Perayaan gol dari Septian David Maulana dalam matchday 3 Shopee Liga 1 2019. Bertandang ke markas Persebaya Surabaya, PSIS berhasil meraih satu angka setelah bermain imbang 1-1. Pertandingan ini juga menjadi debut dikenakannya jersey away terbaru dari PSIS Semarang yang berwarna putih. Photo by: @psisofficial
Jersey away PSIS Semarang musim 2019 berwarna putih dengan aksen biru di beberapa bagian. Meski sekilas mengingatkan kita dengan jersey third Barito Putera 2017, sesungguhnya jersey PSIS ini benar-benar hal yang berbeda. Aksen biru di jersey ini berasal dari kain micro ior, campuran dari polyester dan benang elastan hasil pengembangan dari Riors. Kombinasi warna ini juga untuk menegaskan keragaman kultur budaya dari masyarakat Semarang. Sementara itu, kerah menggunakan model baru yang oleh apparel disebut Colared Riorize. Hampir di seluruh bagian jersey juga terdapat siluet-siluet logo PSIS Semarang. Patch-patch sponsor yang menempel pun sudah bukan print & cut, melainkan berupa transfer pigment print. Tidak seperti jersey pramusimnya yang banyak bermain motif, di jersey utama musim ini PSIS & Riors banyak mengeksplorasi kombinasi kain, bahan, dan pola. Jersey ini berpola raglan sehingga memudahkan pergerakan lengan dan membuat pemain tampak lebih gagah. Teknologi yang diterapkan oleh apparel berupa anti UV dan anti Bacterial.
Cutting jersey yang dikenakan pemain tampak pas menyatu. Yang bikin ciamik sih tetep kombinasi warnanya: putih dan biru. Riors seakan menemukan komposisi yang pas antara dua tone warna tersebut untuk jersey away ini. Font type NNS PSIS juga sangar, walaupun sepertinya belum ada perubahan dari musim 2018. Photo by: @psisofficial
Jersey PSIS Semarang 2019 dapat diperoleh di beberapa channel, bisa dari @psisstore atau apparelnya @riorsofficial. Ada dua versi yang dirilis: player issue dengan harga 385ribu (full sponsor) dan supporter version seharga 200ribu. Jersey dikemas dalam polybag berlogo apparel.
Setelah kerah jersey homenya di musim 2018 sempat disorot karena keunikannya, kembali lagi kerah menjadi hal yang "extra" dari jersey PSIS, kali ini di jersey away. Riors menyebut model ini "Colared Riorize", yang mana sangat simpel dan juga elegan. Jahitan-jahitan di sepanjang kerah ini menggunakan teknik Bartex. Di dalam kerah terdapat informasi size, bahan, dan website apparel. Di atas size label terdapat neck tape yang menunjukkan identitas apparel.
Logo PSIS untuk jersey away 2019 yang seakan berkilau ini dibuat menggunakan teknik dengan mencampur color 3D pigment, sehingga ada efek siluet photochromics 3D.
Teknik yang sama (mencampur color 3D pigment) juga digunakan pada logo Riors. Sejauh musim 2019 berjalan, apparel asal kota Tangerang ini baru bekerja sama hanya dengan PSIS Semarang.
Rib di lengan jersey memiliki aksen biru yang berupa kain "micro ior", bukan sublimasi.
Di belakang kerah kembali terdapat identitas apparel "RIORS" yang mana menggunakan teknik yang sama dengan logo apparel & klub di bagian depan jersey. Warna biru yang ada di bagian kerah bukan sublimasi, melainkan kain terpisah yang berbahan campuran polyester dan benang elastan. Mirip dengan kain melange sih bentuk-bentuknya.
Seluruh permukaan jersey memiliki siluet logo PSIS Semarang yang berupa Tugu Muda. Dikutip dari Wikipedia, Tugu Muda Semarang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Patch sponsor di bagian samping pun, Kuku Bima, dipasang menggunakan PU transfer pigment.
Di bagian bawah jersey, terdapat celah antara bagian depan dan belakang, di mana aksen biru kembali muncul sebagai pemanis. Riors juga masih mengaplikasikan teknologi IOR-DRY untuk jersey PSIS di musim 2019 ini.
Penambahan nameset untuk jersey PSIS ini dibandrol 100ribu. Detailnya cukup apik, terdapat dot-dot putih di dalam player number yang berwarna biru. NNS ini sepertinya juga dipasang dengan teknik heat printing. Berbeda dengan sebelumnya yang mana nama pemain terletak di bawah nomor, musim ini nama pemain terletak di atas nomor punggung sebagaimana umumnya. Btw, proses pemasangan nameset di jersey ini bisa dilihat langsung di IG apparel. Keren sih alat pressnya, macem apparel luar negeri, pakai Transmatic.
Tentang nama yang dipilih sebagai NNS pun bukan tanpa alasan. Tegar Infantrie merupakan pemain muda potensial dari PSIS Semarang. Di umur 19 tahun, Fantrie (panggilan akrabnya) dikontrak 4 tahun oleh PSIS, menjadikannya sebagai pemain dengan kontrak paling lama saat ini di klub.
Bergabung di skuat senior PSIS Semarang sejak musim 2017, Fantrie ikut menjadi bagian PSIS saat promosi ke Liga 1. Walaupun di musim 2018 lalu sempat meminta izin keluar karena ingin mendaftarkan diri sebagai anggota TNI, akhirnya Fantrie kembali bergabung dengan PSIS Semarang sejak masa pra musim 2019.
Sepertinya Riors siap untuk go international jika dilihat dari label tagging di dalam jersey. Tidak hanya Indonesia dan Inggris, ada banyak bahasa yang dicantumkan dalam keterangannya.
Logo authentic product dari Riors masih sama dengan model musim sebelumnya dan terletak di pojok kiri bawah jersey.
Overall jersey away PSIS Semarang di Liga 1 2019 ini simpel dan elegan. Dua hal ini justru menjadikannya menarik, terlihat dari bagaimana antusiasme suporter dan juga para kolektor saat pertama kali jersey dilaunching dan dikenakan para pemain PSIS. Belajar dari case beberapa waktu lalu dimana sempet rame jersey KW dari PSIS, yuk sama-sama kita kembali support klub kesayangan kita dengan beli merchandise originalnya. Say no to KW ya.
p
ReplyDelete