita sudah mendapatkan jersey player issue dari PSPS Riau (exclude NNS). Sejak pertengahan Februari lalu pun sebenarnya Curva sudah mulai merilis teaser dari tema jersey klub musim 2020: "Takkan Melayu Hilang di Bumi". Diungkapkan Curva, tema ini merupakan usaha berkelanjutan dari apparel & klub untuk terus memperkenalkan budaya melayu Riau melalui kancah sepak bola nasional. Ungkapan yang sama sebenarnya sudah muncul sejak 2018 lalu, di jersey versi Match Issue yang dikenakan pemain. Namun menyenangkan rasanya tema ini diangkat lagi di tahun ini.

Material promo dari @curvasportapparel
Logo klub berupa woven heatpress
Tidak ada perbedaan material untuk logo PSPS Riau di tahun ini dengan sebelumnya. Apparel masih menggunakan material woven yang dipasang dengan heatpress. Tahun ini juga menjadi tahun ke-3 untuk PSPS setelah menerapkan rebranding untuk logo klub. Btw, kalian bisa simak detail review jersey musim 2018 & 2019 di Cerita Jersey juga, di sini (2018) dan di sini (2019).

Jersey PSPS Riau dari kanan ke kiri, 2018 hingga 2020

Logo OSO Group & Sportivo sebagai sponsor PSPS Riau 2020
Sponsor di atas (Sportivo) masuk ke klub sejak putaran dua Liga 2 2019 lalu. Perusahaan ini dimiliki oleh Gede Pasek Suardika (GPS), yang juga menjadi pemilik klub Liga 3 Regional Bali, Sportivo Buleleng. Setelah Sportivo masuk, pada saat itu performa PSPS Riau menanjak dan akhirnya lolos dari jurang degradasi di klasemen akhir wilayah Barat. Uniknya di jersey musim 2020 nama sponsor ini terletak di atas nama klub sehingga kita membacanya sebagai Sportivo PSPS Riau. Hmm.. menarik.

Kerah O-neck, memberikan kesan classy pada jersey
Kerah yang digunakan jersey ini juga seperti melawan arus V-neck yang akhir-akhir ini ramai digunakan klub Liga Indonesia. Model O-neck pada kerah jersey PSPS Riau 2020 memberi kesan klasik. Tulisan "Karya Anak Riau" pada bagian dalam size label semakin menegaskan rasa "local pride" yang memang diusung klub & apparel sejak awal.

Motif pucung rebung melambangkan harapan baik
Sony Andrio, desainer jersey PSPS Riau selama 4 musim terakhir, memberikan sentukan lokal berupa motif pucuk rebung yang tercetak samar di bagian garis biru terang. Motif batik ini memilki makna yang dalam, yaitu melambangkan harapan baik karena bambu merupakan pohon yang tidak mudah roboh oleh tiupan angin kencang. Penggunaannya dalam kain songket ditujukan supaya pemakai kain mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah hidup. Semoga saja hal ini juga ikut memberikan semangat positif bagi pada pemain PSPS Riau.

Name & Number Set (NNS) PSPS Riau 2020
Motif pucung rebung juga ditampilkan pada nomor punggung pemain, tepatnya di ujung atas. Meski sekilas mirip dengan font type musim lalu di bagian angka, sebenarnya hanya bagian polkadotnya saja yang sama dengan 2019. Di 2020 ini tidak ada outline di sekitar angka dan terdapat penerapan efek bayangan (shadowing) di belakang nomor punggung.

Patch Liga 2 di lengan kanan jersey
Bagian dalam jersey dan washing tag yang terpasang
Jersey PSPS Riau musim ini menggunakan material premium polymesh dengan sublimasi untuk warna dan motif-motif yang ada. Washing tag di dalamnya berisikan pesan untuk stop beli produk bajakan dan beli produk original sebagai bentuk kecintaan terhadap produk lokal, apalagi jersey ini adalah karya anak Riau.

