Pride of Banua - Barito Putera 2018 Home Jersey

Masih di Liga 1, kejutan terjadi di musim 2018 ketika Umbro mengumumkan bekerja sama dengan 3 klub level teratas Indonesia: Bhayangkara FC, Barito Putera, dan PSM Makassar. Apparel asal Inggris ini juga mengikat kontrak jangka panjang (2-3 tahun) dengan masing-masing klub, walaupun di awal 2019 Barito dan Bhayangkara somehow memutuskan kontrak dengannya. Terlepas dari itu, jersey buatan Umbro ini termasuk detail dan bukan sekedar teamwear. Ada motif khusus yang didesain spesifik untuk klub-klub ini, termasuk Barito Putera. Seperti apa jerseynya, mari kita simak ceritanya berikut.
Gavin Kwan Adsit, gelandang Barito Putera, melakukan tendangan dalam pertandingan Liga 1 2018 menghadapi Persipura Jayapura (31/03/2018). Skor berakhir sama kuat 2-2. Di pertandingan kandang, Barito Putera menggunakan jersey kuning-biru. Photo by: Tribun News Banjarmasin.

Persatuan Sepak Bola (PS) Barito Putera didirikan pada 21 April 1988 oleh H. Abdussamad Sulaiman HB dan mengawali kiprahnya dalam kompetisi Galatama. Di Liga Indonesia edisi pertama, Barito Putera sukses melangkah hingga babak semifinal sebelum kalah dari Persib dengan skor 0-1. Barito Putera promosi ke Liga Super Indonesia pada tahun 2012 setelah mengalahkan Persita Tangerang dalam final Divisi Utama musim 2011/2012 dengan skor 2-1 di Stadion Manahan, Solo. Di musim 2018, Barito Putera finish di peringkat 9 kompetisi Liga 1 setelah mendapatkan 47 poin dari 34 pertandingan. Photo by: @fourfourtwoid

Para pemain Barito Putera merayakan gol yang dicetak Douglas Packer dalam pertandingan Liga 1 2018 menghadapi Bhayangkara FC pada Sabtu, 28 April 2018. Tampak model name & number set para pemain berwarna biru, konsisten dengan tema jersey home Barito Putera (kuning-biru). Photo by: @psbaritoputeraofficial

Barito Putera bekerja sama dengan apparel @umbroina untuk pemenuhan kebutuhan tim di musim 2018. Ini merupakan kali pertama Umbro menjadi apparel di Liga 1 2018. Menurut keterangan CEO Umbro Indonesia saat rilis pers, Umbro bertekad untuk menyerap intisari kultur, sejarah, serta ambisi Barito Putera dan menginterpretasikannya ke dalam jersey. Desain jersey pun diserahkan langsung approvalnya ke Umbro pusat di Manchester, Inggris. Di Liga 1 2018 sendiri, selain Barito Putera, ada PSM Makassar dan Bhayangkara FC yang juga bekerja sama dengan Umbro. Jersey dapat diperoleh di @baritoputera.store yang merupakan toko resmi untuk merchandise tim. Ada dua jenis jersey yang dijual, yaitu level 1 atau jersey pro seharga 600ribu dan level 3 seharga 200ribu.

Warna kuning-biru yang mana identik dengan sponsor utama (Hasnur Grup) masih menjadi warna utama jersey kandang @psbaritoputeraofficial . Motif sasirangan, kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan, tampak di pundak, badan, serta sisi kiri dan kanan jersey. Berbahan 100% polyester, jersey ini diproduksi di Indonesia.

Untuk jersey pro, logo Barito Putera terpasang dengan material woven, berbeda dengan jersey level 3 yang hanya berupa printable flex. Logo Barito Putera ini sendiri sangat khas dengan klub-klub era Galatama. Pola dalam logo membentuk huruf B (Barito) dan P (Putera) dengan angka 88 sebagai tahun kelahiran klub dan terdapat bola yang menyimbolkan olahraga sepak bola. Warna logo kuning dengan border line biru.

Identitas Umbro selaku apparel juga ditunjukkan dalam garis bermotif logo di pundak kiri dan kanan jersey. Berwarna emas, nyaris sama seperti warna kain yang menjadi latarnya. Motif di pundak ini mengingatkan kita dengan jersey-jersey Umbro di masa lalu: Manchester United 1998/1999, Everton 1998/1999, Irlandia 1996-1998, dll.

Kerah berwarna biru pada jersey home ini memiliki list kuning di sisi luarnya untuk jersey pro. Di bagian dalamnya, di atas size label terdapat slogan: Pride of Banua, yang artinya Barito Putera ingin menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Banua adalah sebutan untuk desa besar yang terdiri dari banyak anak kampung. Sebutan ini populer dipakai pada masa Kesultanan Banjar pada periode kolonial Hindia Belanda. Di bagian kerah ini juga terdapat motif perahu khas Banjar.

Motif sasirangan tampak di seluruh bagian depan jersey dan tentu saja, logo Hasnur Group sebagai sponsor utama tim ada di sana. Seluruh material sponsor di jersey terbuat dari print polyflex yang cukup tebal.

Yang istimewa dari jersey Barito Putera musim 2018 adalah adanya sketsa sang pendiri klub, alm. H. Abdussamad Sulaiman HB, dan istrinya, almarhumah Hj. Nurhayati. Hal ini untuk menghormati dan mengenang semangat beliau saat mendirikan Barito Putera, mengingat pendirian klub dilakukan saat beliau sedang sakit dan akan menghadapi operasi besar di RS. Nusa Indah, Jakarta. Inti dari momen itulah yang menunjukkan bahwa H.A. Sulaiman sangat mencintai dan ingin berbakti pada daerah dengan membangun dan mendirikan klub sepak bola agar menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Barito Putera menginjak usia 30 tahun di tahun 2018 ini dan manajer tim sekaligus anak dari H.A. Sulaiman, @hasnur_baritoputera , bertekad untuk menjaga Barito Putera terus berkiprah selamanya.

Pola jahitan atau cutting jersey Barito Putera bikinan Umbro ini cukup rumit dan detail. Hal ini nampak di bagian bahu, lengan, dan sisi jersey atau ketiak ke bawah, yang mana seolah ada 3 bahan kain berbeda dan dijahit menjadi satu.

Tab official product Umbro terletak di kanan bawah jersey, hal ini untuk menunjukkan bahwa jersey ini merupakan produk resmi dari apparel Umbro. 

Harga jersey keluaran Umbro, utamanya spek player issue, terbilang cukup tinggi: sekitar 600ribuan. Namun hal ini dibayar dengan detail yang cukup wah dan material yang setara dengan tim-tim kelas dunia. Jika harga jersey versi player issue masih sulit dijangkau, untungnya Barito Putera Store mengeluarkan spesifikasi untuk suporternya (level 3) yang seharga 200ribu. Jadi tidak alasan untuk tidak membeli jersey ori klub ligina. 😃😆
Share:

Singo Edan - Arema FC 2018 Away Jersey

Jarang-jarang nih ada bahasan jersey away di @ceritajersey 😂. Kali ini, kita bedah detail dari jersey away Arema FC di Liga 1 2018. Jersey ini cukup spesial karena termasuk jersey terbaik musim 2018 versi Goal Indonesia. Tanpa berlama-lama, langsung aja kita simak ceritanya.
Kapten Arema FC, Hamka Hamzah, mengejar bola dalam lanjutan pertandingan Liga 1 2018 melawan PSIS di Stadion Moch. Soebroto, Magelang (4/11/2018). Pertandingan ini berakhir 1-2 untuk kemenangan PSIS Semarang. Photo by: @aremafcofficial

Skuad Arema FC dalam salah satu pertandingan away Liga 1 2018. Juara Liga Super Indonesia 2009/2010 ini menyelesaikan kompetisi di peringkat 6, setelah menang 14 kali dan seri 8 kali dari 34 pertandingan. Arema FC merupakan klub yang berasal dari Malang dan didirikan pada 11 Agustus 1987. Memiliki julukan Singo Edan, tim ini bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Photo by: Liga Indonesia Baru

Striker Arema FC, Dedik Setiawan, bersama pelatih Milan Petrovic pada pertandingan melawan Perseru Serui (6/6/2018). Arema menang 1-0 dalam pertandingan tersebut melalui gol yang dicetak Thiago Furtuoso. Di foto, tampak jersey bagian belakang yang dikenakan pemain. Name & number set yang digunakan cukup simpel untuk pemilihan fontnya, disertai pemilihan warna netral: hitam untuk pengaplikasian di jersey away putih. Photo by: @aremafcofficial

Boxset jersey Arema FC ini didapatkan untuk pembelian jersey di @aremafcofficialstore . Di awal musim, dilakukan sistem pre order jersey dengan tema "Love is Blind - mencintai tanpa mengerti bentuk fisik", yang mana konsepnya cukup unik. Penggemar atau kolektor tidak tahu bagaimana konsep dan desain jersey yang akan dibeli, jadi layaknya anak muda yang sedang kasmaran dan penuh rasa penasaran, pembelian jersey ini dilakukan hanya karena rasa cinta pada klub. Dibuka dengan harga 375ribu di awal pre order, pada perkembangannya harga normal menjadi 400rb.

Jersey away @aremafcofficial musim 2018 keluaran @specs_indonesia ini menjadi salah satu nominator 100 jersey terbaik dari situs Goal.com untuk kategori klub Asia & Indonesia. Filosofi dari jersey away ini banyak diceritakan klub saat awal perilisannya. Walaupun jersey ini dominan putih, masih ada aksen biru di lengan kanan dan kiri jersey untuk untuk menggambarkan semangat Biru (warna kebanggaan Arema FC) para punggawa Arema. Di ujung lengan terdapat pinggiran atau pelipit berwarna merah yang menunjukkan semangat pemain untuk tampil berani demi kemenangan dan prestasi. Identitas khas apparel juga tampak di sepanjang lengan jersey, dengan kombinasi garis yang membentuk motif logo Specs: victory bow atau sujud kemenangan. Seluruh tim yang menggunakan Specs sebagai apparelnya, memiliki garis ini dalam jersey di musim 2018. Jersey ini berbahan 100% polyester dan slim fit. Berteknologi X-Dry, jersey ini dapat membuang keringat dengan cepat sehingga tidak mengganggu gerak pemain di lapangan. By the way, setelah 3 musim bekerja sama, kontrak Arema & Specs berakhir pada akhir tahun 2018 lalu.

Pembelian jersey di @aremafcofficialstore akan mendapatkan sertifikat keaslian jersey dengan serial number unik. Untuk pembelian pada saat masih sistem pre order, serial number yang terdapat di sertifikat ini akan tercantum dalam kerah bagian dalam jersey di bawah size label.

Paket boxset ini tidak hanya berisi jersey & sertifikat, tapi juga ada gelang Arema & (jika persediaan masih ada 😢) ada majalah lawas dari Aremagazine. Untuk 500 pembeli pertama yang mengikuti pre order, ada membership card dari Arema FC untuk promo di Official Store dan akses di berbagai kegiatan Arema.

Model kerah yang dipilih adalah bulat dan berwarna biru untuk jersey away ini. Ada makna di baliknya, yaitu jersey ini membawa misi bersatu di bawah semangat satu warna biru. Untuk pembelian pre order, di bawah size label akan ada serial number unik yang sesuai dengan sertifikat keasliannya.

Logo Arema FC di jersey dicetak dengan rubber screen printing. Logo ini sendiri baru dilaunching pada Februari 2017. Membawa slogan baru, "Reborn for the Future", hal ini juga untuk mengapresiasi generasi emas Arema saat menjuarai Liga Galatama tahun 1993 yang tampak dalam desain gambar singa pada logo. Selain itu, ada gambar api berkobar dalam logo, yang mana selain merepresentasikan semangat, juga menggambarkan 11 pemain yang melingkari sosok singa. Angka 11 juga merupakan tanggal kelahiran klub dan 26 goresan putih di gambar singa menunjukkan bulan berdirinya Arema: Agustus. Btw 26 itu maksudnya 2+6=8... Est. 1987 tentu untuk menunjukkan tahun kelahiran Arema FC. Overall tentang logo, sepertinya dengan rubber printing ini logo akan cukup awet di jersey.

Ada beberapa sponsor yang melekat di jersey. Untuk material cutting polyflex diterapkan di sponsor bagian bahu dan Achilles serta Gojek di bagian depan.

Untuk sponsor Indomie dan Torabika, printing polyflex dipilih mengingat banyaknya variasi warna di logo tersebut.

Terakhir, jersey ini tidak sepenuhnya putih. Ada motif anyaman di seluruh bagian depan jersey. Tali anyaman biru dan merah ini menunjukkan tali persaudaraan, yang mana saling mengeratkan, saling mendukung, dan saling menjaga. Di pinggiran jersey, terdapat obras lima benang yang artinya adalah keterikatan lima komponen besar di Malang Raya yang diharapkan turut memberi manfaat bagi Arema dan Aremania yakni pemerintah daerah se-Malang Raya, TNI, kepolisian, para pengusaha dan para tokoh serta pemuka agama. Selain itu, "lima" di sini juga bisa digambarkan bahwa Arema, Aremania, dan Arek-arek Malang mencintai dan menghormati Pancasila.

Jersey away Arema 2018 ini menjadi satu dari 100 jersey terbaik musim 2018/2019 versi Goal Indonesia. Harga 400ribu sebenarnya cukup mahal dibanding jersey produksi Specs yang lain, baik untuk Persija maupun Persipura yang sama-sama 350ribu. Tapi ingat, jersey ini dikemas dalam boxset dan disertai dengan sertifikat & merchandise. Ditambah dengan statusnya sebagai salah satu jersey terbaik versi Goal Indonesia, jersey ini layak untuk dimiliki.
Share:

Laskar Majapahit - Mojokerto Putra 2018 Home Jersey

Beranjak ke Liga 2, ada jersey dari tim yang cukup "fenomenal" di musim 2018. Selain berita di kompetisinya, jersey ketiga Mojokerto Putra yang bermotif tuxedo juga menyita perhatian. Namun bukan jersey ketiganya yang akan dibahas di sini, melainkan cerita dari jersey homenya dengan warna khas Mojokerto Putra: merah. Mari kita simak.
Aksi Ricky Kambuaya saat berusaha melewati pemain Kalteng Putra dalam babak 8 besar Liga 2 2018 di Stadion Gajah Mada, Mojokerto (3/11/2018). Photo by: @psmpmojokerto

Skuad PSMP pada pertandingan Liga 2 2018 melawan Persiwa Wamena (10/5/2018). PSMP atau Persatuan Sepakbola Mojokerto Putra didirikan pada tahun 2001 dan bermarkas di Stadion Gajah Mada, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Dalam sejarahnya, tim ini pernah menjuarai Divisi 1 Liga Indonesia musim 2008/2009. Kiprah tim berjuluk Laskar Majapahit ini terhenti di babak 8 besar Liga 2 untuk musim 2018 setelah kalah dari Aceh United 2-3 dalam pertandingan terakhirnya. Photo by: @psmpmojokerto

Tampak dari belakang jersey home PSMP saat bertanding dengan Persiwa pada lanjutan Liga 2 (10/9/2018) di Cirebon. Name & number set berwarna emas, cukup mencolok dan cocok dengan background dark red dari jerseynya sendiri. Photo by: @psmpmojokerto

Box set jersey PSMP dibeli di @psmp_store dan merupakan kolaborasi dengan apparel Printsport Indonesia. Di awal rilisnya, harga box set dipatok 400rb dan ada diskon menjelang akhir tahun ini 🤗. Packaging box set ini cukup kokoh dan elegan, dengan warna dasar box hitam dan logo PSMP emas.

