Pekan perdana Liga 2 2020 dimulai pada 14 Maret lalu dengan partai pembuka dilangsungkan di Stadion Batakan, Balikpapan. Sebanyak 10 pertandingan telah diselenggarakan dengan menyisakan 2 partai yang akhirnya harus ditunda setelah wabah COVID-19 mulai menyebar di Indonesia. Salah satu pertandingan yang ditunda tersebut mempertemukan Persis Solo dengan PSCS Cilacap, yang sedianya digelar pada 15 Maret di Stadion Manahan Solo. Namun apa boleh buat, keinginan untuk menyaksikan kembali tim Laskar Sambernyawa bertanding kembali di Manahan harus ditunda dulu untuk sementara waktu.
Selain kembali bermarkas di Manahan, Persis juga melakukan gebrakan baru musim ini, dimana mereka berganti apparel dari Saestu (yang sudah berjalan selama 3 musim) ke DJ Sport, yang juga merupakan apparel lokal asli Solo. Dikutip dari
interviewnya bersama Bola.com, Dimas Yustisia, pemilik DJ Sport, menyatakan bahwa cita-cita DJ Sport yang juga berasal dari Solo adalah mendukung tim lokal. Beberapa tahun lalu DJ Sport hampir bekerja sama dengan Persis Solo dan akhirnya terealisasi di 2020. Kontrak DJ Sport dengan Persis Solo bahkan setara dengan tim-tim Liga 1, dimana DJ Sport selaku apparel akan menyediakan seluruh jersey, t-shirt, dan merchandise untuk klub sebanyak 1.200 produk.
 |
Jersey Pre Season Persis Solo 2020 |
Produk pertama Persis Solo yang dirilis oleh DJ Sport untuk publik adalah jersey Pre Season 2020, yang digunakan oleh klub saat melakoni pertandingan pembukaan kembali Stadion Manahan Solo dengan menghadapi Persib Bandung. Dengan harga 250 ribu (dan dibundling tiket pertandingan), luar biasanya 1000 pc jersey tersebut sold out dalam waktu 7 hari. Bahkan 4 dari 7 hari tersebut desain jersey pre-seasonnya tidak dirilis untuk publik. Luar biasa memang antusiasme para Pasoepati...
Nah di artikel Cerita Jersey kali ini, kita akan membahas jersey utamanya, jersey kandang Persis Solo yang sedianya akan digunakan untuk mengarungi Liga 2 2020.
 |
Jersey kandang Persis Solo 2020 |
Jersey cantik dari Persis Solo di musim 2020 ini merupakan buah karya dari
@bono.studio yang dieksekusi menjadi produk akhir oleh
@djsportapparel. Dirancang sejak November 2019, tema yang diusung adalah "Kembali Manahan" karena di tahun 2020 ini, Persis Solo memang kembali bermarkas di Stadion Manahan. Stadion ini memiliki tribun yang bermotif batik kawung khas Solo, yang akhirnya diadopsi kembali menjadi unsur utama di jersey kandang klub. Tahun 2019 lalu motif Kawung ini secara jelas tergambar di bagian depan jersey dengan sublimasi kain batik sebagai background logo apparel dan klub. Nah di tahun 2020, penggunaan batik Kawung ini lebih dominan dengan motif tersublim seluruh bagian depan jersey. Yang membuatnya menarik adalah permainan gelap terang antar kotakan motif batiknya. Ditambah tanpa adanya logo sponsor di bagian depan membuatnya makin terlihat clean. Omong-omong soal sponsor, sebenarnya hal ini juga menjadi pertanyaan karena beberapa musim terakhir jersey Persis Solo cukup ramai terpasang logo sponsor di bagian depan, lengan, hingga belakang.
 |
Logo apparel menggunakan bahan HD plastisol |
 |
Voucher-voucher yang bisa dipakai untuk pembelian selanjutnya di DJ Sport |
Jersey ini sendiri bisa kalian beli langsung dengan menghubungi
DJ Sport Apparel dan menebusnya seharga Rp.298.000,-, belum termasuk voucher cashback senilai Rp.200.000,-. Untuk additional fee sekitar Rp.30.000,- untuk NNS dan Rp.20.000,- untuk patch. Vouchernya cukup beragam, dari diskon untuk pembelian long pants, jersey away, kiper, dll.
Nah bicara batik Kawung, dikutip dari
infobatik batik ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya. Kalangan kerajaan paling sering mengenakan batik ini pada jaman dahulu karena motif Kawung juga menyimbolkan keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia. Makna filosofis lainnya dalam batik Kawung adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan. Konon katanya, motif batik ini diciptakan oleh salah satu Sultan Mataram.
 |
Logo Persis Solo yang bermaterialkan TPU lagi |
Warna batik Kawung yang diconvert menjadi merah tampak sangat pas dipadankan dengan logo Persis Solo. Setelah dicermati, memang nampak lebih gagah jika logo ini dipasang dengan background merah. Garis emas yang tampak pada musim sebelumnya dikembalikan lagi ke warna merah dan hal ini cukup cocok karena timbul akibat efek dari material 3D TPU-nya.
 |
Kerah jersey Persis Solo, tampak modern. |
Yang keren lagi dari jersey ini adalah bagian kerahnya. Sepertinya model V-neck dengan rib separuh (hanya bagian depan) sedang digemari oleh apparel & klub-klub di Liga Indonesia. Setelah Persela, Persis juga mengadopsi model kerah ini hanya saja pisah di bagian ujungnya. Pemilihan warnanya juga pas: putih. Merah dan putih ini memang menjadi dua warna utama Persis di jersey kandangnya.
 |
Tailshirt bertuliskan Laskar Sambernyawa |
Julukan klub: Laskar Sambernyawa, ditampilkan dalam tailshirt jersey ini. Sepertinya ini yang kedua kali kata-kata "Sambernyawa" ini muncul di jersey Persis Solo, sebelumnya di bagian dalam kerah jersey musim 2015 (jaman apparel 90 minutes, ada yang punya?). Tailshirt yang memiliki tulisan ini sepertinya juga sudah menjadi tren yang di kalangan apparel & klub Liga Indonesia. Yang pertama logo TPU, kedua tailshirt ini... Ada lagi?
 |
Patch Liga 2 di lengan kanan jersey |
 |
Bagian dalam jersey Persis Solo |
Nah material jersey berupa dryfit polyester yang sudah dilengkapi dengan teknologi anti UV dan anti odor. Kain untuk bagian belakang ini memang berwarna merah, namun untuk bagian depan (karena ada motif batik Kawung tadi) maka disublimasi. Jersey ini menggunakan pola raglan sehingga cukup nyaman dipakai terutama di sekitar lengan. Eksekusi akhir dari DJ Sport berdasakan desain yang disodorkan di awal sepertinya cukup konsisten ya.
 |
Tulisan "Bikin Solo Bangga!" tepat di kain mesh untuk ventilasi |
Kalimat penyemangat "Bikin Solo Bangga!" ini tertera di bagian belakang, di atas nameset. Kata-kata ini diharapkan menjadi motivasi bagi para pemain Persis dalam membawa panji klub & kota Solo ke arah kemenangan di setiap pertandingan dan akhirnya promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia.
 |
Font type Belati pada jersey untuk nameset pemain Persis Solo: Hapidin |
Save the best for the last... Nameset di jersey ini juga tidak kalah keren, dan yang terpenting: orisinil. Bono Studio mendesain sendiri font yang diberikan nama "Belati" ini untuk digunakan oleh DJ Sport di jersey Persis Solo. Dinamakan demikian karena Bono memang terinspirasi dari ketajaman Belati.
Bagaimana penilaian @ceritajersey?
Admin rasa nilai 4 dari 5 untuk jersey ini sangat oke. Kombinasi budaya lewat unsur batik Kawung dan pola raglan yang dieksekusi oleh apparel pada hasil akhirnya memuaskan. Sentuhan personalisasi dari typeface yang ada di jersey ini juga menjadi nilai plus.
Sampai ketemu di Cerita Jersey berikutnya ya. Salam dari @ceritajersey! Know Your Culture, Love Your Culture. 😘
jersey supporter version nya ada ga ya?
ReplyDeletekayaknya cuma 1 versi yang dirilis..
Delete