Authentic tab jersey PSPS Riau 2020
Tab authentic jersey ini memiliki material dan teknik pasang yang sama dengan logo klub. Berbeda dengan beberapa black tab klub lain yang terkesan generik, tanda original jersey PSPS Riau ini terasa lebih personal. Pencantuman logo klub, tema jersey, serta peruntukan jersey (digunakan di Liga 2 2020), seakan mengatakan bahwa jersey ini memang dibuat khusus dan eksklusif untuk PSPS Riau.

@ceritajersey kembali memberikan nilai 4 dari 5 untuk jersey yang dibahas kali ini. PSPS Riau bersama Curva sukses menghadirkan feel yang berbeda pada jersey musim 2020, terlebih dengan pola strip vertikal serta penggunaan motif pucuk rebungnya. Penggunaan polymesh sebagai bahan jersey juga menjadikannya lebih nyaman saat digunakan. Respon cepat dari apparel dan harga yang terjangkau membuat jersey ini makin mudah untuk dimiliki. Btw, di tengah wabah COVID-19 ini, Curva juga menyertakan free 1 masker setiap pembelian produk. Nice move.

Sekian review kali ini, sampai ketemu di Cerita Jersey berikutnya ya. Salam dari @ceritajersey! Know Your Culture, Love Your Culture. Jaga kesehatan dengan tetap #stayathome.
Share:

Local Pride! Debut Product for Timnas Indonesia 2020 from Mills

PSSI memutuskan bekerja sama dengan brand lokal, Mills, sebagai apparel partner timnas mulai tahun 2020 hingga dua tahun ke depan. Dikutip dari Kompas, menurut Pak Iwan Bule, Ketua Umum PSSI, hal ini tentunya sesuai dengan pesan Pak Jokowi yang menggalakkan untuk selalu menggunakan produk-produk lokal. Ditambahkan beliau juga, dengan memilih hasil karya anak negeri, tentu juga akan menggerakkan usaha kecil & menengah serta membuka lapangan kerja baru dimana lokasi pabrik perusahaan berada. Rencana awalnya, sebenarnya jersey terbaru timnas ini sudah bisa digunakan pada saat kualifikasi Piala Dunia 2002 melawan Thailand (26 Maret) dan Uni Emirat Arab (31 Maret). Sayangnya, karena COVID-19, seluruh pertandingan sepak bola harus ditunda terlebih dahulu.

Logo Mills pada jersey training timnas Indonesia 2020
Begitu diumumkan resmi oleh PSSI, kurang dari seminggu kemudian Mills sudah membuat jagat jersey sepakbola Indonesia heboh, ketika produk pertama mereka, jersey training, dikenakan oleh para punggawa timnas senior dalam pemusatan latihan resmi (14-23 Februari 2020). Oh iya, Mills sendiri ini merupakan brand dari PT. Mitra Kreasi Garmen yang pabriknya berlokasi di Tangerang, Banten. Sebelum menjadi apparel resmi timnas Indonesia, Mills lebih dikenal dengan produk-produknya di di bidang olahraga atletik, contohnya gym dan running. Seperti dikutip di web PSSI, nantinya Mills akan memenuhi kebutuhan timnas Indonesia dari segala usia dan juga timnas wanita. Kegiatan PSSI seperti kursus kepelatihan, kursus perwasitan, dan kegiatan-kegiatan asosiasi provinsi juga akan didukung Mills. Harapannya, apparel asli Indonesia dapat menjadi produk yang semakin berkualitas dan membanggakan.

Material promo dari @millssportid
Nah, jersey training timnas sendiri sudah bisa kita dapatkan melalui kanal-kanal distribusi Mills. Dan uniknya, sepertinya ini baju latihan timnas pertama yang dijual resmi oleh PSSI ke publik. Di periode apparel sebelumnya, akses untuk mendapatkan jersey training bisa dibilang cukup terbatas. Harga jersey training keluaran Mills ini juga cukup terjangkau, sekitar Rp.289.000,-. Ada dua warna jersey latihan yang dirilis saat ini: merah dan putih (sepertinya akan ada beberapa warna lain; saat artikel ini ditulis, Mills sudah merilis jersey training warna biru). Karena hanya warna yang membedakan keduanya, kita bahas jersey training yang merah saja yaa.

Kemasan pengiriman dari Mills. Rapi juga euy.

Yang pertama kali menyita perhatian dari jersey ini adalah motif di bagian depannya. Antara presentasi Mills di media sosial serta produk aktualnya ternyata sama persis. Motif garis V yang disajikan dalam berbagai bentuk ini menurut @ceritajersey sukses menghadirkan nuansa baru untuk jersey latihan timnas yang sebelumnya lebih sering terlihat polos. Permainan garisnya cukup rapi dan karena ini sublim, tidak menambah berat dari jersey itu sendiri.

Woven logo Garuda dengan background motif rantai
Hal menarik berikutnya ada di logo Garuda yang terpasang di dada kiri. Berupa woven yang dijahit di jersey, ternyata ada motif rantai di dalam lingkaran emblem ini. Rantai di sini memiliki makna saling terikat yang berujung pada persatuan dan erat dalam membela negara. Dalam juga filosofinya.

Material kain yang memiliki tekstur sulur berlubang
Xtra Cool, nama teknologi yang digunakan Mills pada jersey training timnas
Bahan kainnya sendiri sangat nyaman dipakai dan terdiri dari dua bahan yang membedakan panel bagian depan dan belakang. Meski sama-sama breathable mesh, untuk bagian belakangnya memiliki lubang-lubang yang bermotif seperti sulur dan ini langsung dari jahitan benangnya, jadi bukan sublimasi seperti bagian depan. Teknologi dalam jersey ini diklaim oleh Mills sebagai Xtra Cool.

Logo PSSI & Mills di washing tag jersey
Untuk material kainnya menggunakan 100% polyester sesuai washing tag yang terpasang di bagian dalam jersey. Selain washing tag, ada satu tag lagi berwarna biru yang bergambar logo PSSI & Mills. Cukup berbeda dari produk-produk jersey timnas di apparel sebelumnya (terakhir jaman apparel Gazali di 2004), mungkin baru ini ada logo PSSI lagi di jersey, walaupun hanya di bagian dalam.

Semboyan Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" di size label jersey
Kerah jersey menggunakan model V-neck dan hal tidak biasa lain yang ada di jersey ini adalah bagian dalamnya. Di bawah size label (yang memasang lambang Garuda bersanding dengan Mills), terdapat semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa kuno di kitab Sutasoma yang artinya adalah "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Semboyan ini terakhir muncul di jersey 2014-2018 lalu yang masih diproduksi oleh Nike.

Hang tag berlogo Garuda. Ada watermark sayap di sini, yang tanpa kita sadari ternyata juga menjadi teaser untuk jersey kandang timnas Indonesia 2020
Jika biasanya stiker hologram autentik menempel di jersey, di sini stiker hologram terpasang di hang tag.
Bagaimana penilaian @ceritajersey terhadap jersey training timnas 2020?
Well.. ini pertama kalinya ada jersey non tanding yang direview di ceritajersey.com. Melihat desain, material (terutama bagian belakang jersey yang mesh sulurnya dari jahitan), serta harganya yang terjangkau, jersey training ini layak diberi nilai 4 dari 5. Nice debut product for timnas from Mills.

Jangan lupa dukung selalu timnas baik di dalam maupun luar lapangan ya. Salah satu caranya ya beli product originalnya, termasuk perlengkapan tanding ini, apalagi Mills juga apparel lokal. Worth it!
Share:

Dream Comes True - Persis Solo Home Shirt 2020

Pekan perdana Liga 2 2020 dimulai pada 14 Maret lalu dengan partai pembuka dilangsungkan di Stadion Batakan, Balikpapan. Sebanyak 10 pertandingan telah diselenggarakan dengan menyisakan 2 partai yang akhirnya harus ditunda setelah wabah COVID-19 mulai menyebar di Indonesia. Salah satu pertandingan yang ditunda tersebut mempertemukan Persis Solo dengan PSCS Cilacap, yang sedianya digelar pada 15 Maret di Stadion Manahan Solo. Namun apa boleh buat, keinginan untuk menyaksikan kembali tim Laskar Sambernyawa bertanding kembali di Manahan harus ditunda dulu untuk sementara waktu.

