Macan Muria - Persiku Kudus 2019 Home Jersey

Setelah minggu lalu kita bahas tim dari Liga 2, sekarang beralih kembali ke Liga 3 Zona Jawa Tengah yang akan memasuki fase semifinal. Salah satu klub yang lolos, Persiku Kudus, mengenakan seragam tanding yang disupport salah satu apparel legendaris, Vilour, yang satu dekade lalu mulai naik daun setelah mensupport Persib Bandung. Seperti apa penampakan jersey kandangnya? Yuk deh kita simak ceritanya.
Persiku merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Kudus. Berdiri sejak tahun 1934, Persiku saat ini bermarkan di Stadion Wergu Wetan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Seperti dikutip di Wikipedia, prestasinya di kompetisi resmi antara lain menjadi juara 1 Divisi II Nasional pada musim 2005/2006 dan juara Liga Nusantara (Linus) Zona Jawa Tengah pada tahun 2016. Saat ini Persiku bertanding di Liga 3 Zona Jawa Tengah dan berpeluang besar lolos ke Putaran Nasional setelah memastikan tempat di semifinal yang akan digelar di awal Oktober ini. Photo by: @persiku_kudus
Jersey home Persiku Kudus masih berwarna biru dan untuk musim 2019 ini banyak memainkan variasi warnanya secara gradasi. Untuk apparelnya sendiri Persiku memilih untuk bekerja sama kembali dengan Vilour setelah hampir 7 tahun. Setelah dilaunching pada 19 Januari 2019 lalu, Vilour juga sempat merilis jersey pra musim yang berwarna biru polos dengan aksen putih di lengan dan leher. Btw jersey home untuk kompetisi resmi ini full sublimasi, tidak ada perbedaan spesifikasi antara jersey yang dijual dengan yang dikenakan pemain.
Terakhir kali Vilour mensupport Persiku Kudus adalah musim 2012/2013, mengakhiri kerja sama selama 5 musim sejak 2008/2009. Tentang apparel ini sendiri, pada awal berdirinya di tahun 1985 masih menggunakan nama CV. Kartika. Sejak tahun 1988, CV. Kartika telah menjadi rekanan berbagai instansi pemerintahan, BUMN, dan swasta untuk pembuatan seragam kantor dan baju olahraga. Setelah semakin berkembang, barulah pada tahun 1996 dibentuklah PT. Vilour Promo Indonesia. Fyi, Vilour merupakan singkatan dari Vici Lourencia. Cukup menyenangkan melihat Vilour kembali eksis di kancah Liga Indonesia. Di 2017 lalu, Vilour menjadi apparel untuk Bhayangkara FC yang menjadi juara Liga 1. Di era 2000an kita juga melihat Persib yang identik dengan Vilour dan bahkan apparel yang bermarkas di Jl. Dipati Ukur Bandung ini sempat mensupport banyak klub lainnya seperti PSM Makassar, PSIM, PSMS, Persijap, Persikab, dll.
Jersey Persiku Kudus ini dapat dibeli di Persiku Store, baik online (via @persiku_store) maupun offline. Untuk jersey original, harganya cukup terjangkau, sekitar 185ribu. Jadi tidak ada alasan untuk tidak beli jersey aslinya ya, hehe..
Cukup jarang saat ini melihat klub Liga Indonesia memasang logo PSSI di jerseynya. Namun tidak dengan Persiku, kita dapat melihat logo biru kuning khas PSSI ini di pojok kanan jersey, tempat dimana biasanya logo apparel berada. Bahkan untuk ukuran klub-klub pendiri PSSI (Persis, PSIM, PSM Madiun, PPSM Magelang, Persib Bandung, Persebaya, dan Persija), mereka juga tidak memasang logo federasi sepak bola ini di jerseynya. Jadi bisa dibilang ini salah satu hal unik, walaupun logo tersebut bukan patch, hanya sublimasi.
Logo klub juga berupa sublimasi. Untuk ukuran klub yang lahir di era perserikatan, bisa dibilang logo mereka cukup modern. Bahkan desain yang saat ini dipakai pun merupakan pengembangan dari desain pertama. Selain logo bergambar bola sepak ini, Persiku sempat juga menggunakan logo macan, yang mana cocok dengan julukan klub ini: Macan Muria.
Di bagian depan terpasang sponsor Bank Jateng dan branding Kudus Kota Kretek. Keduanya juga sublimasi langsung di kain. Kudus sendiri memang dikenal dalam sejarah sebagai tempat lahirnya rokok kretek. Dikutip dari bolehmerokok.com, kretek berasal dari kisah mengenai H. Jamhari yang mengobati sesak nafasnya dengan mencampur bunga cengkeh ke dalam tembakau dan menghisapnya (merokok). Lintingan tersebut berbunyi kretek, kretek, kretek dan hingga saat ini akhirnya dikenal dengan sebutan Kretek. Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, PT. Djarum, juga berasal dari Kudus ini. Bahkan, sebelum keluarnya Peraturan Menteri Keuangan nomor 200/PMK.04/2008, banyak industri rokok rumahan di Kudus. Karena adanya pasal yang mengatur tentang lokasi dan bangunan atau tempat usaha rokok kretek (luas bangunan minimal 200 m2, akhirnya banyak pengusaha rokok kretek yang berguguran usahanya.
Jika diamati detailnya, motif di jersey ini sih mirip dengan jersey timnas sepakbola Indonesia untuk Asian Games 2018 lalu, hanya saja polanya berbeda. Jika di jersey timnas modelnya seperti huruf V alias memiliki ujung yang mengarah ke bawah, motif pada jersey home Persiku Kudus ini memiliki pola panah ke atas. Gradasi yang digunakan juga mirip-mirip, namun untuk Persiku ini berwarna dasar biru sementara timnas berwarna dasar merah. Ini hanya pendapat pribadi @ceritajersey sih.
Di bagian belakang, kita bisa memberikan tambahan nameset juga seperti para pemain di foto atas. Biayanya hanya sebesar 35ribu rupiah. Tidak mahal. Photo by: @persiku_kudus
Sublimasi logo Vilour Sport kembali muncul di bagian belakang jersey, tepatnya di bawah name & number set. Sepertinya tidak banyak berbeda dengan logo yang kita kenal dulu ya.
Dan karena warna biru dan motif lain pada jersey ini hanya sublimasi, tentu bagian dalamnya hanya berwarna putih polos. Dilihat dari bintik-bintiknya, jersey ini sepertinya menggukan drifit jenis sulkul atau bobin. Jenis yang cukup umum digunakan untuk baju olahraga. Melihat rekam jejak Vilour, menurut @ceritajersey apparel ini bisa memberikan treatment yang lebih baik lagi untuk Persiku Kudus di musim-musim berikutnya.
Jersey Persiku Kudus memiliki kerah V-neck variasi dengan memisahkan rib kiri dan kanan. Hangtag dari apparel terdapat di bagian ini. Agak geli juga sebenarnya ada tag di kerah, yang mana saat ini sudah banyak jersey yang menerapkan heat transfer di kerah dalam untuk informasi size atau brandnya.

Romantisme Persiku & Vilour bisa jadi merupakan nilai plus untuk jersey ini. Apalagi, terakhir Vilour berkecimpung di Ligina, mereka "membantu" Bhayangkara FC meraih juara Liga 1 pada musim 2017 lalu. Nah menarik ditunggu apakah Persiku Kudus mendapat "tuah" ini dan akhirnya meraih juara Liga 3 dan promosi ke Liga 2. Kita nantikan saja. Semoga artikel ini dapat membantu menambah referensi rekan-rekan hunting jersey Persiku Kudus ya. Jangan lupa untuk selalu beli jersey original dari klub favoritmu. Akhir kata, Come On Muria Tiger!
Share:

0 comments:

Post a Comment

@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Jersey Archive

Labels