Masih dari histeria dimulainya Liga 1 2019, kita akan menuju Lamongan untuk bedah detail jersey home dari klub Persela, yang mana pada musim 2018 lalu finish di peringkat 13 klasemen akhir. Persela akan mengeluarkan tiga jenis jersey musim 2019 ini: home, away, dan third, yang mana ketiganya akan dilaunching secara terpisah. Yuk kita simak cerita jersey homenya dulu.
Aksi pemain Persela FC, Sugeng Effendi, dalam salah satu pertandingan Liga 1 2019. Persela kembali menggunakan jersey dari apparel Forium setelah pada pramusim 2019 lalu menggunakan jersey teamwear dari Warrix. Photo by @perselafc
Warna biru muda sebagai warna khas dari Persela Lamongan masih digunakan di jersey home musim 2019 ini. Didukung apparel asal Amerika Serikat, Forium, Persela merilis ketiga jerseynya musim ini secara parsial, tentunya jersey home menjadi yang pertama dimunculkan ke publik pada 8 Mei 2019 lalu. Didesain oleh Fajar Ramadhan (@fajarrusalem), Persela musim ini mengusung tema #HeartofBlue. Unsur warna merah, putih, dan hitam yang terkait Joko Tingkir juga masih dipertahankan di jersey sejak musim lalu. Mengenai bahan, Persela menggunakan polyester microfiber untuk jerseynya kali ini, yang harus @ceritajersey akui so far adalah jersey ternyaman di Liga 1 2019. Lembut. Tambahan aksen titik-titik kristal vertikal dari leher ke bawah semakin mempercantik jersey home ini.
Perayaan gol dari para pemain Persela dalam pertandingan persabahatan dengan Persewar Waropen (8/5/2019). Tampak titik-titik kristal di jersey diteruskan hingga bagian belakang. Selain itu, tampak sekilas perubahan desain untuk nomor punggung pemain dibandingkan musim 2018 lalu. Photo by @perselafc
Pembelian jersey Persela ini dikemas dalam shopping bag plastik berlogo Persela di bagian depan dan hashtag OraOriOra di bagian belakangnya. Kampanye #oraoriora ini digunakan oleh Persela untuk penjualan merchandise resmi dan original di Persela Store. Btw soal jersey, harganya cukup terjangkau untuk klub Liga 1, sekitar 245ribu rupiah.
Tidak seperti jersey musim sebelumnya yang mana motif Joko Tingkir mengelilingi kerah, desain motif di musim 2019 hanya melingkari separuh dari kerah bermodel O-neck ini. Fyi, dari keterangan Persela, warna merah marun, putih, dan hitam merupakan motif jubah dari Joko Tingkir. Informasi di size label pun bukan berupa cutting/printing polyflex, melainkan screen printing atau malah sepertinya sublimasi. Size label ini tercetak di tambahan kain yang ada di bawah kerah. Jahitannya cukup rapi sehingga tidak mengganggu si pemakai jersey.
Logo Persela berupa patch woven terletak di dada sebelah kiri. Jika diamati detil, font type di tulisan "Lamongan" nampak berbeda dari logo di jersey pra musim lalu. Di jersey Liga 1 2019 ini, tulisan "Lamongan" lebih sempit spacingnya dan bold. Sebagai klub dari era perserikatan, logo Persela juga memiliki kemiripan dengan logo Kabupaten Lamongan. Keduanya memiliki unsur bintang, ikan lele, bandeng, tempayan batu, dan keris, yang tentu memiliki makna tersendiri.
Forium bekerja sama dengan Persela Lamongan sejak musim 2018 lalu. Dari keterangan saat awal perkenalan apparel, Forium berusaha memenuhi harapan Persela dan fansnya di seluruh dunia dengan memposisikan dirinya sebagai internasional creative sport apparel brand. Logo apparel di jersey ini berupa screen printing.
Satu-satunya motif di bagian depan jersey adalah titik-titik kristal yang memanjang vertikal dari kerah hingga bagian bawah. Kristal ini digambarkan merupakan pantulan dari cahaya matahari ke air, mengingat Lamongan merupakan daerah yang dekat dengan laut. Motif ini sendiri dicetak secara sublimasi di jersey.
Patch sponsor So Nice dan Northcliff di jersey berupa printing polyflex. Tentang So Nice sendiri, brand makanan praktis ini sudah cukup lama terpampang di bagian depan jersey Persela, tepatnya sejak musim 2012/2013.
Kain rib bermotif merah-putih-hitam juga separuh mengelilingi ujung lengan jersey musim ini. Unsur ini semakin menegaskan identitas Persela sebagai Laskar Joko Tingkir seperti julukannya.
Nameset untuk jersey ini bisa diperoleh dengan menambah biaya pemasangan sebesar 75ribu. Berbahan cutting polyflex, ada perubahan di font type name & numbering musim ini, dengan desain khusus dari Fajar Ramadhan. Selain itu, adanya unsur riak air di dalam logo juga menambah kesan unik namesetnya. Kebanyakan jersey di Liga Indonesia memasang logo klub di dalam numbering NNSnya, jadi yang dilakukan Persela di musim ini termasuk hal yang menarik. Riak air ini sendiri masih berhubungan dengan letak geografis Lamongan yang dekat dengan laut.
Teknologi yang disematkan Forium dalam jersey ini disebut CoolExt. Teknologi ini mengklaim cepat menyerap keringat dan menguapkannya. Ada tekstur unik pada kain jersey yang mendukung sirkulasi udara di dalamnya.
Washing tag terletak di bagian dalam jersey dan menunjukkan dengan rinci bagaimana treatment yang disarankan untuk jersey ini dalam bilingual. Keterangan bahwa jersey ini dibuat dari 100% polyester juga ada di washing tag ini.
Jersey ini merupakan produk resmi dari Persela dan dijual melalui Official Storenya. Di era profesional sepak bola seperti saat ini, sangat wajar klub mulai mencari funding dari berbagai macam sektor, salah satunya adalah merchandise. Selain jersey pertandingan, Persela Store juga menjual berbagai produk t-shirt, jersey training, dan beberapa aksesoris lain.
Black tab jersey untuk menunjukkan keaslian produk dari Forium terletak di balik bagian bawah jersey.
In summary, jersey Persela Lamongan ini well-designed dan menunjukkan karakter dari Lamongan, baik dari segi geografis melalui unsur airnya dan semangat juang dari Laskar Joko Tingkir. Harganya yang cukup terjangkau untuk standar klub Liga 1 juga membuat jersey ini semakin worth it untuk dimiliki. Dan seperti yang sudah-sudah, jangan lupa untuk beli jersey orinya untuk mendukung kelangsungan hidup klub. Seperti kata Persela, #oraoriora.
Home »
2019
,
Forium
,
Liga 1
,
Persela Lamongan
» Laskar Joko Tingkir - Persela Lamongan 2019 Home Jersey
0 comments:
Post a Comment