Jersey @psmpmojokerto selalu menarik untuk diikuti di beberapa tahun terakhir ini. Ingat jersey musim lalu yang sempat heboh karena menggandeng sponsor "Tugas Negara, Bos!"? Di musim 2018, jersey ketiganya lebih heboh lagi: berdesain tuksedo, mirip klub Cultural Leonesa dari Spanyol 😂. Tapi yang direview sekarang yang home aja yaa.. Tahun ini, masih dengan kombinasi merah hitam, jersey disublime print dengan full ilustrasi corak candi di Mojokerto. Tidak adanya logo sponsor yang terpasang, membuat watermark ini semakin jelas. Warna yang dipilih juga cool: dark red. Ditambah aksen hitam di kerah dan lengan, makin oke lah jersey ini. Ada dua bahan yang digunakan jersey PSMP: microfiver reebok untuk bagian depan dan ada kombinasi bahan jalan di bagian belakang.

Paket jerseynya sendiri berisi cukup banyak merchandise: jersey dengan spesifikasi player issue, gelang PSMP, syal printing, dan masi ditambah dengan t-shirt exclusive. T-shirt berbahan cottom combed dan menggunakan screen printing untuk watermark corak candi di bagian depannya.

Di musim 2018, PSMP didukung oleh apparel @printsport_id . Logo apparel dicetak dengan teknik sublimasi di jersey dan menggunakan warna emas.

Size label ada di bagian kerah dalam dan dicetak dengan sublimasi printing juga. Ada tagline: Bermainlah Dengan Rasa Bangga di bawahnya. Tagline ini dipilih agar semua pemain bermain dengan penuh kebanggaan dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Mojokerto.

Logo klub merupakan salah satu part yang tidak disublime untuk versi player issue ini karena berupa print polyflex. Untuk logo klub sendiri menggambarkan sejarah dari Mojokerto yang mana banyak terdapat candi dari Kerajaan Majapahit di sana. Di logo kabupatennya, candi terkait merupakan Pura Wringin Lawang dan berwarna putih merah. Hal ini menggambarkan kemakmuran. PSMP sendiri mempunyai misi untuk menguasai sepakbola Indonesia, menjadi klub besar seperti halnya kerajaan Majapahit yang pernah jaya di masanya, oleh karena keterkaitan sejarah inilah PSMP memiliki julukan Laskar Majapahit.

Tampak lubang-lubang "ventilasi" berupa panel berongga pada jersey. Dengan kombinasi bahan jala untuk bagian belakangnya, penyerapan keringat semakin baik dan para pemain tetap nyaman mengenakan jersey saat bertanding.

Di bagian belakang, sublimasi corak candi berhenti sampai di bawah kerah atau bagian nama pemain. Nomor punggung pemain ditempatkan dengan background merah polos.

Blacktab dari apparel Print Sport Indonesia untuk menunjukkan bahwa jersey ini merupakan produk authentic.

Box set ini terhitung sangat wah untuk tim yang berlaga di Liga 2. Harganya juga lumayan terjangkau, apalagi setelah diskon di akhir-akhir musim Liga 2 2018. Kesimpulannya box set jersey ini worth to buy untuk dimiliki.
Share:

Laskar Kujang - Bogor FC 2018 Home Jersey

Tim ini naik daun di Liga 3 2018. Baru satu musim bermain di Liga 3, Bogor FC berhasil meraih tiket promosi ke Liga 2 2019. Mari kita simak cerita dari jersey home Bogor FC musim 2018 ini.
Bogor FC dalam pertandingan derby menghadapi Persikabo Bogor pada lanjutan Liga 3 di Stadion Badak Putih, Cianjur (26 Agustus 2018). Skor sama kuat 1-1 saat pertandingan dihentikan di menit 72. Photo by: @bogor.fc

Skuad Bogor FC ketika bermain imbang 2-2 dengan Lampung Sakti dalam salah satu pertandingan Liga 3 Nasional. Bogor FC, sebagaimana namanya, berbasis di Bogor dan berkandang di Stadion Pakansari. Didirikan pada 16 Desember 2017, tim ini dilatih oleh Jan Saragih dalam Liga 3 2018. Tim berjuluk Laskar Kujang atau Deer Antlers ini dimiliki oleh PT. Sumber Adibrata Jaya dan mewakili Bogor Raya (Kota dan Kabupaten Bogor). Photo by: @bogor.fc

Tampak bagian belakang jersey home Bogor FC yang dikenakan dalam pertandingan menghadapi Persikabo Bogor (26/8/2018). Dengan warna dasar jersey kuning, warna hijau dipilih untuk name and number set pemain. Logo Bogor FC tampak ada di ujung bawah nomor punggung. Photo by: @bogor.fc

Jersey authentic Bogor FC ini dibeli di official store klub @tokoku.jang dengan harga 360ribu. Jersey klub ini termasuk sangat dinanti dan baru dijual resmi awal bulan November 2018. Dikemas dalam plastic bag, di dalamnya juga terdapat pin dan sticker sebagai official merchandise klub.

Jersey @bogor.fc disiapkan sendiri oleh internal klub, tanpa menggunakan vendor apparel. Warna kuning menjadi warna jersey home, dengan putih & hitam sebagai jersey away & third. Ada lebih dari dua sponsor yang menghiasi jersey ini, dan tentunya hal ini bagus untuk pendanaan klub dimana kontraknya tidak hanya semusim saja, melainkan sampai 5 tahun. Hal ini membuktikan bahwa Bogor FC memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Kombinasi warna dan bahan yang dipilih untuk jersey membuat jersey authentic Bogor FC ini makin ciamik dan nyaman saat dikenakan. Jersey ini sendiri didesain oleh Dimas Kelvin.

Logo Bogor FC berupa print polyflex, cukup kuat menempel di jersey. Ada makna di balik logo klub ini: rusa dipilih karena satwa ini identik dengan kota Bogor. Selain itu, terdapat delapan garis di dalam logo yang artinya adalah Bogor dikenal sebagai Kota Hujan. Frame logo berupa butiran air karena diharapkan Bogor FC bisa menjadi pelepas dahaga akan prestasi sepakbola di kota Bogor. Bogor FC juga berupaya menjadi contoh klub yang modern dan profesional di Bogor. Warna-warna yang dipilih pun terinspirasi dari warna kebanggaan Bumi Pakuan-Padjajaran yang menandakan bahwa Bogor FC berdiri bukan hanya untuk kebanggaan kota Bogor.

Rusa sebagai satwa identitas Bogor kembali ditampilkan dalam emboss hijau di pundak, bersama dengan motif kujang, senjata khas Jawa Barat.

Size label jersey di bagian kerah dalam, sekaligus menunjukkan bahwa jersey ini merupakan official product dari klub dan benar-benar dibuat dengan rasa bangga di Jawa Barat, Indonesia.

Motif garis-garis kecil di jersey merupakan penggambaran rintik-rintik hujan, sesuai dengan sebutan Bogor sebagai Kota Hujan.

Sponsor di jersey ini tidak semua berupa cutting polyflex. Di bagian lengan, sponsor "Rancamaya" dicetak dengan teknik print polyflex.

Julukan klub, Laskar Kujang, tertulis di bagian belakang jersey, di atas name & number set pemain. Cukup jelas dilihat karena pemilihan warna yang kontras namun sesuai dengan tema jersey, kuning-hijau.

Di dalam jersey terdapat washing tag mengenai petunjuk pencucian jersey. Tidak lupa juga dituliskan ajakan untuk selalu mendukung Bogor FC.

Overall, jersey ini layak untuk dipakai & dikoleksi, dan tidak kalah kualitasnya dengan jersey-jersey tim di Liga 1 dan Liga 2. Harga 360ribu terasa pantas untuk jersey yang ciamik ini.
Share:

Laskar Ki Gede Sebayu - Persekat Tegal 2018 Home Jersey

Masih di Liga 3, sekarang kita beralih ke Tegal untuk membedah cerita dari jersey home Persekat Tegal di musim 2018. Mari kita simak.
Kapten Persekat Kab. Tegal, Eka Prasetya, dalam pertandingan Liga 3 2018 Zona Jawa Tengah melawan Persiku Kudus. Photo by: @persekat.tegal

Persekat Kab. Tegal didirikan pada tahun 1962 dan bermarkas di Stadion Tri Sanja, Slawi, Tegal. Klub yang saat ini bermain di Liga 3 Zona Jawa Tengah ini sangat lekat dengan suporter fanatiknya, Skaterz. Dengan berbagai misi yang diusung, Skaterz berusaha membangkitkan gairah dan dukungan masyarakat Tegal terhadap Persekat dan membuat klub berjulukan Laskar Ki Gede Sebayu ini eksis di liga nasional. Photo by: @persekat.tegal

Tampak bagian belakang jersey yang dikenakan Fait Onge, pemain Persekat Tegal, dalam pertandingan melawan Persiku Kudus dalam lanjutan Liga 3 2018 Zona Jawa Tengah. Tampak nomor punggung pemain didesain dengan peletakan logo klub di dalam. Photo by: @persekat.tegal

Jersey Persekat dibeli seharga 123rb (lagi diskon, awal dijual sekitar 155rb 😁) di @homestore_12 yang menjadi official store dari klub. Pembelian jersey disertai stiker dari suporter lokal dengan tema "7 Tahun Berjuang Bersama"

Jersey home @persekat.tegal untuk musim 2018 memilih tema warna merah hitam dan emas. Tidak ada perbedaan spesifikasi antara jersey yang dikenakan pemain atau yang dijual umum. Seluruh logo dan sponsor dicetak secara sublimasi, termasuk watermark dan motif pada jersey. Jika diamati detailnya, versi yang direview kali ini agak berbeda dengan jersey keluaran pada saat awal-awal rilis. Dari sponsor depan pun sudah tampak ukurannya lebih besar daripada rilisan awal. Mungkin karena ini "cetakan" kedua, jadi si apparel menggunakan cara berbeda dari produksi batch pertama.
Btw, sponsor DeAr di bagian depan merupakan inisial dari Dewi Aryani, dewan pembina Persekat Kab. Tegal. 😁

Logo Persekat Kab. Tegal pada jersey didesain oleh kelompok suporternya, Skaterz, pada tahun 2015 menggantikan logo Pemkab Tegal yang dulu digunakan. Logo klub dicetak dengan sublimasi pada kain jersey.

Musim ini, Persekat Tegal didukung oleh apparel asal Kendal, @talenta_sport untuk pembuatan jerseynya. Logo apparel di versi yang direview ini memiliki warna putih dan hijau, berbeda dengan logo pada rilisan pertama jersey yang berwarna putih dengan border hitam.

Identitas Tegal, poci, menjadi watermark pada jersey home Persekat. Poci merupakan salah satu elemen dalam hidup sehari-hari masyarakat Tegal: meminum teh yang diseduh dalam poci, lalu dituang ke cangkir yang berisi gula batu. Di depan Masjid Agung  Slawi terdapat Tugu Poci yang menjadi ciri khas kota tersebut.

Logo Liga 3, yang biasanya berupa patch pada jersey, juga dicetak dengan sublimasi. Perbedaan dengan jersey rilisan pertama, sizing atas logo Liga 3 ini tampak lebih besar.

Corak atau motif V pada jersey ini tidak hanya ditampilkan di bagian depan, melainkan juga di belakang jersey. Dicetak dengan sublimasi pada kain, motif juga ditimpa tambahan sponsor "Harbas" di bagian bawah name & number set pemain.

Selain jersey Persig, jersey Persekat ini juga dapat digunakan dalam acara-acara semi formal karena juga memiliki kerah di bagian lehernya. Sekali lagi ada perbedaan dengan jersey rilisan pertama, yaitu size tag dan pilihan warna kancing. Di rilisan pertama, size tag tidak hanya berupa tulisan ukuran (misal XL), dan hitam menjadi pilihan untuk warna kancing. Apapun perbedaannya, dua jersey ini tetap authentic dari klub.

Warna merah merupakan warna kebanggaan Persekat dan untuk jersey home ini dikombinasikan dengan warna hitam dan garis emas yang berupa sublimasi pada kain.

Overall, jersey versi suporter ini sangat mengusung unsur lokal, terlihat dari adanya gambar poci yang menjadi identitas Tegal. Dengan harga yang cukup murah, jersey ini cukup worth it untuk dimiliki.
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Jersey Archive

Labels