Minggu ini kita akan menyimak salah satu jersey home klub era perserikatan yang musim ini berkiprah di Liga 2. Setelah musim lalu menggunakan apparel Kelme, klub asal Aceh ini sempat menggunakan apparel Wayank di masa pra musimnya sebelum akhirnya berlabuh ke Trops Apparel untuk jersey di kompetisi utama. Yak, klub ini adalah Persiraja, klub asal Banda Aceh yang hingga pekan ke-11 Liga 2 2019 bersaing ketat dengan Sriwijaya FC di wilayah barat. Tanpa berlama-lama, yuk kita simak cerita jerseynya. Jersey yang kita bahas ini berspesifikasi authentic atau player issue ya.
Persiraja merupakan singkatan dari Persatuan Sepak bola
Indonesia Kutaraja, klub sepak bola asal kota Banda Aceh yang berdiri pada 28
Juli 1957. Dalam sejarahnya, Persiraja pernah menjuarai kompetisi perserikatan
di tahun 1980, tepatnya saat mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1
dalam final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Di tahun 2019
ini, Persiraja bermain di Liga 2 wilayah barat dan menempati posisi ke-2 klasemen
di bawah Sriwijaya FC hingga pekan ke-11 (16/08/2019). Photo by:
@persiraja_official
Jersey home Persiraja Kutaraja Aceh untuk musim 2019 berwarna
oranye, warna yang sudah menjadi ciri khas klub berjuluk Laskar Rencong ini.
Bekerja sama dengan apparel Trops, jersey dirilis dalam 2 versi: player issue
dan replika. Di bagian depan, tampak watermark besar Pinto Khop, bangunan yang
merupakan peninggalan sejarah masyarakat Aceh pada masa Kerajaan Sultan
Iskandar Muda. Dalam sejarahnya, Pintu Khop ini merupakan pintu gerbang yang
dibangun sebagai penghubung antara istana sultan dengan Taman Ghairah, taman
yang diperuntukkan Sultan Iskandar Muda bagi permaisurinya, Putroe Phang. Pinto
Khop dapat diartikan sebagai pintu mutiara keindraan atau kedewaan/raja-raja.
Trops menjadi apparel untuk Persiraja di Liga 2 2019,
setelah sebelumnya Wayank Apparel sempat menjadi apparel klub pada masa pra
musim. Logo apparel asal Purwokerto ini berupa cutting polyflex di bagian kanan
jersey.
Jersey Persiraja Kutara Aceh ini dapat diperoleh melalui
apparel langsung (Trops) atau official store Persiraja di Banda Aceh. Klub
meresmikan official storenya pada 1 Juli 2019 dan menargetkan penjualan
merchandise hingga 1 M untuk tahun pertama operasinya seperti dikutip dari
detik.com Ada banyak ragam merchandise yang dijual klub di sana, semoga saja
@ceritajersey ada kesempatan untuk Store Visit ke sana suatu hari nanti. Btw
jersey dikirim dalam kemasan plastic bag berlogo apparel.
Untuk versi player issue yang kita bahas, logo klub berupa
printing polyflex. Logo klub sendiri merupakan logo pemerintahan kota Banda
Aceh yang ditambahkan elemen di sekelilingnya berupa lingkaran berstrip
merah-putih dan tulisan Persiraja beserta singkatannya. Selain itu terdapat tambahan
simbol rencong terhunus yang jika dikaitkan dengan makna kota Banda Aceh bisa
diartikan sebagai kepahlawanan. Kutaraja sendiri merupakan nama lama dari Banda
Aceh. Nama Banda Aceh baru resmi digunakan sejak 28 Desember 1962.
Ada tiga sponsor utama yang terpampang di badan jersey: Bank
Aceh, Dek Gam Foundation, dan PDAM Tirta Daroy. Patch sponsor ini berbahan
cutting & printing polyflex, tergantung kerumitan warnanya. Yang unik,
logo-logo sponsor ini dipasang di space-space yang sudah disublimasi sebelumnya
di kain jersey, sehingga nampak pemasangannya mengikuti pola yang ada. Cantik. Fyi,
Dek Gam Foundation yang menjadi sponsor klub merupakan milik Presiden klub Persiraja,
H. Nazaruddin Dek Gam.
Jersey Persiraja musim ini menggunakan kerah bermodel V-neck
dan sarat akan identitas apparel di dalamnya. Dari informasi size, neck tape,
hingga slogan apparel (here more stronger) tertera logo apparel di sana.
Jersey ini berpola raglan dengan motif batik di bagian
lengannya. Motif ini berupa sublimasi pada kain jersey.
Di bagian ujung lengan, terdapat tagar slogan apparel: #heremorestronger
yang sekilas warnanya menyatu dengan warna sublimasi.
Number set di belakang jersey memiliki logo apparel di
dalamnya. NNS berbahan cutting polyflex. Feri Komul sendiri merupakan kapten
dari Persiraja Kutaraja Aceh dalam beberapa pertandingan Liga 2 musim 2019 ini.
Pemain ini kelahiran Lhokseumawe, 1 Maret 1987 dan pernah memperkuat Persija
Jakarta di musim 2012 lalu. Uniknya, Feri memilih nama “Fry Komol” di jersey
yang dikenakannya.
Pembelian jersey ini sudah termasuk patch Liga 2, cukup
menarik melihat mulai banyak klub & apparel menyertakan patch ini dalam
penjualannnya sehingga kita tidak perlu repot-repot membeli & memasang
sendiri.
Di bagian samping, terdapat variasi kain untuk memberikan
efek breathable pada jersey sehingga pemain lebih nyaman mengenakannya.
Dilihat dari ciri jerseynya, jersey menggunakan kain drifit
smash yang disublimasi dengan warna oranye (untuk jersey home). Drifit jenis ini
dilengkapi dengan anti UV dan anti bakteri sehingga tidak menimbulkan bau saat
basah. Di dalam jersey juga terdapat label pemeliharaan dari apparel untuk membantu pemilik mencuci jerseynya.
Logo authentic jersey home dari Persiraja dan Trops
disublimasi di pojok kanan bawah jersey.
Sementara itu, black tab authentic product dari apparel
sendiri berupa bordir woven di pojok kiri bawah jersey.
Hangtag dari apparel disertakan di bagian kerah jersey ini. Apparel
cukup konsisten dengan penerapan warna hitam & hijau untuk brandingnya.
Persiraja Kutaraja merupakan klub terkini yang mulai
mengembangkan merchandise sebagai salah satu usahanya meraih pemasukan. Bahkan
tidak hanya online store, Persiraja juga membuka gerai resminya di Kota Banda
Aceh, berdekatan dengan pasar tradisional Seutui. Membeli jersey original tentu
menjadi salah satu bentuk nyata suporter untuk membantu klub. Jadi, jangan lupa
untuk buy original productnya ya.
0 comments:
Post a Comment