Persija Jakarta sebagai juara bertahan Liga 1 meluncurkan jersey utamanya untuk musim kompetisi 2019 pada Mei 2019 lalu. Masih bersama dengan Specs, jersey ini merupakan salah satu klub yang ditunggu-tunggu launchingnya setelah pada pra musim lalu sempat merilis jersey untuk kompetisi Piala Presiden. Masih memiliki kemiripan tema, tribute untuk jersey Persija musim-musim sebelumnya, bagaimana detail tampilan jersey home Persija musim 2019? Yuk kita simak bersama cerita jersey.
Perayaan gol Marko Simic ke gawang Persib Bandung pada lanjutan Shopee Liga 1 2019 pada 10 Juli lalu. Pertandingan berakhir imbang 1-1. Persija sudah beberapa musim terakhir memilih warna merah sebagai warna utama di jersey kandang. Tampak satu stel yang dikenakan pemain dari jersey hingga kaos kaki berwarna merah, atau oleh apparelnya disebut "paprika red". Photo by @persijajkt
Persija Jakarta meluncurkan jersey terbarunya untuk mengarungi Liga 1 2019 ini di Epicentrum XXI 29 Mei 2019 lalu. Fyi, Specs menyediakan 3 varian jersey untuk 3 kompetisi yang diikuti Persija musim ini: AFC Cup, Piala Presiden, dan Liga 1 2019. Ketiga-tiganya unik dan memiliki filosofinya masing-masing. Untuk jersey home yang digunakan di Liga 1 2019 ini terinspirasi dari jersey yang digunakan Persija di musim 1970an, terlihat dari tambahan aksen putih di area kerahnya. Di tahun kedua kerjasamanya dengan Specs ini, warna merah atau paprika red masih menjadi warna jersey home, yang mana memang merupakan warna asli jersey utama Persija sebelum sempat beralih ke warna oranye di era gubernur Sutiyoso. Dengan tema #ChampionsEverywhere, diharapkan Persija dapat mempertahankan prestasi yang diraihnya di musim 2018 lalu. Persija merupakan juara bertahan Liga 1 dan di masa pra musim 2018 menjuarai kompetisi Piala Presiden dan Boost SportsFix Super Cup.
Tampak belakang jersey Persija yang dikenakan Ismed Sofyan dalam lanjutan Piala Indonesia menghadapi Borneo FC (29/06/2019). NNS musim ini menggunakan font type baru, baik dari name maupun numberingnya. Tidak ada stiker logo Persija kecil yang menempel di nomor punggung, melainkan langsung tercetak jadi satu dengan polyflex nomornya. Photo by: @persijajkt
Jersey Persija dikemas dengan sederhana dalam plastic bag dari apparel, Specs. Jersey ini dijual dalam 2 versi, sponsorless dengan harga sekitar 400ribu dan full sponsornya sekitar 450ribu. Penjualan dilakukan di outlet-outlet The Jak Mania Store atau bisa juga dibeli di @arjunaolshop. Rencananya Persija juga akan menjualnya di Persija Store, namun sampai dengan ini web storenya masih coming soon.
Logo apparel bermaterialkan rubber, sama seperti tahun sebelumnya. Specs sudah menjadi apparel Persija selama dua musim terakhir (2018 & 2019).
Bahan TPU seperti menjadi tren di musim 2019 ini. Persija bersama Specs menjadi salah satu tim yang logonya mendapatkan treatment "wah" ini. Btw walaupun Persija sudah meraih dua kali gelar Liga Indonesia (2001 dan 2018), tapi bintang di atas logonya hanya 1. Hal ini juga sempat ramai dibahas di awal tahun ini. Di Indonesia sebenarnya belum ada aturan spesifik yang membahas soal hal ini. Ada beberapa klub yang mengadopsi 1 kali juara sama dengan 1 bintang, namun Persija sepertinya memilih untuk berkiblat pada "sistem perbintangan" di Liga Italia yang mana 10 kali juara baru mendapat 1 bintang. Persija sejauh ini sudah meraih 11 gelar juara Liga Indonesia, dengan 9 di antaranya diraih di era Perserikatan.
Bahan sponsor untuk jersey 2019 menggunakan material cutting polyflex. Dan seperti musim sebelumnya, untuk jersey home ini warna-warna logo sponsor berubah menjadi monokrom. Satu poin plus untuk jersey ini.
Patch juara Liga 1 2018 terpasang di lengan kanan jersey. Meski sama-sama berwarna oranye seperti patch Liga Shopee yang lain, perbedaan nampak pada pita tengahnya yang berwarna biru gelap. Tambahan tulisan "Champions 2018" menegaskan bahwa pemakai patch ini merupakan juara bertahan kompetisi.
Rib di lengan masih berwarna tricolore khas Persija - merah, oranye, hitam. Merah merepresentasikan Persija dan oranye didedikasikan untuk Jak Mania. Bedanya dengan musim sebelumnya, tricolore kali ini terdapat di lengan kanan dan kiri serta susunan warnanya dibalik: merah di atas, dan hitam di bawah.
Walaupun ulang tahun Persija ke-90 sudah dirayakan pada 28 November 2018 lalu, emblem "Go to Glory" masih disematkan di jersey home musim ini. Julukan Macan Kemayoran tergambar dalam logo peringatan ulang tahun ke-90 ini. Kata "Go" merupakan angka 90, umur Persija per November 2018 lalu.
Di bagian belakang, di atas nameset terdapat logo sponsor Tolak Angin. Walaupun tidak monokrom seperti logo sponsor yang lain, warnanya berbaur dengan baik di jersey home ini.
Bagian kerah ini bisa dibilang menjadi pusat perhatian di jersey home Persija 2019 ini. Kain mesh putih di ujung bawah kerah merupakan sebuah tribute untuk jersey kandang Persija di tahun 1970an, yang mana era keemasan klub. Model jersey ini tampak dikenakan oleh para pemain Persija di tahun 1975 saat menghadapi Kickers Offenbach, klub asal Jerman. Tribute yang paling jelas justru terlihat di jersey yang dikenakan oleh ofisial klub Persija. Jersey tim ofisial memiliki kerah putih, bukan O-neck seperti yang digunakan pemain sehingga kesan retro lebih didapat. Di bagian dalam terdapat size label, dan neck tape yang musim lalu hanya bertuliskan nama apparel, musim 2019 ini bertulisan Persija dan berwarna oranye.
Jersey Persija 2019 terbuat dari 100% polyester. Bagian bawah jersey home memiliki model yang mirip dengan jersey musim 2018, ada tambahan kain putih berpola melengkung.
Berbeda dengan musim 2018, jersey 2019 memiliki penanda berupa label "official kit19 - player issue" di bagian dalamnya. Label ini bergambar harimau yang bisa jadi diasosiasikan dengan julukan Persija - Macan Kemayoran.
Teknologi dari apparel, XDry, diusung Specs untuk jersey musim 2019 ini. XDry diklaim mampu mempercepat penyerapan keringat dan evaporasi sehingga menjaga pemain tetap kering selama pertandingan.
Kerjasamanya dengan Specs dan Jak Mania Store, membuat jersey ini mudah ditemukan dimana saja, terutama di Jakarta. Distribusinya dilakukan melalui Fisik Sport, web Specs, outlet-outlet Jak Mania Store, dan Garuda Store yang terletak di kawasan Gelora Bung Karno. Seharusnya tidak ada alasan untuk membeli jersey KW-nya karena jersey originalnya ada dimana-mana. Overall jersey ini cukup otentik dan kesan retronya cukup terasa. Semoga apa yang diharapkan Persija dari filosofi jersey 2019 ini dapat tercapai. Akhir kata, mari kita budayakan membeli barang atau merchandise asli dari klub. Buy original, support the club! Semoga artikel ini dapat membantu dan menambah referensi rekan-rekan dalam hunting jersey home Persija 2019 ya. Sajete!
Home »
2019
,
Liga 1
,
Persija Jakarta
,
Specs
» Persija Jakarta 2019 Home Jersey - Tribute to 1970s
0 comments:
Post a Comment