Selain kembali bermarkas di Manahan, Persis juga melakukan gebrakan baru musim ini, dimana mereka berganti apparel dari Saestu (yang sudah berjalan selama 3 musim) ke DJ Sport, yang juga merupakan apparel lokal asli Solo. Dikutip dari interviewnya bersama Bola.com, Dimas Yustisia, pemilik DJ Sport, menyatakan bahwa cita-cita DJ Sport yang juga berasal dari Solo adalah mendukung tim lokal. Beberapa tahun lalu DJ Sport hampir bekerja sama dengan Persis Solo dan akhirnya terealisasi di 2020. Kontrak DJ Sport dengan Persis Solo bahkan setara dengan tim-tim Liga 1, dimana DJ Sport selaku apparel akan menyediakan seluruh jersey, t-shirt, dan merchandise untuk klub sebanyak 1.200 produk.

Jersey Pre Season Persis Solo 2020
Produk pertama Persis Solo yang dirilis oleh DJ Sport untuk publik adalah jersey Pre Season 2020, yang digunakan oleh klub saat melakoni pertandingan pembukaan kembali Stadion Manahan Solo dengan menghadapi Persib Bandung. Dengan harga 250 ribu (dan dibundling tiket pertandingan), luar biasanya 1000 pc jersey tersebut sold out dalam waktu 7 hari. Bahkan 4 dari 7 hari tersebut desain jersey pre-seasonnya tidak dirilis untuk publik. Luar biasa memang antusiasme para Pasoepati...

Nah di artikel Cerita Jersey kali ini, kita akan membahas jersey utamanya, jersey kandang Persis Solo yang sedianya akan digunakan untuk mengarungi Liga 2 2020.

Jersey kandang Persis Solo 2020
Jersey cantik dari Persis Solo di musim 2020 ini merupakan buah karya dari @bono.studio yang dieksekusi menjadi produk akhir oleh @djsportapparel. Dirancang sejak November 2019, tema yang diusung adalah "Kembali Manahan" karena di tahun 2020 ini, Persis Solo memang kembali bermarkas di Stadion Manahan. Stadion ini memiliki tribun yang bermotif batik kawung khas Solo, yang akhirnya diadopsi kembali menjadi unsur utama di jersey kandang klub. Tahun 2019 lalu motif Kawung ini secara jelas tergambar di bagian depan jersey dengan sublimasi kain batik sebagai background logo apparel dan klub. Nah di tahun 2020, penggunaan batik Kawung ini lebih dominan dengan motif tersublim seluruh bagian depan jersey. Yang membuatnya menarik adalah permainan gelap terang antar kotakan motif batiknya. Ditambah tanpa adanya logo sponsor di bagian depan membuatnya makin terlihat clean. Omong-omong soal sponsor, sebenarnya hal ini juga menjadi pertanyaan karena beberapa musim terakhir jersey Persis Solo cukup ramai terpasang logo sponsor di bagian depan, lengan, hingga belakang.

Logo apparel menggunakan bahan HD plastisol
Material promo dari @djsportapparel
Voucher-voucher yang bisa dipakai untuk pembelian selanjutnya di DJ Sport
Jersey ini sendiri bisa kalian beli langsung dengan menghubungi DJ Sport Apparel dan menebusnya seharga Rp.298.000,-, belum termasuk voucher cashback senilai Rp.200.000,-. Untuk additional fee sekitar Rp.30.000,- untuk NNS dan Rp.20.000,- untuk patch. Vouchernya cukup beragam, dari diskon untuk pembelian long pants, jersey away, kiper, dll.

Nah bicara batik Kawung, dikutip dari infobatik batik ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya. Kalangan kerajaan paling sering mengenakan batik ini pada jaman dahulu karena motif Kawung juga menyimbolkan keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia. Makna filosofis lainnya dalam batik Kawung adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan. Konon katanya, motif batik ini diciptakan oleh salah satu Sultan Mataram.

Logo Persis Solo yang bermaterialkan TPU lagi
Warna batik Kawung yang diconvert menjadi merah tampak sangat pas dipadankan dengan logo Persis Solo. Setelah dicermati, memang nampak lebih gagah jika logo ini dipasang dengan background merah. Garis emas yang tampak pada musim sebelumnya dikembalikan lagi ke warna merah dan hal ini cukup cocok karena timbul akibat efek dari material 3D TPU-nya.

Kerah jersey Persis Solo, tampak modern.
Yang keren lagi dari jersey ini adalah bagian kerahnya. Sepertinya model V-neck dengan rib separuh (hanya bagian depan) sedang digemari oleh apparel & klub-klub di Liga Indonesia. Setelah Persela, Persis juga mengadopsi model kerah ini hanya saja pisah di bagian ujungnya. Pemilihan warnanya juga pas: putih. Merah dan putih ini memang menjadi dua warna utama Persis di jersey kandangnya.

Tailshirt bertuliskan Laskar Sambernyawa
Julukan klub: Laskar Sambernyawa, ditampilkan dalam tailshirt jersey ini. Sepertinya ini yang kedua kali kata-kata "Sambernyawa" ini muncul di jersey Persis Solo, sebelumnya di bagian dalam kerah jersey musim 2015 (jaman apparel 90 minutes, ada yang punya?). Tailshirt yang memiliki tulisan ini sepertinya juga sudah menjadi tren yang di kalangan apparel & klub Liga Indonesia. Yang pertama logo TPU, kedua tailshirt ini... Ada lagi?

Patch Liga 2 di lengan kanan jersey
Bagian dalam jersey Persis Solo
Nah material jersey berupa dryfit polyester yang sudah dilengkapi dengan teknologi anti UV dan anti odor. Kain untuk bagian belakang ini memang berwarna merah, namun untuk bagian depan (karena ada motif batik Kawung tadi) maka disublimasi. Jersey ini menggunakan pola raglan sehingga cukup nyaman dipakai terutama di sekitar lengan. Eksekusi akhir dari DJ Sport berdasakan desain yang disodorkan di awal sepertinya cukup konsisten ya.

Tulisan "Bikin Solo Bangga!" tepat di kain mesh untuk ventilasi
Kalimat penyemangat "Bikin Solo Bangga!" ini tertera di bagian belakang, di atas nameset. Kata-kata ini diharapkan menjadi motivasi bagi para pemain Persis dalam membawa panji klub & kota Solo ke arah kemenangan di setiap pertandingan dan akhirnya promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia.

Font type Belati pada jersey untuk nameset pemain Persis Solo: Hapidin
Save the best for the last... Nameset di jersey ini juga tidak kalah keren, dan yang terpenting: orisinil. Bono Studio mendesain sendiri font yang diberikan nama "Belati" ini untuk digunakan oleh DJ Sport di jersey Persis Solo. Dinamakan demikian karena Bono memang terinspirasi dari ketajaman Belati.

Bagaimana penilaian @ceritajersey? 
Admin rasa nilai 4 dari 5 untuk jersey ini sangat oke. Kombinasi budaya lewat unsur batik Kawung dan pola raglan yang dieksekusi oleh apparel pada hasil akhirnya memuaskan. Sentuhan personalisasi dari typeface yang ada di jersey ini juga menjadi nilai plus.

Sampai ketemu di Cerita Jersey berikutnya ya. Salam dari @ceritajersey! Know Your Culture, Love Your Culture. 😘
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels