Riverside Forest merupakan klub asal Bandung Jawa Barat, yang dikelola sendiri oleh para suporternya. Klub sepak bola berideologi punk football ini berdiri sejak tahun 2021 dan memiliki wadah untuk suporternya bernama Birds Death Brigade. Nama ini terinspirasi dari nama band asal Rusia, Death Brigade. Mengawali kiprahnya di Bandung Champion League, sejak musim 2023/2024 lalu Riverside Forest telah resmi menjadi anggota PSSI Jawa Barat dan berkompetisi di Liga 3 Jawa Barat Seri 2. Bekerja sama dengan Altertown Studio, Riverside Forest telah merilis set jersey yang akan mereka kenakan untuk musim 2024/2025 ini.
Riverside Forest beralih dari Prung Terraceswear, apparel asal Bandung, ke Altertown Studio sejak Agustus 2024 lalu. Brand yang juga dikenal dengan rilisan jersey-jersey blockcorenya ini sempat bekerja sama juga dengan klub punk football lainnya, Rainfall FC. Kolaborasinya dengan band Morfem pun semakin melejitkan keduanya, baik Altertown maupun Rainfall. Musim 2024/2025 ini, Altertown Studio telah menyiapkan berbagai range produk untuk Riverside Forest. 29 Oktober kemarin menjadi kick off penjualan resmi jersey teranyar klub, dengan berbagai pilihan tersedia, dari jersey home, away, goalkeeper home, goal keeper away, hingga tshirt. Harganya berkisar 210ribu sampai 460ribu rupiah.
Berbeda dari musim sebelumnya, Riverside Forest menggunakan warna hitam & abu-abu untuk jersey homenya (biru menjadi pilihan utama musim lalu, sementara hitam di away). Motif sayap di jersey ini inline dengan simbol burung, yang telah menjadi ikon di logo klub. Untuk jersey away, Riverside Forest menggunakan warna putih & biru terang, menyimbolkan langit yang sedang dilintasi oleh burung-burung terbang. Sementara itu, warna ungu dan biru masing-masing menjadi warna untuk jersey kiper home & away.
Berdiri sejak 11 Desember 2021, Riverside Forest memiliki dua program yang dilakukan untuk menyemarakkan sepak bola di Bandung. Dikutip dari interview mereka bersama Bandung Bergerak, Riverside Forest mengukuhkan diri sebagai klub berbasis suporter yang sebagian besar pendanaannya berasal dari suporter sendiri, termasuk melalui penjualan merchandise dan sumbangan di setiap pertandingan. Kedua, klub berkeinginan untuk dapat bersuara melalui sepak bola. Hal ini bertujuan untuk melawan rivalitas yang dinilainya saat ini kebablasan. Menurut mereka, walaupun rivalitas merupakan bumbu dari sepak bola, tapi hal itu hanya terjadi selama 90 menit di dalam pertandingan. Riverside Forest juga cukup sering menyampaikan suara-suara kritis terhadap dinamika kehidupan politik & olahraga di domestik & internasional, mulai tragedi Kanjuruhan hingga agresi Israel ke Palestina.
Birds. Kata yang erat dengan Riverside Forest ini disimbolkan dengan jelas dalam logo klub. Frasa "Merpati Tak Pernah Ingkar Janji" menjadi sangat bermakna bagi Riverside. Tamansari menjadi tempat awal klub dibahas serta didirikan dan tentu taman ini juga menjadi salah satu daerah yang melahirkan sub kultur baru bagi anak muda. Taman yang dikelilingi beberapa universitas dan rimba hutan kota Babakan Siliwangi ini juga dekat dengan Sungai Cikapundung. Dari sinilah maka nama klub "Riverside Forest" muncul, sesuai penjelasan awal mereka melalui media sosialnya.
Selain kerah round neck yang ikonik, beberapa kolaborasi antara Altertown dan Riverside ini juga ditandai dengan patch hijau di kiri bawah jersey ini. Patch dalam foto di atas bertuliskan "crafted by grassroots programme". Riverside Forest berfokus pada sepak bola akar rumput yang ditunjukkan oleh aktivitas-aktivitas mereka selama ini. Pada hari buruh tahun 2023 lalu, untuk pertama kalinya dilangsungkan turnamen sepak bola kolektif dari 6 klub: Riverside Forest, Rainfall FC, Port City Wanderers, Southside Market SC, Urban Side FC, dan Amigos Indonesia. Riverside Forest juga menjadi salah satu klub di dunia yang masuk dalam Weekend Offender Grassroots Programme. Setelah menang voting dan terpilih, Weekend Offender menjadi sponsor untuk jersey custom dari Riverside Forest. Kolaborasi jersey mereka benar-benar hype & sold out dalam hitungan menit di Indonesia.
Patch bertuliskan "Football for Friendship, Blurring the Gap" di lengan kiri jersey ini memberikan pesan untuk kita supaya dapat mengedepankan menciptakan pertemanan dibanding permusuhan dalam sepak bola. "Blurring the Gap", sesuai dengan filosofi yang diusung Riverside Forest, menandakan bahwa klub tidak memiliki jarak antara manajemen, pemain, pelatih, staf, tim medis, hingga suporter. Prinsip kesetaraan inilah yang menjadi akar dari Riverside Forest.
Riverside Forest telah merilis jersey-jersey berkualitas sejak awal mereka berdiri. Dari kolaborasi mereka bersama Prung, the Dare, Weekend Offender, hingga yang terkini bareng Altertown, seluruhnya memberikan kesan dan konsisten dengan tema yang diusung oleh klub. Seri the Birds kali ini layak diberikan skor 5 dari 5, menjadi salah satu yang terbaik meskipun hingga saat ini belum digunakan secara resmi dalam kompetisi liga.
Riverside Forest akan mengikuti Liga 4 Seri 2 Jawa Barat musim 2024/2025, tergabung di Grup A - Blok 1 bersama Bandung Barat United, Bandung Timur FC, Sultan Muda, dan Maung Anom. Menarik melihat kiprah mereka nantinya, apalagi klub akan berhadapan dengan salah satu klub satelit Persib Bandung, Maung Anom, di grup ini. Semoga the Birds bisa terbang & melaju jauh, lebih baik dibanding musim sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment