Di tengah perjalanan Arema FC mencari momentum kebangkitan, sebuah pesan kuat datang bukan hanya dari lapangan hijau, tapi juga dari kain yang membalut para pemainnya. Melalui jersey ketiga musim 2024/2025, klub Singo Edan kembali mengangkat spirit masa lalu dan membungkusnya dengan sentuhan masa depan. Ini bukan sekadar kostum alternatif — ini adalah simbol perlawanan, memori kejayaan, dan harapan baru.
Jersey ini hadir dalam dominasi warna hitam dengan aksen merah menyala di bagian kerah, lengan, dan sisi pinggang. Kombinasi ini bukan pilihan acak. Warna tersebut terinspirasi dari jersey legendaris Arema FC di tahun 2006 — tahun ketika mereka merengkuh gelar juara Copa Dji Sam Soe dengan seragam serupa. Tak heran jika tajuk kampanye "Back to Victory" digunakan untuk menggugah kembali semangat kemenangan yang sempat membara hampir dua dekade lalu.
Salah satu hal paling mencolok dari jersey ini adalah hadirnya dua versi logo klub. Pertama, versi klasik dengan singa mengepal — lambang kebanggaan dan keberanian Arek Malang. Kedua, logo bertuliskan AFC berwarna merah dengan sentuhan hologram, memberikan nuansa futuristik yang belum pernah terlihat sebelumnya di kostum Arema.
Menurut Manajer Bisnis Arema FC, ide menghadirkan logo hologram ini bukan tanpa alasan. Selain menegaskan identitas klub, desain ini bertujuan untuk menarik perhatian generasi baru Aremania dan menciptakan simbol kebanggaan baru di dalam maupun luar stadion.
Jersey ini merupakan hasil kerja sama dengan Etams Indonesia, apparel asal Kalimantan Timur yang kini menjadi mitra resmi Arema FC. Mereka memperkenalkan teknologi kain arrow knit — bahan yang lembut, tidak panas, dan elastis untuk mendukung pergerakan optimal para pemain. Selain nyaman digunakan di lapangan, material ini juga memiliki tampilan mewah yang cocok dikenakan oleh fans dalam berbagai suasana.
Pihak Etams menyebut jersey ini sebagai awal dari banyak inovasi yang akan datang. “Masih ada musim-musim berikutnya untuk terus berinovasi dan bersinergi,” ujar Sendy, CEO Etams Indonesia, dalam peluncuran resmi yang digelar 25 Oktober 2024 lalu — sehari sebelum laga melawan Persija.
Untuk Siapa Jersey Ini Dibuat?
Jawabannya sederhana: untuk Aremania. Seperti yang disampaikan oleh Tjiptadi Purnomo, Manajer Official Store Arema FC, jersey ketiga ini adalah bentuk dedikasi klub kepada suporter setia. Ini adalah ajakan untuk kembali percaya, kembali berjuang, dan tentu saja — kembali menang. Jersey ini masih tersedia di official store Arema FC dan sejumlah platform online. Bukan hanya sebagai koleksi, tapi sebagai bagian dari sejarah baru Singo Edan.
Musim 2024/2025 menempatkan Arema FC di posisi ke-10 klasemen akhir Liga 1 dengan torehan 47 poin dari 34 pertandingan. Dari segi statistik, Singo Edan membukukan: 13 kemenangan, 8 hasil imbang, serta 13 kekalahan.
Arema mampu mencetak 53 cetak gol, terbaik di antara peringkat 4 hingga 10 klasemen akhir, namun gawang mereka juga dibobol 51 kali.
Performa ini menunjukkan musim yang cukup stabil, meski belum cukup membawa Arema kembali ke papan atas kompetisi. Dengan jumlah gol yang cukup tinggi, Arema sebenarnya memiliki potensi serangan yang menjanjikan. Namun, sektor pertahanan yang kebobolan 51 kali menunjukkan masih ada celah yang perlu diperbaiki.
Elemen apik lain di jersey Arema 2024/2025 adalah font type untuk name & numberset, dimana musim ini mereka berkolaborasi dengan @bagerich.type. Ceritajersey sendiri memilih nameset Arkhan Fikri (nomor punggung 8) yang di akhir musim akhirnya terpilih sebagai pemain muda terbaik Liga 1.
Ceritajersey mencatat, ini adalah salah satu jersey third terbaik yang dirilis Arema dalam beberapa tahun terakhir — bukan hanya karena tampilannya yang berani, tapi karena kisah dan pesan yang dibawanya begitu dalam. Nilai 5 dari 5 untuk jersey ini, sebuah perpaduan antara warisan, inovasi, dan semangat untuk kembali berjaya.
0 comments:
Post a Comment