Jenis-jenis Packaging Jersey Klub Liga Indonesia

Beberapa tahun terakhir, tiap beli jersey rasanya paket yang diterima bentuknya mulai aneh-aneh (dalam arti positif 😄). Dari yang ukuran kecil dalam genggaman tangan, sampai ada yang harus diprotect dengan kayu untuk melindungi box yang ada di dalam pengiriman. Hal ini tentu sungguh berbeda dengan penjualan jersey 3-4 tahun lalu yang hanya menggunakan sarana polybag atau bahkan plastik biasa untuk media penyimpanan jersey dalam pengirimannya ke customer. Memang seperti apa sih bentuk-bentuk packaging jersey ligina masa kini? Mari kita simak ulasannya di bawah.


Apa yang kita bahas di sini adalah kemasan-kemasan di luar polybag yaa. Mungkin masih banyak yang belum masuk dalam list di bawah, tapi monggo temen-temen jika ada yang mau sumbang pendapat di kolom komentar. Nah, seperti pengantar di awal artikel ini, packaging untuk penjualan jersey Liga Indonesia oleh para apparel lokal saat ini memang benar-benar unik dan kreatif. Di awal-awal demam "paket khusus", kita hanya mengenal box set sebagai bentuk yang cukup umum ditemui. Tapi tahu kah kalian kalau masih banyak opsi paket lain yang apparel-apparel & klub ini pilih untuk "semakin" memanjakan para kolektor jersey?

1. Box Set

Di luar polybag, bentuk ini yang paling banyak ditemui di penjualan jersey saat ini. Sebelum Persebaya konsisten dengan rangkaian rilisan boxsetnya setiap tahun, kita pernah melihat juga Persib & Persija di era League serta Sriwijaya bersama Joma di musim 2014. Harus diakui, isinya tidak hanya sekedar jersey. Klub-klub ini melengkapinya dengan sertifikat keaslian dan beberapa merchandise lain seperti gantungan kunci, sticker, atau yang bisa dibilang cukup "wah" adalah kaos & syal seperti yang dilakukan PS Mojokerto Putra lalu pada musim 2018. Istimewanya, paket istimewa ini bukan hanya dominasi klub-klub Liga 1 atau 2 saja. Klub Liga 3 pun turut serta mengemas produknya sebagus mungkin dengan model seperti ini. Sebut saja: PPSM, baik ketika rilis jersey perayaan 1 abad maupun jersey reguler bersama Artland di 2019; lalu ada juga PSD Demak bersama apparel MJS, dan PS Kopa bersama Warrix. Box set ini sebenarnya cukup punya PR saat dilakukan pengiriman ke customer: gampang penyok. Bahkan Persita Store menggunakan packing kayu yang cukup kokoh untuk mengantisipasi resiko ini saat mengirimkan box set jerseynya ke pembeli.

2. Pouch Bag


Selain box, media lain yang juga bisa digunakan untuk mengemas jersey adalah pouch bag. Tentu saja, berbeda dengan box, value added yang diberikan oleh klub maupun apparel dengan model paket seperti ini adalah fungsi reusenya. Pouch bag ini bisa digunakan oleh para kolektor untuk menyimpan barang-barang lain saat berpergian, jalan-jalan, nongkrong yang semuanya terlihat secara kasual. Persikab Bandung bersama Slemn24 menjadi salah satu klub yang mencuri perhatian saat merilis jerseynya di musim 2019 lalu. Kemasan yang dipilih mereka memang kurang lazim saat itu, tapi justru inilah lebih lebihnya. Persebaya juga menggunakan pouch bag untuk mengemas jerseynya, namun di level replika & supporter versionnya saja. Untuk jersey anniversary ke-93 tahun 2020 ini pun mereka juga menggunakan media yang sama.

3. Plastic Tube


Tabung plastik seperti gambar di atas ini digunakan oleh SMBD untuk kemasan jersey Cinta & Dedikasi II dari PS Sleman di awal musim 2019. Dirilis secara terbatas dengan serial number, jersey ini sold out dan packagingnya menjadi salah satu hal unik pada waktu itu. Klub lain yang mengikuti jejak mereka adalah Persak Kebumen bersama Tama Sportwear yang pada tahun yang sama merilis jersey utamanya dengan kemasan tabung plastik. Kelemahan dari tabung ini sama dengan box set: gampang penyok. Jika apes, bisa juga sobek mengingat plastik yang digunakan cukup tipis.

4. Plastic OPP

Plastik OPP (oriented polystyrene) adalah jenis plastik yang sering disebut juga dengan plastik kaca, yang mana plastik ini memiliki sifat kaku, jernih, serta tidak berbau. Contoh klub yang menggunakan kemasan ini adalah Bali United. Berbeda dengan polybag, plastik OPP ini lebih kuat dan tidak gampang terlipat. Plastik OPP juga umum digunakan untuk kemasan baju, hanya saja untuk Liga Indonesia sepertinya masih sedikit klub yang memilih media ini. Bali United sendiri pernah mengemas jerseynya dalam kemasan kertas seperti gambar di atas (warna hitam) khusus untuk pembelian langsung di storenya.

5. Lain-lain

Poin ini dipersembahkan untuk klub-klub serta apparel yang mungkin sejauh ini hanya mereka yang mengemas jersey dengan cara ini di Indonesia. Contoh, Genesa menggunakan kemasan yang disebut dengan "Authentic Pack" yang bentuknya seperti kantung kain. Mereka menggunakan kemasan ini saat distribusi jersey Persikad 1999 pada tahun 2019 lalu. Berikutnya ada Noto yang menggunakan besek untuk jersey Persid edisi anniversary Kabupaten Jember. Besek sendiri merupakan tempat atau wadah yang terbuat dari anyaman bambu bertutup dan bentuknya segi empat, umumnya untuk tempat menaruh makanan. Ceritajersey dulu sering banget beli tape dengan kemasan besek ini waktu main ke daerah Situbondo dan sekitarnya nih. Kemasan spektakuler lainnya dari klub Liga Indonesia adalah bag alias tas, yang digunakan Persebaya dalam penjualan jersey musim 2020 ini. Mereka menambahkan sertifikat, syal, serta jersey history board dalam paket penjualannya. Sepertinya masih ada lagi sih jersey-jersey klub Ligina yang dikemas dengan unik, namun belum terangkum dalam artikel singkat ini. Kalian bisa bantu tambahkan via kolom komentar di bawah ya.

Nah, makin ke sini, apparel-apparel lokal kita makin kreatif dan unik nih. Ga cuma produk utamanya (jersey) yang difokusin, packaging pun bisa jadi nilai tambah lain buat para kolektor. Makin wajib dong berarti buat beli jersey original langsung via club store atau apparel terkait. Jadi selain polybag, apa kemasan jersey terfavorit kalian? Silahkan beri opini kalian yaaa 🥳
Share:

0 comments:

Post a Comment

@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels