Masih di Liga 1, kejutan terjadi di musim 2018 ketika Umbro mengumumkan bekerja sama dengan 3 klub level teratas Indonesia: Bhayangkara FC, Barito Putera, dan PSM Makassar. Apparel asal Inggris ini juga mengikat kontrak jangka panjang (2-3 tahun) dengan masing-masing klub, walaupun di awal 2019 Barito dan Bhayangkara somehow memutuskan kontrak dengannya. Terlepas dari itu, jersey buatan Umbro ini termasuk detail dan bukan sekedar teamwear. Ada motif khusus yang didesain spesifik untuk klub-klub ini, termasuk Barito Putera. Seperti apa jerseynya, mari kita simak ceritanya berikut.
Gavin Kwan Adsit, gelandang Barito Putera, melakukan tendangan dalam pertandingan Liga 1 2018 menghadapi Persipura Jayapura (31/03/2018). Skor berakhir sama kuat 2-2. Di pertandingan kandang, Barito Putera menggunakan jersey kuning-biru. Photo by: Tribun News Banjarmasin.
Persatuan Sepak Bola (PS) Barito Putera didirikan pada 21 April 1988 oleh H. Abdussamad Sulaiman HB dan mengawali kiprahnya dalam kompetisi Galatama. Di Liga Indonesia edisi pertama, Barito Putera sukses melangkah hingga babak semifinal sebelum kalah dari Persib dengan skor 0-1. Barito Putera promosi ke Liga Super Indonesia pada tahun 2012 setelah mengalahkan Persita Tangerang dalam final Divisi Utama musim 2011/2012 dengan skor 2-1 di Stadion Manahan, Solo. Di musim 2018, Barito Putera finish di peringkat 9 kompetisi Liga 1 setelah mendapatkan 47 poin dari 34 pertandingan. Photo by: @fourfourtwoid
Para pemain Barito Putera merayakan gol yang dicetak Douglas Packer dalam pertandingan Liga 1 2018 menghadapi Bhayangkara FC pada Sabtu, 28 April 2018. Tampak model name & number set para pemain berwarna biru, konsisten dengan tema jersey home Barito Putera (kuning-biru). Photo by: @psbaritoputeraofficial
Barito Putera bekerja sama dengan apparel @umbroina untuk pemenuhan kebutuhan tim di musim 2018. Ini merupakan kali pertama Umbro menjadi apparel di Liga 1 2018. Menurut keterangan CEO Umbro Indonesia saat rilis pers, Umbro bertekad untuk menyerap intisari kultur, sejarah, serta ambisi Barito Putera dan menginterpretasikannya ke dalam jersey. Desain jersey pun diserahkan langsung approvalnya ke Umbro pusat di Manchester, Inggris. Di Liga 1 2018 sendiri, selain Barito Putera, ada PSM Makassar dan Bhayangkara FC yang juga bekerja sama dengan Umbro. Jersey dapat diperoleh di @baritoputera.store yang merupakan toko resmi untuk merchandise tim. Ada dua jenis jersey yang dijual, yaitu level 1 atau jersey pro seharga 600ribu dan level 3 seharga 200ribu.
Warna kuning-biru yang mana identik dengan sponsor utama (Hasnur Grup) masih menjadi warna utama jersey kandang @psbaritoputeraofficial . Motif sasirangan, kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan, tampak di pundak, badan, serta sisi kiri dan kanan jersey. Berbahan 100% polyester, jersey ini diproduksi di Indonesia.
Untuk jersey pro, logo Barito Putera terpasang dengan material woven, berbeda dengan jersey level 3 yang hanya berupa printable flex. Logo Barito Putera ini sendiri sangat khas dengan klub-klub era Galatama. Pola dalam logo membentuk huruf B (Barito) dan P (Putera) dengan angka 88 sebagai tahun kelahiran klub dan terdapat bola yang menyimbolkan olahraga sepak bola. Warna logo kuning dengan border line biru.
Identitas Umbro selaku apparel juga ditunjukkan dalam garis bermotif logo di pundak kiri dan kanan jersey. Berwarna emas, nyaris sama seperti warna kain yang menjadi latarnya. Motif di pundak ini mengingatkan kita dengan jersey-jersey Umbro di masa lalu: Manchester United 1998/1999, Everton 1998/1999, Irlandia 1996-1998, dll.
Kerah berwarna biru pada jersey home ini memiliki list kuning di sisi luarnya untuk jersey pro. Di bagian dalamnya, di atas size label terdapat slogan: Pride of Banua, yang artinya Barito Putera ingin menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Banua adalah sebutan untuk desa besar yang terdiri dari banyak anak kampung. Sebutan ini populer dipakai pada masa Kesultanan Banjar pada periode kolonial Hindia Belanda. Di bagian kerah ini juga terdapat motif perahu khas Banjar.
Motif sasirangan tampak di seluruh bagian depan jersey dan tentu saja, logo Hasnur Group sebagai sponsor utama tim ada di sana. Seluruh material sponsor di jersey terbuat dari print polyflex yang cukup tebal.
Yang istimewa dari jersey Barito Putera musim 2018 adalah adanya sketsa sang pendiri klub, alm. H. Abdussamad Sulaiman HB, dan istrinya, almarhumah Hj. Nurhayati. Hal ini untuk menghormati dan mengenang semangat beliau saat mendirikan Barito Putera, mengingat pendirian klub dilakukan saat beliau sedang sakit dan akan menghadapi operasi besar di RS. Nusa Indah, Jakarta. Inti dari momen itulah yang menunjukkan bahwa H.A. Sulaiman sangat mencintai dan ingin berbakti pada daerah dengan membangun dan mendirikan klub sepak bola agar menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Barito Putera menginjak usia 30 tahun di tahun 2018 ini dan manajer tim sekaligus anak dari H.A. Sulaiman, @hasnur_baritoputera , bertekad untuk menjaga Barito Putera terus berkiprah selamanya.
Pola jahitan atau cutting jersey Barito Putera bikinan Umbro ini cukup rumit dan detail. Hal ini nampak di bagian bahu, lengan, dan sisi jersey atau ketiak ke bawah, yang mana seolah ada 3 bahan kain berbeda dan dijahit menjadi satu.
Tab official product Umbro terletak di kanan bawah jersey, hal ini untuk menunjukkan bahwa jersey ini merupakan produk resmi dari apparel Umbro.
Harga jersey keluaran Umbro, utamanya spek player issue, terbilang cukup tinggi: sekitar 600ribuan. Namun hal ini dibayar dengan detail yang cukup wah dan material yang setara dengan tim-tim kelas dunia. Jika harga jersey versi player issue masih sulit dijangkau, untungnya Barito Putera Store mengeluarkan spesifikasi untuk suporternya (level 3) yang seharga 200ribu. Jadi tidak alasan untuk tidak membeli jersey ori klub ligina. 😃😆
Gavin Kwan Adsit, gelandang Barito Putera, melakukan tendangan dalam pertandingan Liga 1 2018 menghadapi Persipura Jayapura (31/03/2018). Skor berakhir sama kuat 2-2. Di pertandingan kandang, Barito Putera menggunakan jersey kuning-biru. Photo by: Tribun News Banjarmasin.
Persatuan Sepak Bola (PS) Barito Putera didirikan pada 21 April 1988 oleh H. Abdussamad Sulaiman HB dan mengawali kiprahnya dalam kompetisi Galatama. Di Liga Indonesia edisi pertama, Barito Putera sukses melangkah hingga babak semifinal sebelum kalah dari Persib dengan skor 0-1. Barito Putera promosi ke Liga Super Indonesia pada tahun 2012 setelah mengalahkan Persita Tangerang dalam final Divisi Utama musim 2011/2012 dengan skor 2-1 di Stadion Manahan, Solo. Di musim 2018, Barito Putera finish di peringkat 9 kompetisi Liga 1 setelah mendapatkan 47 poin dari 34 pertandingan. Photo by: @fourfourtwoid
Para pemain Barito Putera merayakan gol yang dicetak Douglas Packer dalam pertandingan Liga 1 2018 menghadapi Bhayangkara FC pada Sabtu, 28 April 2018. Tampak model name & number set para pemain berwarna biru, konsisten dengan tema jersey home Barito Putera (kuning-biru). Photo by: @psbaritoputeraofficial
Barito Putera bekerja sama dengan apparel @umbroina untuk pemenuhan kebutuhan tim di musim 2018. Ini merupakan kali pertama Umbro menjadi apparel di Liga 1 2018. Menurut keterangan CEO Umbro Indonesia saat rilis pers, Umbro bertekad untuk menyerap intisari kultur, sejarah, serta ambisi Barito Putera dan menginterpretasikannya ke dalam jersey. Desain jersey pun diserahkan langsung approvalnya ke Umbro pusat di Manchester, Inggris. Di Liga 1 2018 sendiri, selain Barito Putera, ada PSM Makassar dan Bhayangkara FC yang juga bekerja sama dengan Umbro. Jersey dapat diperoleh di @baritoputera.store yang merupakan toko resmi untuk merchandise tim. Ada dua jenis jersey yang dijual, yaitu level 1 atau jersey pro seharga 600ribu dan level 3 seharga 200ribu.
Warna kuning-biru yang mana identik dengan sponsor utama (Hasnur Grup) masih menjadi warna utama jersey kandang @psbaritoputeraofficial . Motif sasirangan, kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan, tampak di pundak, badan, serta sisi kiri dan kanan jersey. Berbahan 100% polyester, jersey ini diproduksi di Indonesia.
Untuk jersey pro, logo Barito Putera terpasang dengan material woven, berbeda dengan jersey level 3 yang hanya berupa printable flex. Logo Barito Putera ini sendiri sangat khas dengan klub-klub era Galatama. Pola dalam logo membentuk huruf B (Barito) dan P (Putera) dengan angka 88 sebagai tahun kelahiran klub dan terdapat bola yang menyimbolkan olahraga sepak bola. Warna logo kuning dengan border line biru.
Identitas Umbro selaku apparel juga ditunjukkan dalam garis bermotif logo di pundak kiri dan kanan jersey. Berwarna emas, nyaris sama seperti warna kain yang menjadi latarnya. Motif di pundak ini mengingatkan kita dengan jersey-jersey Umbro di masa lalu: Manchester United 1998/1999, Everton 1998/1999, Irlandia 1996-1998, dll.
Kerah berwarna biru pada jersey home ini memiliki list kuning di sisi luarnya untuk jersey pro. Di bagian dalamnya, di atas size label terdapat slogan: Pride of Banua, yang artinya Barito Putera ingin menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Banua adalah sebutan untuk desa besar yang terdiri dari banyak anak kampung. Sebutan ini populer dipakai pada masa Kesultanan Banjar pada periode kolonial Hindia Belanda. Di bagian kerah ini juga terdapat motif perahu khas Banjar.
Motif sasirangan tampak di seluruh bagian depan jersey dan tentu saja, logo Hasnur Group sebagai sponsor utama tim ada di sana. Seluruh material sponsor di jersey terbuat dari print polyflex yang cukup tebal.
Yang istimewa dari jersey Barito Putera musim 2018 adalah adanya sketsa sang pendiri klub, alm. H. Abdussamad Sulaiman HB, dan istrinya, almarhumah Hj. Nurhayati. Hal ini untuk menghormati dan mengenang semangat beliau saat mendirikan Barito Putera, mengingat pendirian klub dilakukan saat beliau sedang sakit dan akan menghadapi operasi besar di RS. Nusa Indah, Jakarta. Inti dari momen itulah yang menunjukkan bahwa H.A. Sulaiman sangat mencintai dan ingin berbakti pada daerah dengan membangun dan mendirikan klub sepak bola agar menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Barito Putera menginjak usia 30 tahun di tahun 2018 ini dan manajer tim sekaligus anak dari H.A. Sulaiman, @hasnur_baritoputera , bertekad untuk menjaga Barito Putera terus berkiprah selamanya.
Pola jahitan atau cutting jersey Barito Putera bikinan Umbro ini cukup rumit dan detail. Hal ini nampak di bagian bahu, lengan, dan sisi jersey atau ketiak ke bawah, yang mana seolah ada 3 bahan kain berbeda dan dijahit menjadi satu.
Tab official product Umbro terletak di kanan bawah jersey, hal ini untuk menunjukkan bahwa jersey ini merupakan produk resmi dari apparel Umbro.
Harga jersey keluaran Umbro, utamanya spek player issue, terbilang cukup tinggi: sekitar 600ribuan. Namun hal ini dibayar dengan detail yang cukup wah dan material yang setara dengan tim-tim kelas dunia. Jika harga jersey versi player issue masih sulit dijangkau, untungnya Barito Putera Store mengeluarkan spesifikasi untuk suporternya (level 3) yang seharga 200ribu. Jadi tidak alasan untuk tidak membeli jersey ori klub ligina. 😃😆