Harimau Bali - Perseden Denpasar 2019 Home Jersey

Perseden Denpasar yang berdiri sejak tahun 1969 sempat merasakan kasta tertinggi di Liga Indonesia 2003 lalu, sebelum akhirnya terdegradasi kembali ke Divisi Satu pada tahun 2004. Sempat meraih gelar juara Liga Nusantara 2016, tahun 2019 ini Perseden Denpasar juga hampir melangkahkan kakinya ke Liga 2, andai berhasil lolos dari tahapan Liga 3 Nasional. Meski begitu, prestasi manis telah ditorehkan Perseden dengan menjadi kampiun Liga 3 2019 Zona Bali. Photo by: @perseden_denpasar
Perseden Denpasar memiliki jersey utama/kandang berwarna orange dan sesuai julukannya, jersey kandang & tandangnya musim ini bercorak harimau. Dalam rilis oleh apparelnya, WAFS, pada 5 September 2019 lalu, jersey ini bertajuk "New Hope, New Spirit". Ciri khas Harimau Bali tampak terlihat jelas dalam kombinasi warna orange dan hitam untuk jersey home Perseden. Tanpa adanya sponsor di bagian depan, jersey ini lebih clean dan manis dilihat.
Pada awal rilisnya, jersey ini bisa diperoleh di apparel terkait, WAFS, melalui kunjungan langsung atau melalui online.

WAFS, yang merupakan singkatan dari We Are Fashion Sport, sudah dua musim ini menjadi sponsor apparel untuk juara Liga 3 Bali (musim 2018 lalu: Putra Tresna). Dan untuk Perseden Denpasar ini, kerjasamanya lebih spesial karena WAFS mengcover hingga kebutuhan jersey seluruh klub peserta kompetisi internal Perseden. Tidak seperti jersey Putra Tresna yang full sublim, di jersey Perseden 2019 apparel banyak bermain dengan polyflex, salah satu contohnya ya di logo apparel di jersey.
Logo Perseden Denpasar berupa printing polyflex dan seperti logo-logo klub era perserikatan, tampak ada kemiripan dengan logo pemerintah setempat. Yang paling menonjol tentu siluet Candi Bentar di bagian belakang, yang mana untuk Kota Denpasar, hal ini menunjukkan bahwa kota ini merupakan pintu gerbang dari Provinsi Bali dan tentunya Denpasar memiliki kebudayaan yang sifatnya khas.


Corak-corak Harimau Bali tampak ada di seluruh bagian jersey, depan samping, maupun belakang. Sublimasinya hanya dibedakan warna terang & gelap untuk memberikan aksen di sisi kiri & kanan jersey. Julukan Perseden ini sendiri merujuk pada salah satu satwa langka Indonesia yang telah punah yang mana habitatnya di Pulau Bali. Harimau Bali merupakan salah satu dari tiga sub spesies harimau di Indonesia bersama dengan Harimau Jawa dan Harimau Sumatra. Harimau Bali telah dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937.

Di bagian ujung lengan, terdapat tambahan kain untuk rib berwarna hitam.

Kerahnya sendiri bermodel V-neck dengan informasi size berwarna gold. Tampak necktape jersey ini bertuliskan nama apparel, WAFS.

Di bagian bahu, pemilihan kain hitam ini nampak pas karena memberikan kesan gagah ke pemain. Jahitan dengan panel depan serta belakangnya juga rapi sehingga tidak mengurangi estetika jersey.

Perseden Denpasar tidak menuliskan nama pemainnya di bagian belakang jersey, melainkan hanya nama klub dan juga nomor punggungnya. Dengan cutting polyflex berwarna putih, number set ini jadi terlihat jelas di jersey yang warnanya dominan ke gelap ini.

Julukan lain Perseden Denpasar, Laskar Catur Muka, dicetak dengan cutting polyflex di bagian belakang kerah. Dijuluki demikian bisa jadi karena Denpasar memiliki keterkaitan dengan Catur Muka. Di kota tersebut, di depan kantor walikotanya, terdapat Patung Empat Muka yang lebih dikenal dengan Catur Muka. Catur Muka di sini merefleksikan kepemimpinan dalam wujud Catur Gophala. Catur Muka berwajah empat menghadap ke empat penjuru mata angin, yang mana keempatnya punya makna berbeda-beda. Dikutip dari balebengong, maknanya antara lain sebagai berikut: Sanghyang Brahma, menghadap ke arah Selatan (daksina) menjaga ketentraman (menghilangkan segala kejahatan, penyamun, menegakkan keamananan dan ketertiban). Sanghyang Mahadewa, menghadap ke Barat (pascima), dikenal juga sebagai Dewa Asung yang mengkaruniakan kasih sayang. Sanghyang Wisnu, menghadap ke arah Utara (uttara), mempunyai kekuatan untuk menyucikan jiwa manusia “sahanning ras lara roga musna” (segala cacat yang menggangu di dunia termusnahkan), rakyat menjadi bersukaria, negeri aman, manusia gemar menjaga kesucian dan keindahan, negeri sejahtera sentosa. Patung Empat Muka atau Catur Muka ini sendiri telah berdiri di Denpasar sejak awal 1970-an.

Nah kembali ke jersey, seragam resmi klub Perseden Denpasar ini berbahan dasar polyester dengan kain drifit mtiis. Jenis kain ini jamak digunakan sebagai pakaian olahraga karena halus, ringan, dan mudah menyerap keringat ketika dipakai.

Tab authentic dari apparel di sini berbahan printing polyflex dan dengan detail kecil ini, overall @ceritajersey salut dengan WAFS yang telah memberikan banyak improvement untuk produk jerseynya.

Satu lagi memori manis yang bisa disimpan oleh para pendukung klub Perseden Denpasar dan kolektor jersey, karena jersey ini menjadi saksi bisu perjuangan klub dalam meraih gelar Liga 3 2019 Zona Bali dan melaju ke tingkat nasional. Semoga ke depannya prestasi klub semakin baik dan tentu kita sebagai suporter harus tetap mendukung sekuat dan semampu kita. Untuk jersey, pastikan beli yang original ya. Keep collecting!
Share:

1 comment:

@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Jersey Archive

Labels