#WisataBola Episode 2 - Bandung


Setelah di Episode 1 kita berkeliling kota Solo, destinasi kita berikutnya ke arah Barat, ke kota Kembang, sekali lagi ke tempat salah satu pendiri federasi sepak bola Indonesia berada. Bandung, yang kebetulan baru saja klub kebanggaannya, Persib, menjuarai Liga 1 2023/2024, selesai melakukan pawai kemenangan di sepanjang jalan sana. Berkeliling untuk wisata bola di sini, sepertinya pas kalau kita mulai "kick off"nya dari "Patung Persib". Ikon karya Nyoman Nuarta ini memiliki nama resmi "Monumen Sepak Bola", digagas oleh Walikota Bandung periode 1983-1993, Ateng Wahyudi. Monumen Sepak Bola diresmikan pada 8 Mei 1990 dan menggambarkan semangat sepak bola Bandung yang di masa itu sedang bergelora. Uniknya, banyak yang beranggapan patung ini merupakan sosok Ajat Sudrajat atau Robby Darwis walau sebenarnya bukan siapa-siapa.

Stadion Persib tampak depan

Stadion Sidolig, yang merupakan singkatan dari Sport In de Open Lucht Is Gezond merupakan stadion lawas yang awalnya menjadi homebase dari VBBO (Voetbal Bond Bandoeng & Omstraken), klub bola bentukan Belanda di Bandung. Di awal berdirinya, Persib banyak menggunakan lapangan lain seperti Lapangan Cilentah, Lapangan Ciroyom, dan Lapangan Tegallega untuk berlatih dan bertanding. Seiring waktu, setelah VBBO bubar, klub-klub seperti UNI & SIDOLIG bergabung dengan Persib, termasuk tiga lapangan VBBO diserahkan ke Persib seperti Lapangan UNI, Lapangan Sidolig, dan Lapangan SPARTA (yang di kemudian hari menjadi Stadion Siliwangi). Lapangan Sidolig sendiri bertransformasi menjadi Stadion Persib, sampai tulisan tersebut pun terpasang di bagian depan stadion.

Suasana para penjual atribut Persib Bandung di depan stadion

Di dalam area stadion yang terletak di Jl. Ahmad Yani, Kacapiring, kota Bandung ini terdapat beberapa penjual makanan & atribut Persib Bandung. Selain itu, mess Persib pun berada di dalam Stadion Sidolig ini. Stadion Sidolig selesai direnovasi pada Juni 2023 lalu dalam rangka persiapan menuju Piala Dunia U-20 yang rencana awalnya akan dilaksanakan di Indonesia.

Aktivitas sepak bola di dalam Stadion Persib 

Taman Bobotoh yang saat ini sepi

Tempat berikutnya yang kita kunjungi berada di Jalan Cilantah: Taman Bobotoh. Taman ini diresmikan tahun 2017 lalu oleh Ridwan Kamil, walikota Bandung saat itu. Taman Bobotoh sebenarnya dibangun berdekatan dengan sekretariat pertama Viking Bandung. Tempat ini menjadi ajang berkumpulnya para Bobotoh yang mengantre untuk membeli tiket di sekretariat. Sayangnya setelah dilakukan pemugaran taman, keramaian yang ada berangsur-angsur menurun.

Sekretariat pertama Viking Persib Club

Di depan Taman Bobotoh, di Jalan Gurame nomor 2, terdapat bangunan dua lantai yang dulunya merupakan Sekretariat Viking Persib Club. Infonya, biaya pembangunan sekretariat ini merupakan patungan dari para anggota Viking sendiri. Di tahun 2019, Viking Persib Club berpindah sekretariat ke Jl. Palasari no. 2, Bandung.

Sekretariat Persib Bandung yang saat ini telah menjadi Gedung Asosiasi PSSI Kota Bandung

Di depan sekretariat pertama Viking Persib Club terdapat Gedung Asosiasi PSSI Kota Bandung. Sebelum berpindah ke Jl. Sulanjana, Persib menempati gedung ini sejak tahun 1950an. Walikota Bandung di masa itu, R. Enoch, membantu pembangunan gedung ini & berkat usaha dari Ketua Persib, R. Soendoro, Persib Bandung akhirnya berhasil memiliki kantor sekretariat tetap di Jl. Gurame. Sayangnya gedung yang saat ini digunakan oleh PSSI Kota Bandung ini tampak tidak rapi, daun-daun menutupi tulisan "Persib" yang terletak di sisi atas, logo PSSI di pagar depan copot, dan masih ada bekas coretan di sekitarnya.


Bagian dalam Gedung Asosiasi PSSI Kota Bandung

Stadion Siliwangi yang identik dengan simbol kepala maung di bagian pintu masuk

Stadion kedua yang didatangi setelah Sidolig adalah Stadion Siliwangi, yang dulunya merupakan Lapangan SPARTA. Tahun 1954, atau 9 tahun setelah Indonesia merdeka, lapangan  tersebut kemudian dikelola oleh Kodam III/Siliwangi dan diperuntukkan untuk kegiatan internal. Stadion Siliwangi tersebut didirikan di atasnya dengan anggaran sekitar 6 juta Rupiah (tahun 1954). Walaupun awalnya ditujukan untuk internal, karena belum adanya stadion yang representatif di Bandung untuk menggelar kegiatan olahraga dengan skala besar, jadilah Persib berkandang di stadion berkapasitas awal 28.000 penonton ini. Dikutip dari Wikipedia, Stadion Siliwangi diresmikan pada 1 Januari 1956 dan mempertandingkan Persib Bandung & Persija Jakarta sebagai hiburan. Di tahun 1961 pun Stadion Siliwangi menjadi venue Pekan Olahraga (PON V) dan dibuka oleh Presiden Soekarno. Persib pindah ke Stadion Jalak Harupat setelah PT. Liga Indonesia memutuskan Stadion Siliwangi pada tahun 2013 kurang layak untuk menggelar pertandingan Liga Super. 

Aktivitas masyarakat di sore hari di Stadion Siliwangi

Lapangan & papan skor ikonik Stadion Siliwangi


Etalase jersey Persib musim 2023/2024 dan Prawira Hanum Bandung 2023

Dari Stadion Siliwangi, sebelum kita kembali ke Jakarta, mampir dulu beli oleh-oleh khas Bandung di Graha Persib. Di etalase depan, terpampang deretan jersey, termasuk dari Prawira Hanum Bandung yang di Indonesia Basketball 2023 lalu meraih juara setelah mengalahkan Pelita Jaya Bakrie. Suasana store sendiri cukup ramai, banyak orang mencari pernak-pernik Persib Bandung terutama yang berkaitan dengan raihan juara lalu.

Deretan manekin dengan seragam Persib Bandung 2023/2024

Piala & medali yang diraih Persib Bandung usai meraih gelar juara Liga Indonesia 2023/2024 

Kembali ke masa kini, Persib telah bertransformasi menjadi klub apik, memiliki Graha Persib yang megah: mencakup office, store, hingga kafe untuk para Bobotoh. Sederet piala yang telah diraih Persib, termasuk juara Liga Indonesia 2023/2024 telah terpajang di dalamnya. Kunjungan ceritajersey lalu pun disambut ludesnya jersey home biru mereka, #jerseyjawara yang mengantar Persib meraih bintang ke-3 di logonya. Jalan-jalan kali ini ditutup dengan belanja offical merch mereka, sebuah kaos bertuliskan "CHAMP1ONS", pin Persib, dan pemasangan nameset Klok untuk seragam home milik ceritajersey. Next, kemana lagi kita?

Share:

Store Visit - 757 Kepri Jaya FC Store


Yesss, akhirnya ada kesempatan nulis lagi setelah sekian lama. Maafkan ya, kalau ceritajersey jarang banget update artikel di blog beberapa bulan terakhir. Udah mulai kerasa sulit bagi waktunya eiii, wkwkwkwk. Apapun itu alasannya, ceritajersey tetep usahakan untuk sharing rutin mengenai khazanah jersey-jersey klub lokal di Indonesia, baik dikemas dalam bentuk unboxing video, carousel, atau trivia di Instagram ataupun twitter. Yang belum follow, bisa langsung ke @ceritajersey atau x.com/ceritajersey yaa. 

Nah di artikel ini ceritajersey berkesempatan untuk sharing mengenai perjalanan terkini ke salah satu official store klub peserta Liga 3 Indonesia: 757 Kepri Jaya FC. Klub ini merupakan hasil merger antara YSK 757 Karimun dengan Bintang Jaya Asahan di tahun 2017 lalu. Sayangnya, setelah debut di Liga 2 2017, 757 Kepri Jaya terdegradasi di akhir musim. Serdadu Melayu kemudian berjuang kembali untuk promosi dari Liga 3, yang sayangnya misi tersebut belum tercapai hingga akhir musim 2023/2024. 757 Kepri Jaya FC meraih juara Liga 3 zona Kepulauan Riau di musim 2019, 2021, dan 2023/2024.

Papan penunjuk official store 757 Kepri Jaya FC

Official Store 757 Kepri Jaya FC terletak di Blok P Shop House Panasera Batamindo, di Jl. Angsana No. 1, Muka Kuning, Kec. Sei Beduk, Kota Batam. Kalian ketik "757 Kepri Jaya" di Google Maps, lokasi persisnya akan segera ditunjukkan di layar. Untungnya, ada penanda di depan komplek pertokoan ini, yang menunjukkan selain store, office & ticket box 757 Kepri Jaya FC juga ada di sini. Klub sendiri bermarkas di Stadion Gelora Citamas yang berjarak sekitar 18-19 km dari store.

Komplek pertokoan Panasera Batamindo

Store mereka terletak di bagian dalam komplek ini. Jadi kita perlu masuk sedikit mengikuti arah panah tadi, kemudian akan terlihat di pojok terdapat papan bertuliskan "757 Kepri Jaya FC". Logo ikan berwarna kuning-biru yang kita kenal tampak mencolok di bagian depan store.

Bagian depan office & store 757 Kepri Jaya FC

Ceritajersey sendiri datang ke toko mepet dengan jam tutup (sekitar jam 5 sore), nyariiis aja bisa kalian liat sendiri fotonya di atas 😅😂. Untungnya pintu masih terbuka dan ada pegawai klub yang mempersilahkan masuk.

Backdrop foto besar 757 Kepri Jaya FC yang bertanding melawan Timah Babel di Liga 2 2017

Angka 757 di bagian depan Kepri Jaya FC lekat dengan Nurdin Basirun, ketua umum klub yang juga Gubernur Kepulauan Riau di tahun 2016-2019. Tidak hanya untuk nama klub, Nurdin Basirun juga menggunakannya untuk nomor plat beberapa mobilnya. Di biografinya, "Meniti Deburan Ombak" yang ditulis DR Helmi, angka ini bahkan dibahas spesifik di halaman 19 hingga 23. Dikutip dari sini, angka 757 memiliki hubungan dengan Tanjung Balai Karimun. Jika dikonversikan ke dalam angka maka akan sama jumlahnya dengan Tanjung (7 angka) Balai (5 angka) dan Karimun ( 7 angka) “757”. Untuk angka 5, hal ini berkaitan dengan peristiwa yang dialami Nurdin Basirun. Pada usia 5 tahun, Nurdin mengikuti orang tuanya pindah ke Pulau Buru. Angka 5 juga ada dalam tahun kelahirannya, 1957, dan Nurdin Basirun merupakan anak ke-5 dari 14 orang bersaudara. Dengan profesi sebagai seorang guru, tempat tinggal keluarga ayahnya tidak bisa menetap pada satu daerah. Dalam perjalanan dan selalu berpindah-pindah, Nurdin Basirun tumbuh besar, dan menjadi seorang pemimpin. Seperti itulah kira-kira makna angka 757 yang tertuang dalam buku biografi Nurdin Basirun karya DR Helmi.

Deretan signed jersey 757 Kepri Jaya FC dari musim ke musim

Sejujurnya tidak banyak barang saat itu yang tersedia untuk dijual. Toko harus cek stok ke gudang dulu jika kita mencari jersey/kaos yang sesuai dengan ukuran kita. Di dalam store dipajang beberapa jersey home 757 Kepri Jaya FC dari tahun ke tahun yang dilengkapi dengan tanda tangan para pemain. Sayangnya, jersey ini tidak dijual. Produk apparel yang bisa kita beli langsung selain jersey antara lain polo shirt, tshirt, dan topi.

Polo shirt official team 757 Kepri Jaya FC

Jersey kiper 757 Kepri Jaya FC musim 2019

Jersey kiper 757 Kepri Jaya FC musim 2019 ini termasuk barang lucu yang masih on stok di store. Desainnya mengingatkan kita dengan jersey klub PSIM Jogja di musim 2018. Btw sejak go live pada 2017 lalu, klub 757 Kepri Jaya tidak menunjukkan brand apparel apapun di jerseynya. Warna kuning dengan terkadang kombinasi biru tua konsisten menjadi identitas utama klub untuk jersey home.

Tshirt 757 Kepri Jaya FC yang berwarna kuning khas klub

757 Kepri Jaya FC menjadi klub profesional pertama di Kepulauan Riau ini. Sejak launch di 2017 lalu, mereka berhasil menggaet sponsor bahkan hingga durasi kontrak 5 tahun. Tidak kaget jika akhirnya kita bisa melihat berbagai logo seperti Club, Bintan Resort, hingga Indofood yang konsisten tampil di panel depan jersey klub. Batamindo Investment Cakrawala yang selalu menjadi sponsor utama 757 Kepri Jaya FC merupakan pengelola Batamindo Industrial Park yang menjadi kawasan industri terbesar di Pulau Batam.

Deretan topi offical merchandise dari 757 Kepri Jaya FC

Mug berlogo 757 Kepri Jaya FC

Tumbler putih dengan identitas klub Serdadu Melayu

Selain produk-produk apparel tadi, 757 Kepri Jaya FC juga menjual barang seperti mug, luggage tag, dan juga tumbler. Variasi merchandise mereka memang masih sederhana, namun harganya cukup terjangkau. Ceritajersey sendiri membeli topi & luggage tag klub senilai total Rp.110.000. 757 Kepri Jaya FC saat ini bersiap untuk menyambut Liga 3 musim 2024/2025. Tentu saja mereka masih berambisi untuk kembali ke Liga 2 setelah hampir 7 tahun mencoba. Semoga di musim depan hasil manis mereka raih dan mengembalikan mereka sebagai perwakilan Pulau Batam di Liga 2 Indonesia.
Share:
@ceritajersey 2020. Powered by Blogger.

Search The Jersey

Labels