Setelah menjadi juara, Sleman United bersama Protaba Bantul melaju ke babak regional Jawa mewakili DIY. Sayangnya langkah Sleman United di babak nasional terhenti di babak 16 besar setelah kalah 1-0 dari Persekat Tegal. Photo by: @slemanunited2012
Jersey ini dijual dengan mekanisme pre-order melalui klub pada 14 Juli 2019. Packagingnya sangat simpel, hanya dimasukkan ke plastik biasa.
Ghazi Sportindo menjadi apparel klub Sleman United di musim 2019 ini. Dalam profilnya, apparel asal Kabupaten Sleman ini sepertinya memang banyak fokus ke produk-produk custom berupa jersey printing, walaupun ada juga yang dikombinasikan dengan sablon, printable flex, atau bordir.
Logo Sleman United di jersey ini berupa sublimasi printing. Nah jika PSS Sleman memiliki julukan Super Elja, maka Sleman United ini justru menggunakan Elja atau Elang Jawa sebagai unsur dalam logo klubnya. Elang jawa sendiri merupakan salah satu satwa endemik di Pulau Jawa dan identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Namun karena populasinya yang semakin kecil, elang jawa saat ini masuk ke dalam status terancam kepunahan. Sejak 1992 pun elang jawa ini juga sudah menjadi maskot satwa langka di Indonesia.
Logo-logo sponsor di jersey ini seluruhnya merupakan sublimasi printing. Seluruh produk/usaha yang mensupport Sleman United merupakan produk/usaha lokal, dari rental mobil, souvenir, make up, hingga printing. Dengan langkah yang tepat, kolaborasi brand lokal dan klub sepak bola bisa menghasilkan iklim usaha yang bagus beserta dengan hasil imbal-baliknya.
Bahu kanan dan kiri jersey ini pun tidak luput dari slot untuk sponsor.
Jersey ini menggunakan kerah model O-neck dengan sedikit variasi jahitan di bagian tengahnya. Size label tercetak di bagian kerahnya sendiri bersama washing label dan logo apparel. Sementara necktapenya bertuliskan Ghazi Jersey Printing.
Bagian lengan memiliki desain yang lebih unik dibanding bagian jersey lainnya. Terdapat sublimasi bulu burung elang yang sudah identik dengan sepakbola Sleman. Sayangnya, di jersey home ini motifnya lebih sama, bentrok dengan warna ungu yang lebih kuat. Di jersey awaynya, motif bulu ini lebih terlihat jelas.
NNS pada jersey Sleman United juga dicetak dengan metode sublimasi printing. Nama pemain tidak dituliskan di sini, melainkan hanya nama klub serta nomor punggungnya. Di bawah NNS terdapat tulisan Askab PSSI Sleman. Askab PSSI Sleman sendiri cukup aktif menggelar kompetisi internalnya di Jogja. Bahkan mereka memiliki empat kasta: Liga Super, Liga Utama, Liga 1, dan Liga 2. Hal ini merupakan salah satu upaya Askab dalam melakukan pembinaan sepakbola di Bumi Sembada. Di Sleman sendiri terdiri dari hampir 1212 pedukuhan, 86 kelurahan, dan 86 klub anggota Askab.
Tentu sebagai salah satu klub anggota Askab, terdapat logo Askab PSSI Sleman di jersey Sleman United. Letaknya di bagian belakang jersey, tepatnya disublimasi di atas NNS.
Jersey drifit ini bermaterialkan polyester, material yang umum digunakan sebagai bahan jersey di Indonesia. Warna dasarnya di bagian dalam berwarna putih, berarti seluruh motif dan warna di permukaan luarnya merupakan sublimasi printing.
Baru ini mungkin jersey yang mencantumkan nomor telepon apparelnya di tab authenticnya. Meskipun tabnya berupa sublimasi juga, rasanya lucu juga tab jersey memiliki semacam informasi Contact Person. Unik.
Isi paket yang lain adalah celana klub (home). Sama seperti jerseynya, logo dan NNS yang ada di celana ini pun sublimasi printing.
Walaupun Sleman United gagal meneruskan langkahnya di kompetisi Liga 3 Nasional, masih terbuka kesempatan bagi klub asal Sleman ini untuk berjuang promosi ke kasta yang lebih tinggi dan menyusul saudara tuanya, PS Sleman di Liga 1. Bukan tidak mungkin di masa yang akan datang akan terjadi derby Sleman di kasta tertinggi Liga Indonesia. Sampai saat itu tiba, kita nikmati dulu memorabilia penuh kenangan (dan tentunya original) dari Sleman United ini... Jersey jawara Liga 3 2019 Zona DIY.
0 comments:
Post a Comment